Creative brief merupakan salah satu aspek penting untuk mendukung keberhasilan creative campaign perusahaan. Jika diibaratkan, creative brief merupakan peta yang berisi gambaran besar atau panduan untuk mengembangkan campaign pemasaran perusahaan.
Ingin menjelajahi lebih lanjut tentang apa yang dimaksud dengan creative brief, manfaatnya, elemen-elemennya, dan cara membuatnya? Simak artikel berikut ini hingga akhir!
Apa Itu Creative Brief?
Jika kamu merupakan seseorang yang bekerja di industri kreatif, tentunya akan tidak asing dengan istilah creative brief. Creative brief merupakan dokumen singkat umumnya 1-2 lembar yang merangkum outline dari creative project pemasaran suatu perusahaan.
Creative brief berisi beberapa hal penting dalam pembuatan campaign seperti ide, tujuan, demografi target audiens, pesan utama, serta elemen lainnya. Creative brief akan menjadi panduan bagi tim kreatif untuk dapat menjalankan campaign agar lebih terarah dan konsisten.
Bayangkan jika kamu ingin memulai sebuah proyek, hal utama yang akan kamu lakukan tentunya membuat plan, bukan? Kamu akan lebih mudah melakukan suatu proyek jika kamu mengerti seluk beluknya dan disinilah creative brief berperan.
Format dari creative brief memang berbeda beda bergantung dengan kebutuhan. Beberapa proyek mungkin memerlukan creative brief yang lebih rinci, sementara yang lainnya cukup dengan format yang sederhana dan ringkas.
Manfaat Creative Brief
Setelah mengetahui apa itu creative brief kamu mungkin penasaran dengan tujuan dan manfaatnya. Berikut merupakan keuntungan yang didapatkan jika kamu membuat creative brief:
- Sebagai panduan agar eksekusi proyek selaras.
- Dapat menghemat waktu dan sumber daya.
- Meningkatkan produktivitas.
- Meningkatkan kolaborasi tim.
- Menjaga proyek berjalan secara konsisten.
- Meningkatkan kualitas konten akhir.
Baca Juga: Memahami Brainstorming: Tujuan, Teknik, dan Tips Ide Kreatif
Elemen-Elemen Penting dalam Creative Brief
Sebelum menulis creative brief, kamu harus mengetahui terlebih dahulu elemen-elemen penting yang terdapat di dalamnya untuk memastikan proyek berjalan dengan efektif. Secara umum, beberapa elemen yang perlu diperhatikan yaitu:
1. Latar Belakang dan Tujuan dibuatnya Campaign
Elemen pertama yang harus dicantumkan adalah latar belakang dan tujuan. Bagian ini menggambarkan alasan utama campaign dibuat, seperti masalah yang ingin diatasi atau peluang yang ingin dimanfaatkan.
Selain itu, penting juga untuk menyertakan tujuan spesifik yang ingin dicapai dari dijalankannya campaign (misalnya, meningkatkan brand awareness, menarik traffic, atau leads baru).
2. Target Audiens
Sebelum meluncurkan campaign, kamu harus terlebih dahulu menentukan target audiens dan audiens potensial yang dituju. Cari tahu bagaimana karakteristik masing-masing audiens seperti umur mereka, gender, lokasi, kebiasaan, dan konten seperti apa yang mereka sukai.
3. Pesan Utama yang Disampaikan
Selain dua poin yang telah disebutkan di atas, dalam creative brief juga harus mencakup pesan utama yang ingin disampaikan dalam campaign termasuk nilai atau manfaat yang relevan dengan kebutuhan mereka.
4. Gaya dan Tone of Voice
Gaya dan tone of voice dalam sebuah campaign adalah hal yang krusial untuk memastikan pesan dalam campaign tetap konsisten. Selaraskan tone of voice di seluruh konten campaign agar sesuai dengan karakteristik audiens serta platform media publikasi yang digunakan.
Biasanya tone of voice biasanya mencakup:
- Penggunaan Bahasa: Formal, semi formal, atau tidak formal.
- Kata Sapaan: Contohnya, “kamu” untuk kesan lebih akrab, “friends” atau “sobat” untuk audiens yang santai, dan “Anda” untuk kesan profesional.
- Gaya Penyampaian: Inspiratif, humoris, lugas, atau penuh empati, tergantung pada tujuan campaign dan emosi yang ingin disampaikan.
5. Kompetitor
Setelah mengetahui siapa target audiens dari campaign yang dibuat, kamu selanjutnya dapat membuat daftar kompetitor bisnis yang melakukan projek di bidang yang sama. Pelajari apa saja strategi yang dibuat dan analisis keberhasilan dari campaign yang mereka luncurkan.
Hal ini dapat membantu kamu untuk membedakan diri dan menonjolkan keunikan dibandingkan kompetitor. Selain itu, analisis kompetitor juga dapat meminimalisasi melakukan kegagalan dan kesalahan strategi.
6. Media Publikasi
Media publikasi merupakan bagian yang berisi list platform atau saluran yang akan digunakan sebagai tempat mempublikasikan campaign. Umumnya campaign pemasaran memanfaatkan media seperti media sosial, website, email, ataupun media cetak (brosur, pamflet).
7. Metrik Keberhasilan
Metrik keberhasilan merupakan kumpulan cara untuk mengukur keberhasilan dari campaign. Metrik ini disesuaikan dengan media dimana campaign akan dipublikasi seperti jumlah klik, engagement rate, jumlah penjualan, atau ROI.
8. Deadline
Elemen terakhir yang juga penting disertakan dalam creative brief adalah deadline. Kamu dapat menuliskan timeline waktu dari awal dimulai proyek, jadwal pengerjaan setiap proses, dan waktu tenggat terakhir campaign harus selesai.
Cara Membuat Creative Brief
Setelah mengetahui elemen apa saja yang perlu disertakan, berikutnya adalah waktunya kamu mulai membuat creative brief. Berikut beberapa langkah yang dapat kamu lakukan untuk membuat creative brief yang efektif, di antaranya:
1. Riset Proyek
Hal pertama yang sangat penting dilakukan untuk membuat creative brief adalah melakukan riset menyeluruh tentang proyek yang akan dilakukan. Adanya riset dapat membantu memahami semua aspek yang relevan sebelum menyusun dokumen.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam riset:
- Tujuan dan manfaat proyek.
- Pesan penting yang akan disampaikan.
- Gambaran besar strategi pelaksanaan proyek.
- Perilaku dan interest target audiens yang dituju.
- Budget yang akan dikeluarkan.
- Kendala yang mungkin dihadapi.
- Analisis kompetitor.
2. Diskusi
Setelah melakukan riset, tahap selanjutnya yang perlu dilakukan adalah berdiskusi dengan tim, klien, atau pemangku kepentingan lain untuk menyamakan persepsi dan tujuan. Kamu dapat berdiskusi dan memastikan semua pihak memahami kebutuhan proyek dan dapat memberikan masukan tambahan jika diperlukan.
3. Penulisan Brief
Hasil diskusi kemudian dituangkan dalam bentuk dokumen creative brief yang terstruktur. Jangan lupa untuk memastikan semua informasi ditulis secara jelas dan singkat, termasuk tujuan, pesan utama, strategi, dan deadline proyek.
4. Review
Tahap terakhir, adalah melakukan review dokumen creative brief bersama tim atau klien untuk memastikan tidak ada informasi yang terlewat. Melalui review ini juga anggota tim lain dapat memberikan masukan ataupun detail tambahan jika diperlukan.
Baca Juga: Kenali Growth Marketing: Definisi, Proses, Dan Contohnya!
Contoh Creative Brief
Berikut merupakan contoh creative brief produk makanan yang dapat kamu jadikan inspirasi untuk campaign.
Templatenya dapat kamu unduh di sini!
Sekian penjelasan tentang apa itu creative brief, manfaatnya, elemen-elemen penting, cara membuatnya, hingga contohnya. Creative brief menjadi salah satu fondasi utama dalam proses pembuatan konten yang berkualitas di industri kreatif. Mempelajari cara pembuatan creative brief dapat membantu kamu melakukan pekerjaan atau menjalankan campaign dengan lebih efektif.
Jika kamu tertarik untuk bekerja di industri kreatif atau sedang mencari peluang di perusahaan impian, tak perlu khawatir! kini kamu bisa menemukan berbagai lowongan pekerjaan terbaru hanya di Dealls, job portal #1 di Indonesia.
Tidak hanya itu, Dealls juga menyediakan layanan mentoring 1-on-1 untuk membantu kamu menggali lebih dalam informasi seputar karier dan berdiskusi langsung dengan para ahli di bidangnya.
Jadi, tunggu apa lagi? Mulai perjalanan menuju karier impianmu sekarang juga bersama Dealls!
Sumber
The Creative Brief: Everything You Need to Know
How to Write A Compelling Creative Brief (with Examples & Free Templates