Apa itu Hilirisasi: Pengertian, Contoh, dan Dampaknya

Hilirisasi adalah proses mengolah bahan mentah menjadi produk bernilai lebih tinggi dan bisa diterapkan di berbagai sektor, termasuk dunia kerja. Baca selengkapnya di artikel ini.

Dealls
Ditulis oleh
Dealls June 01, 2025

Belakangan ini istilah hilirisasi sering sorotan penting dan banyak diperbincangkan di masyarakat khususnya dalam pembicaraan seputar ekonomi. 

Bagi sebagian orang, mungkin istilah ini terdengar baru, tetapi sejatinya hilirisasi adalah salah satu konsep yang sangat penting untuk pengembangan ekonomi suatu negara.

Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep hilirisasi secara lebih mendalam, dari segi ekonomi, dampaknya terhadap dunia kerja, serta contoh nyata penerapannya di Indonesia.

Apa yang Dimaksud dengan Hilirisasi?

Ilustrasi hilirisasi I Sumber: Freepik
Ilustrasi hilirisasi I Sumber: Freepik

Prof. Dr. Suryanto M. Si, dosen Program S2 Pengembangan Sumber Daya Manusia Universitas Airlangga (UNAIR), menjelaskan bahwa hilirisasi adalah proses yang mengubah bahan baku mentah menjadi produk yang menciptakan nilai tambah. 

Hilirisasi bukan hanya menjual bahan mentah, tetapi juga barang jadi yang menjadi kebutuhan masyarakat lokal maupun ekspor setempat. Nilai tambah inilah yang menjadi bagian sangat penting untuk mencapai produktivitas sebuah negara.

Hilirisasi berfokus pada peningkatan nilai produk yang dihasilkan, dari sekadar bahan mentah menjadi produk yang lebih bernilai tinggi dan bermanfaat. 

Misalnya, dalam sektor pertambangan, bijih nikel yang hanya diekspor dalam bentuk mentah kini dapat diolah menjadi produk setengah jadi seperti feronikel, yang dapat digunakan dalam industri lebih lanjut. 

Begitu juga dalam sektor pertanian, bahan mentah seperti kelapa sawit atau beras bisa diproses menjadi produk olahan yang lebih bervariasi dan bernilai jual tinggi.

Kenapa Hilirisasi Penting untuk Ekonomi dan Dunia Kerja?

Ilustrasi hilirisasi di sektor sumber daya manusia I Sumber: Freepik

Indonesia memiliki potensi besar dalam sumber daya alam, namun seringkali kita hanya mengekspor bahan mentah tanpa mengolahnya lebih lanjut. 

Hal ini menyebabkan pendapatan yang diterima dari ekspor bahan mentah menjadi lebih rendah dibandingkan dengan ekspor produk olahan. 

Selain itu, hilirisasi juga dapat mengurangi ketergantungan pada produk impor dan memperluas pasar domestik serta internasional. 

Dengan mengolah sumber daya alam yang ada, negara dapat mengurangi ketergantungan pada bahan baku yang diimpor, yang dapat menekan defisit perdagangan.

Dalam dunia kerja, hilirisasi membuka peluang bagi banyak pekerjaan baru. Hal ini berkaitan erat dengan adanya kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil dalam pengolahan bahan mentah, manajemen produksi, serta teknologi yang digunakan dalam proses tersebut. 

Tidak hanya itu, hilirisasi juga dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja yang sudah ada dengan memberikan peluang pelatihan dan pengembangan keterampilan yang lebih tinggi.

Contoh Hilirisasi di Indonesia

Salah satu hilirisasi yang sedang hangat diperbincangkan saat ini adalah hilirisasi di sektor tambang, khususnya nikel. Dulu, Indonesia hanya mengekspor bijih nikel yang belum diolah. 

Namun, setelah sektor ini mulai melakukan hilirisasi dengan membangun fasilitas pengolahan, Indonesia kini menghasilkan produk setengah jadi yang lebih bernilai, seperti feronikel, yang digunakan dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.

Hilirisasi tidak hanya sebatas pengolahan bahan mentah, tetapi juga mencakup pengembangan sumber daya manusia (SDM) untuk memiliki keahlian yang lebih tinggi. 

Hilirisasi tidak hanya terbatas pada pengolahan bahan mentah menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi, tetapi juga mencakup pengembangan sumber daya manusia (SDM) agar memiliki keahlian yang lebih tinggi, terutama di sektor-sektor yang lebih maju. 

Dalam konteks dunia kerja, hilirisasi juga dapat dilihat dari bagaimana negara mengembangkan tenaga kerja melalui pelatihan formal yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar global. 

Indonesia, sebagai negara dengan sumber daya manusia yang melimpah, juga mengaplikasikan hilirisasi melalui peningkatan kualitas tenaga kerja. 

Alih-alih hanya mengandalkan pengiriman tenaga kerja dengan keterampilan dasar, Indonesia bisa mulai memfokuskan pada peningkatan keterampilan tenaga kerja agar dapat bersaing di sektor-sektor dengan keahlian tinggi yang dibutuhkan di luar negeri.

Melalui hilirisasi, Indonesia tidak hanya memperkuat sektor industri tetapi juga meningkatkan kualitas SDM, yang pada akhirnya akan memperkuat posisi ekonomi negara, meningkatkan daya saing produk di pasar global, dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan berkualitas.

Dampak Hilirisasi terhadap Dunia Kerja

Hilirisasi tentu memberikan dampak yang signifikan terhadap dunia kerja, baik dari segi kualitas pekerjaan yang tersedia maupun jumlah lapangan pekerjaan itu sendiri. 

Menurut Prof. Suryanto, hilirisasi dapat menciptakan lapangan kerja baru dan juga memberikan peluang pengembangan bagi para pekerja senior yang sudah berpengalaman. 

Dengan meningkatnya sektor hilir, banyak pekerjaan yang terkait dengan pengolahan bahan mentah, riset dan pengembangan, serta manajemen produksi akan semakin meningkat. 

Namun, hilirisasi juga dapat menciptakan tantangan bagi pekerja yang tidak terampil atau tidak memiliki pengetahuan tentang teknologi terbaru. 

Penting untuk memastikan bahwa pekerja yang ada dapat mengikuti perkembangan teknologi dan memperoleh pelatihan yang dibutuhkan agar tidak tertinggal.

Skill dan Profesi yang Banyak Dibutuhkan karena Hilirisasi

Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan hilirisasi, muncul sejumlah profesi dan keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh industri. Beberapa di antaranya adalah:

1. Ahli Teknologi dan Data

Hilirisasi digital membuka banyak peluang bagi ahli teknologi dan data untuk mengolah informasi dan memanfaatkan teknologi canggih dalam berbagai sektor industri. 

Profesi seperti data scientistsoftware developer, serta ahli di bidang big data dan AI menjadi semakin populer dan dibutuhkan di berbagai sektor.

Baca Juga: Software Engineering: Pengertian, Tujuan, Proses dan Profesi

2. Profesional di Industri Pengolahan

Dalam sektor industri pengolahan, banyak profesi yang dibutuhkan, mulai dari operator mesin, teknisi pengolahan bahan baku, hingga manajer produksi. 

Keterampilan dalam mengelola proses produksi dan pengolahan bahan mentah menjadi semakin penting dalam mendukung hilirisasi yang efektif.

3. Manajer Rantai Pasokan dan Logistik

Dengan hilirisasi yang melibatkan pengolahan barang setengah jadi dan produk akhir, manajer rantai pasokan akan berperan penting dalam memastikan bahwa produk sampai ke konsumen dengan efisien dan tepat waktu. 

Kemampuan dalam mengelola distribusi produk secara global akan menjadi kompetensi yang sangat dibutuhkan.

4. Ahli Keberlanjutan dan Lingkungan

Dalam mengolah sumber daya alam, penting untuk mempertimbangkan dampak lingkungan dari setiap proses produksi. Profesi seperti ahli lingkungan dan keberlanjutan yang dapat mengelola proses produksi secara ramah lingkungan menjadi sangat penting dalam hilirisasi.

Apa Dampak Negatif dari Hilirisasi?

Meskipun hilirisasi membawa banyak manfaat, ada juga dampak negatif yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa dampak negatif yang dapat timbul akibat hilirisasi:

1. Ketergantungan pada Teknologi

Hilirisasi yang bergantung pada teknologi tinggi dapat menimbulkan kesenjangan antara pekerja yang memiliki keterampilan tinggi dan mereka yang tidak dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi. 

Untuk mengurangi dampak ini, pemerintah perlu menciptakan program yang mendukung, seperti pelatihan teknologi dan pengembangan keterampilan, agar tenaga kerja dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.

2. Kerusakan Lingkungan

Hilirisasi yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, seperti peningkatan polusi dan kerusakan ekosistem akibat pengolahan bahan mentah yang tidak ramah lingkungan. 

Oleh karena itu, penting dalam proses hilirisasi untuk memperhatikan aspek keberlanjutan dan dampaknya terhadap alam, guna menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan.

3. Lonjakan Biaya 

Proses pengolahan dan pengembangan teknologi dalam hilirisasi memerlukan investasi yang besar, baik untuk infrastruktur maupun pelatihan sumber daya manusia. 

Negara dengan keterbatasan dana mungkin menghadapi kesulitan dalam menerapkan hilirisasi secara efektif. 

Itulah tadi penjelasan mengenai hilirisasi. Seperti yang telah disinggung di atas, untuk mengoptimalkan potensi hilirisasi, diperlukan perhatian terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia dan teknologi

Bagi kamu yang tertarik mengembangkan karir di bidang pekerjaan yang disebutkan di atas, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengambil langkah pertama menuju pekerjaan impian.

Mulailah melamar pekerjaan di Dealls, di mana tersedia lebih dari 2.000 lowongan kerja terbaru dari perusahaan ternama di Indonesia.

lowongan kerja smk terbaru indonesia

Dengan fitur priority slot, kamu bisa melihat transparansi gaji yang ditawarkan.

Jangan lewatkan kesempatan mendapatkan career mentoring dari profesional, serta optimalkan peluangmu dengan AI CV Reviewer dan CV ATS Checker.

Sumber:

Dosen UNAIR Ungkapkan dampak Hilirisasi pada Dunia Kerja

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya