Kamu mungkin pernah mendengar istilah layoff, terutama saat kondisi ekonomi sedang tak menentu atau perusahaan melakukan restrukturisasi. Tapi, apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan layoff?
Dan kenapa banyak orang bisa terkena dampaknya meskipun mereka bekerja dengan baik? Layoff adalah salah satu keputusan sulit yang diambil perusahaan untuk mengurangi jumlah karyawan, biasanya karena alasan finansial atau kebutuhan operasional.
Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu layoff, alasan di balik keputusan ini, dampak yang mungkin dialami karyawan, serta cara menghadapi situasi ini dengan bijak. Jadi, buat kamu yang penasaran atau ingin lebih siap menghadapi segala kemungkinan di dunia kerja, yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Baca juga: Apa Itu Turnover? Pengertian, Penyebab, Dampak, Jenis, dan Cara Mengatasinya
Apa itu Layoff?
Menurut laman Investopedia, layoff adalah keputusan yang diambil perusahaan untuk memberhentikan sementara atau bahkan secara permanen sebagian karyawannya. Berbeda dengan pemecatan yang biasanya terjadi karena kesalahan individu atau performa kerja yang kurang baik, layoff umumnya dilakukan bukan karena kesalahan karyawan, melainkan karena kebutuhan perusahaan. Contohnya, perusahaan mungkin melakukan layoff saat menghadapi tantangan ekonomi, perubahan bisnis, atau penurunan permintaan produk.
Meskipun layoff bukan hal yang diinginkan baik oleh karyawan maupun perusahaan, keputusan ini sering kali menjadi langkah yang dianggap perlu agar perusahaan bisa bertahan atau beradaptasi dengan kondisi yang ada. Untuk kamu yang baru masuk dunia kerja atau ingin lebih siap, memahami konsep layoff bisa memberikan gambaran soal dinamika di tempat kerja yang kadang tak terduga.
Penyebab Layoff
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan layoff terjadi. Mulai dari kondisi ekonomi, penurunan permintaan, hingga efisiensi perusahaan.
Setiap penyebab ini bisa berdampak besar pada karyawan. Yuk, simak penyebab layoff selengkapnya di bawah ini agar kamu lebih paham situasinya!
1. Kondisi Ekonomi yang Sulit
Ketika ekonomi sedang lesu atau mengalami resesi, banyak perusahaan yang menghadapi tekanan finansial. Penurunan penjualan atau minimnya investasi membuat perusahaan kesulitan menutupi biaya operasional. Untuk menjaga keberlangsungan bisnis, perusahaan mungkin memutuskan melakukan layoff sebagai salah satu cara mengurangi pengeluaran.
2. Restrukturisasi Perusahaan
Perusahaan yang sedang melakukan restrukturisasi, seperti penggabungan (merger) atau akuisisi, biasanya perlu menyesuaikan struktur organisasi. Proses ini sering kali mengharuskan perusahaan untuk merampingkan jumlah karyawan agar lebih efisien. Jadi, layoff terjadi bukan karena performa, tetapi karena adanya perubahan organisasi.
3. Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi juga bisa menjadi alasan layoff, terutama jika perusahaan menggantikan pekerjaan tertentu dengan otomatisasi atau perangkat lunak. Teknologi memang membantu mempercepat pekerjaan, tapi di sisi lain, bisa mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk posisi yang sudah bisa digantikan oleh mesin atau sistem otomatis.
4. Penurunan Permintaan Produk atau Layanan
Ketika minat konsumen terhadap produk atau layanan tertentu menurun, perusahaan pun harus beradaptasi. Dalam situasi seperti ini, layoff dapat terjadi karena perusahaan mengurangi jumlah produksi atau menghilangkan divisi tertentu yang tak lagi dibutuhkan untuk menekan biaya.
5. Efisiensi dan Penghematan Biaya
Dalam beberapa kasus, perusahaan melakukan layoff demi meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya operasional. Dengan menyesuaikan jumlah karyawan, perusahaan berharap bisa mengalokasikan anggaran untuk hal-hal lain yang lebih strategis atau berdampak pada pertumbuhan bisnis.
Baca juga: Apa Itu HSE? Pengertian, Tugas, Fungsi, dan Gajinya
Dampak Layoff
Layoff bisa membawa berbagai dampak bagi karyawan, mulai dari ketidakpastian finansial hingga tantangan mental.
Situasi ini juga dapat memengaruhi hubungan sosial dan karier ke depan. Tapi ada juga peluang baru yang bisa kamu ambil! Yuk, pahami dampak layoff lebih lanjut di bawah ini yang telah dirangkum oleh laman Qandle:
1. Ketidakstabilan Finansial
Setelah terkena layoff, kamu mungkin akan mengalami ketidakpastian finansial, terutama jika belum memiliki cadangan tabungan yang cukup. Kehilangan pendapatan secara mendadak bisa membuat pengelolaan keuangan menjadi lebih sulit. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan anggaran dan memprioritaskan kebutuhan pokok sambil mencari pekerjaan baru.
2. Penurunan Kepercayaan Diri
Dampak psikologis seperti penurunan kepercayaan diri sering kali muncul setelah terkena layoff. Meskipun keputusan ini biasanya bukan karena performa pribadi, banyak yang merasa bahwa mereka kurang berharga atau tidak cukup baik. Cobalah untuk tetap berpikir positif dan fokus pada pencapaianmu, serta gunakan waktu ini untuk meningkatkan keterampilan agar lebih siap saat kesempatan baru datang.
3. Tantangan dalam Mencari Pekerjaan Baru
Setelah layoff, mencari pekerjaan baru bisa menjadi tantangan tersendiri, apalagi jika persaingan di pasar kerja sedang ketat. Proses mencari kerja mungkin membutuhkan waktu, dan kamu perlu menyesuaikan strategi pencarian, seperti memperbarui CV, mengasah keterampilan, atau mencoba bidang yang baru. Ini adalah momen yang bisa kamu manfaatkan untuk memperluas jaringan dan membangun koneksi yang berguna di masa depan.
4. Pengaruh terhadap Hubungan Sosial
Layoff tidak hanya memengaruhi diri sendiri tetapi juga bisa berdampak pada hubungan dengan teman dan keluarga. Dalam beberapa kasus, rasa frustrasi atau stres bisa membuat seseorang menarik diri dari lingkungan sosial. Berusahalah untuk tetap menjalin komunikasi dengan orang-orang terdekat, karena dukungan mereka bisa menjadi sumber semangat dan membantu proses adaptasi.
5. Peluang untuk Belajar dan Berkembang
Di sisi positif, layoff juga bisa membuka peluang untuk mempelajari hal-hal baru atau mengeksplorasi minat yang selama ini tertunda. Kamu bisa memanfaatkan waktu ini untuk mengikuti kursus, belajar keterampilan baru, atau bahkan memulai usaha sampingan. Dengan memandang layoff sebagai kesempatan untuk berkembang, kamu bisa tetap produktif dan mempersiapkan diri untuk peluang kerja berikutnya.
Cara Menghadapi Layoff
Menghadapi layoff bisa menjadi tantangan yang berat, tetapi ada banyak cara untuk menghadapinya dengan positif.
Mulai dari memperbarui CV hingga belajar keterampilan baru, setiap langkah kecil bisa membuat perbedaan.
Juga, jangan lupa manfaatkan jaringan yang kamu miliki untuk menemukan peluang baru. Yuk, simak tips lengkapnya tentang cara menghadapi layoff di bawah ini seperti rangkuman laman Calm berikut ini:
1. Tetap Tenang dan Refleksikan Diri
Saat menghadapi layoff, cobalah untuk tetap tenang dan tidak terburu-buru mengambil keputusan. Gunakan waktu ini untuk merefleksikan diri, memahami kelebihanmu, dan mengevaluasi pengalaman kerja yang sudah didapat. Refleksi ini bisa membantumu menemukan arah baru atau bahkan bidang karier yang lebih cocok di masa depan.
2. Perbaiki CV dan Perbarui Profil LinkedIn
Segera perbarui CV dan profil LinkedIn-mu dengan pengalaman terakhir, pencapaian, serta keterampilan baru yang relevan. Pastikan profilmu terlihat profesional dan menonjol di mata perekrut. Dengan CV dan profil yang kuat, kamu akan memiliki peluang lebih besar untuk menarik perhatian perusahaan baru.
3. Pelajari dan Kembangkan Keterampilan Baru
Layoff bisa menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan keterampilan atau belajar sesuatu yang baru. Kamu bisa mengikuti kursus online atau workshop untuk mempelajari hal-hal yang selama ini belum sempat kamu dalami. Dengan keterampilan tambahan, kamu bisa lebih percaya diri dan memiliki nilai tambah di pasar kerja.
4. Manfaatkan Networking dan Teman-teman
Jangan ragu untuk memberitahu koneksi dan teman-teman tentang situasi yang kamu alami. Banyak pekerjaan tersembunyi yang bisa kamu temukan melalui koneksi pribadi. Berbicara dengan orang lain juga bisa memberimu wawasan atau bahkan peluang baru yang tak terduga. Jadi, jalin komunikasi dan tetap aktif di komunitas profesional.
5. Pertimbangkan Freelance atau Bisnis Sampingan
Jika kamu belum menemukan pekerjaan baru, coba eksplorasi peluang kerja freelance atau usaha sampingan. Selain bisa membantu menambah pemasukan, pengalaman ini juga akan membuatmu tetap produktif dan membuka wawasan tentang berbagai peluang di luar pekerjaan tetap. Siapa tahu, ini bisa jadi awal dari karier atau usaha baru yang menjanjikan.
6. Jaga Kesehatan Mental dan Fisik
Proses adaptasi setelah layoff bisa jadi cukup melelahkan, baik secara mental maupun fisik. Pastikan kamu menjaga keseimbangan antara mencari pekerjaan dan merawat diri. Berolahraga, tidur cukup, dan melakukan aktivitas yang menyenangkan bisa membantu mengurangi stres dan menjaga energi tetap positif selama masa transisi ini.
Baca juga: 9 Profesi yang Memerlukan Orang dengan Postur Tubuh Tinggi
Sekarang kamu sudah lebih paham tentang layoff, mulai dari pengertian, penyebab, hingga dampaknya. Meskipun situasi ini bisa menantang, ingatlah bahwa setiap akhir adalah awal yang baru. Dengan pengetahuan yang tepat dan keterampilan yang terus dikembangkan, kamu dapat bangkit dan mencari peluang yang lebih baik.
Untuk mempermudah pencarian lowongan kerja terbaru, jangan ragu untuk mencoba aplikasi Dealls! Dengan fitur yang user-friendly dan informasi lowongan yang selalu diperbarui, kamu bisa menemukan pekerjaan impianmu dengan lebih cepat dan efisien. Yuk, download aplikasi Dealls sekarang dan mulai langkah barumu menuju karier yang lebih cerah!
Sumber:
How to deal with layoff anxiety during stressful times