AIDA: Arti, Kelebihan, Kekurangan, Contoh, & Tips Efektif

Ingin tahu bagaimana metode AIDA bisa membantu strategi pemasaranmu? Simak penjelasan lengkap dan tips efektifnya di sini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls April 28, 2025

Metode AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) merupakan salah satu metode yang populer digunakan di dunia marketing. Formula ini dicetuskan oleh wirausaha asal Amerika bernama Elias St. Elmo Lewis dan mulai berkembang pada tahun 1898. 

Umumnya, metode ini menjadi salah satu formula yang paling sering digunakan dalam berbagai industri. Hal ini karena penerapannya yang mudah dan mampu melibatkan psikologis calon konsumen. 

Tertarik untuk mengetahui plus minus metode AIDA dan bagaimana cara penerapan yang efektif? Yuk, simak hingga tuntas! 

Apa Itu AIDA?

AIDA adalah akronim dari Attention, Interest, Desire, dan Action. Formula ini merupakan metode klasik yang sering digunakan dalam dunia pemasaran dan copywriting

Model ini menjelaskan tahapan psikologis yang dilalui calon pelanggan sebelum mengambil keputusan untuk membeli produk atau tidak. 

Strategi AIDA efektif digunakan untuk menyusun pesan yang persuasif dan terarah dalam promosi, iklan, hingga penulisan konten pemasaran. 

Bagaimana penjelasan tiap poinnya? Mari kita bahas!

1. Attention (Perhatian)

Langkah pertama dalam model AIDA adalah menarik perhatian audiens. Dalam dunia yang dipenuhi informasi, kamu harus mampu menciptakan kesan pertama yang kuat agar pesanmu tidak terlewat begitu saja. 

Penggunaan headline yang menarik, visual mencolok, atau pertanyaan yang menggugah bisa menjadi strategi efektif.

Contoh:

“Kulit kamu tampak kusam, berminyak, dan mulai muncul jerawat kecil-kecil?”

Kalimat ini mengangkat permasalahan yang sering dialami dan secara langsung menyentuh sisi emosional audiens. 

2. Interest (Minat)

Setelah mendapatkan perhatian audiens, tahap selanjutnya adalah membangkitkan minat. Di sini, kamu perlu menyampaikan informasi relevan yang sesuai dengan kebutuhan atau masalah target audiens. 

Cerita yang relatable, data menarik, atau manfaat unik dari produk atau layanan bisa meningkatkan rasa ingin tahu pembaca.

Contoh:

“BrightBanget Serum diformulasikan dengan niacinamide dan ekstrak bunga camomile efektif mengurangi minyak berlebih hingga 48 jam tanpa membuat kulit kering.”

Kalimat ini memberikan informasi yang spesifik dan membangun kredibilitas.

3. Desire (Keinginan)

Tahapan ini fokus membangun keinginan audiens untuk memiliki atau menggunakan produk/jasa kamu. Ciptakan kedekatan emosional dan tunjukkan bagaimana solusi yang kamu tawarkan bisa mengubah hidup mereka. 

Tekankan pada keunggulan, review pelanggan, atau studi kasus untuk memperkuat hasrat tersebut.

Contoh:

“57% pengguna melaporkan bahwa kulit mereka tampak lebih cerah dan bersinar hanya dalam 1 minggu pemakaian. Tidak perlu lagi filter saat selfie!.” 

Contoh kalimat di atas mampu meningkatkan urgensi dan daya tarik emosional, serta menunjukkan hasil nyata.

4. Action (Tindakan)

Tahap terakhir adalah mendorong audiens untuk melakukan tindakan, seperti membeli produk, mendaftar layanan, atau menghubungi perusahaan. Berikan ajakan bertindak yang jelas dan memotivasi.

Contoh:

“Beli sekarang dan dapatkan diskon 25% + free ongkir khusus hari ini! Klik tombol di bawah ini untuk checkout.”

Baca Juga: Apa Itu Metode SMART? Ini Keuntungan, Fungsi, dan Contohnya

 

Kelebihan AIDA

Metode AIDA telah digunakan secara luas hingga saat ini dan terbukti mampu meningkatkan konversi pembelian meskipun model ini telah hadir selama lebih dari 100 tahun.

Formula AIDA juga kini banyak dimodifikasi tanpa meninggalkan konsep asli, seperti menjadi AIDCA (Attention, Interest, Desire, Conviction, Action) dan AIDAS (Attention, Interest, Desire, Action, Satisfication).

Berikut beberapa kelebihan lain yang wajib kamu ketahui agar semakin yakin dalam mempraktikkan metode AIDA.

  • Struktur yang Jelas: memudahkan dalam merancang pesar 
  • Terbukti Efektif: telah digunakan secara luas dan terbukti meningkatkan konversi.
  • Fleksibel: cocok diterapkan di berbagai median, mulai dari iklan hingga digital.  

 

Kekurangan AIDA

Di sisi lain, ada kekurangan metode AIDA yang patut dipertimbangkan, di antaranya:

  • Kurang Interaktif: Model ini bersifat satu arah dan kurang memperhatikan interaksi dua arah dengan audiens.​
  • Kurang Personal: Tidak mempertimbangkan segmentasi audiens secara mendalam.​
  • Tidak Fokus pada Retensi: Lebih menekankan pada akuisisi pelanggan baru, bukan mempertahankan pelanggan lama.​

 

Contoh Penerapan AIDA yang Efektif

Berikut contoh yang bisa kamu modifikasi sesuai kebutuhan. 

1. Attention (Menarik Perhatian)

Karena tujuannya yaitu menciptakan “hook”, maka kamu perlu membuat audiens menghentikan aktivitas scrolling atau mengabaikan pesanmu. 

Poin utama pada bagian attention adalah bat kalimat yang singkat dan langsung ke intinya. Gunakan headline yang kuat dan relevan. 

Selain itu, kamu bisa menggunakan visual, pertanyaan, fakta mencengangkan, atau pernyataan yang memicu rasa ingin tahu. Berikut strategi praktisnya:

  • Gunakan angka: Statistik, jumlah pengguna, diskon besar.
  • Trigger emosional: Takut, penasaran, surprise, atau harapan.
  • Gunakan pertanyaan: Pertanyaan retoris bisa membuat pembaca pause dan mikir.
  • Personalize: Jika kamu bisa mempersonalisasi (misal pakai data user), perhatian akan meningkat drastis.

Contoh kalimat dan penggunaannya:

"Capek diet tapi berat badan nggak turun juga?"

→ Ini langsung mengena untuk target market yang sedang frustrasi dengan diet mereka.

"95% pebisnis pemula gagal dalam 2 tahun. Tapi kamu bisa beda."

Ini membuka rasa takut, tetapi juga memberi harapan (dual hook).

"Punya waktu 15 menit sehari? Kamu bisa lancar bahasa Inggris dalam 30 hari!”

→ Kombinasi janji, waktu singkat, dan hasil besar.

2. Interest (Menumbuhkan Minat)

Setelah perhatian didapat, sekarang waktunya membuat audiens bertahan lebih lama dan terlibat secara kognitif.

Kamu bisa memulai dengan menceritakan masalah umum yang dialami audiens dan bagaimana kamu bisa membantu. Ingat, gunakan bahasa yang dekat dengan target audiens. 

Pada bagian ini, tampilkan juga manfaat produk/jasa yang kamu tawarkan. Berikut strategi praktikalnya:

 

  • Identifikasi masalah nyata: Tunjukkan bahwa kamu memahami masalah mereka.
  • Tawarkan pendekatan baru atau unik: “Solusi yang tidak kamu dapatkan dari tempat lain.”
  • Gunakan storytelling ringan: Cerita pendek relatable bisa membuat pembaca relate.

Contoh penerapannya:

“Kami tahu rasanya—sudah coba berbagai metode diet, dari keto sampai intermittent fasting, tapi berat badan tetap naik turun. Kamu bukan satu-satunya. Itulah kenapa kami menciptakan program ini: tanpa pantangan ekstrem, cukup dengan pendekatan berbasis nutrisi seimbang, & rutinitas ringan di rumah.”

Poin penting:

  • Jangan langsung jualan dulu.
  • Fokus kalimat interest adalah membangun relevansi dan kepercayaan.

3. Desire (Membangun Keinginan)

Tujuannya adalah membuat pembaca merasa “aku butuh ini” atau “ini bisa menyelesaikan masalahku.”

Oleh karena itu, kamu bisa menggunakan storytelling untuk membangun koneksi emosional. Tambahkan juga bukti sosial, seperti testimoni, review, statistik.

Selain itu, poin penting yang perlu ditonjolkan adalah keuntungan emosional dan praktis yang akan dirasakan oleh audiens atau calon pelanggan. Berikut penjelasan lengkapnya:

  • Highlight manfaat emosional: Misal, bukan hanya “hemat waktu,” tetapi “punya lebih banyak waktu untuk keluarga.”
  • Gunakan testimoni atau studi kasus: Sosial proof sangat kuat di sini.
  • Tampilkan hasil akhir yang diimpikan: Visualisasi sukses, kondisi ideal, transformasi.

Contoh penerapannya:

“Bayangkan kamu bangun pagi, lihat ke cermin, dan akhirnya tersenyum karena merasa nyaman dengan tubuhmu sendiri—tanpa rasa bersalah karena makan enak semalam.”

“Sudah lebih dari 10.000 pelanggan merasakan perubahan nyata dalam hidup mereka.”

“Rasakan kepercayaan diri baru saat tampil di depan umum tanpa rasa gugup.”

Poin penting:

  • Di tahap ini, kita mencoba menggeser dari logika ke emosi dan imajinasi.
  • Bantu pembaca membayangkan masa depan yang lebih baik setelah menggunakan produk/jasa.

4. Action (Ajak Bertindak)

Tujuan utama dari poin terakhir ini, yaitu mendorong audiens untuk bertindak sekarang juga tanpa ragu. Misalnya, membeli, mendaftar, atau menghubungi. 

Berikut cara praktisnya:

  • CTA jelas dan mudah: Arahkan 1 aksi, bukan banyak pilihan.
  • Berikan urgensi atau kelangkaan: Diskon terbatas, kuota terbatas, waktu habis.
  • Kurangi hambatan psikologis: jaminan uang kembali, trial gratis.

Contoh penerapan CTA:

“Klik tombol ‘Gabung Sekarang’ dan mulailah perubahanmu hari ini. Pendaftaran hanya dibuka hingga Jumat, 3 Mei, jam 23.59!”

“Cuma 50 peserta pertama yang akan dapat bonus personal coaching gratis.”

“Tak puas dalam 30 hari? Uang kembali 100%, tanpa syarat.”

Poin penting:

  • Jangan biarkan pembaca ragu: buat langkahnya super jelas dan berani.
  • Tunjukkan bahwa tindakan mereka akan berdampak positif langsung.

Contoh Lengkap Penggunaan AIDA (untuk produk fitness di rumah)

[Attention]
“Sudah capek diet tapi berat badan nggak kunjung turun?”

[Interest]
“Kami paham. Banyak orang mengira harus olahraga berat dan makan super ketat. Tapi itu mitos. Dengan metode ‘Slim at Home’ yang kami kembangkan, kamu hanya butuh 15 menit sehari untuk mulai menurunkan berat badan—tanpa gym, tanpa alat khusus.”

[Desire]
“Ibu rumah tangga, mahasiswa, dan pekerja kantoran sudah merasakan hasilnya. Seperti Andi, 28 tahun, yang kehilangan 7 kg hanya dengan mengikuti video 15 menit setiap pagi. Sekarang dia lebih percaya diri dan produktif di kantor.”

[Action]
“Mau mulai juga? Klik tombol di bawah ini untuk akses GRATIS selama 7 hari. Kuota terbatas untuk 100 pendaftar pertama!”

Mudah, bukan? Untuk lebih memantapkan implementasi metode AIDA, kamu bisa coba tips berikut ini. 

 

Tips Menerapkan Teknik AIDA dalam copywriting

1. Gunakan Judul yang Menarik

Pastikan judul mampu menarik perhatian audiens dengan menggunakan kata-kata yang kuat dan menggugah rasa ingin tahu.​ 

Hal ini sangat penting untuk menentukan apakah audiens lanjut menyimak informasi atau enggan. 

2. Kenali Audiensmu

Sesuaikan gaya bahasa dan pesan dengan karakteristik audiens yang menjadi target.​ Kenali demografi, psikografi, serta masalah utama yang mereka hadapi. 

Misalnya, seorang remaja yang mencari solusi jerawat tentu membutuhkan pendekatan berbeda dibandingkan seorang profesional yang ingin tampil awet muda. 

Gunakan bahasa yang familiar dan relevan dengan keseharian mereka agar pesanmu terasa lebih personal dan menyentuh.

3. Fokus pada Manfaat

Tunjukkan bagaimana produk atau layanan dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan audiens.​

Alih-alih hanya menyebut fitur teknis, seperti "mengandung AHA 5%", jelaskan manfaatnya, seperti “Membantu mengangkat sel-sel kulit mati sehingga kulit terasa lebih halus dan tampak bercahaya.” 

Orang cenderung lebih tertarik pada manfaat yang bisa mereka rasakan langsung bukan hanya pada apa yang ditawarkan. 

Dengan menyoroti hasil akhir atau perubahan yang akan mereka rasakan, kamu membuat pesanmu jauh lebih persuasif.

4. Gunakan Bukti Sosial

Sertakan testimoni atau ulasan dari pengguna lain untuk meningkatkan kepercayaan audiens/calon pelanggan. Calon konsumen biasanya lebih mempercayai pengalaman nyata dari pengguna lain yang lebih dulu mencoba produk atau layananmu. 

Tambahkan kutipan testimoni, rating, atau studi kasus yang bisa mendukung klaimmu. Jika memungkinkan, gunakan juga angka konkret, seperti: “4.9 dari 5 bintang dari 3.000 pengguna.”

5. Berikan Ajakan Bertindak yang Jelas

Pastikan ajakan bertindak mudah dipahami dan mendorong audiens untuk segera mengambil tindakan.

Gunakan kalimat langsung seperti “Beli Sekarang”, “Coba Gratis Hari Ini”, atau “Daftar dalam 1 Menit”. Hindari CTA yang membingungkan atau terlalu umum seperti “Pelajari Lebih Lanjut” (kecuali memang untuk tahap awareness). 

Tambahkan juga elemen urgensi atau eksklusivitas seperti “Diskon hanya sampai malam ini!” agar audiens merasa terdorong untuk segera bertindak.

Baca Juga: 12 Cara Menjadi Copywriter yang Sukses & Andal, Ini Rahasianya! 

Demikian pembahasan mengenai formula copywriting AIDA yang biasa digunakan dalam dunia bisnis. Metode ini terbukti mampu meningkatkan minat dan konversi pembelian.

Kalau kamu tertarik mengasah kemampuan di bidang copy writing, mari mulai raih impian dari sekarang. Yuk, coba lamar lowongan copywriter melalui Dealls!

Di Dealls, ada lebih dari 2.500 lowongan kerja terbaru setiap harinya dari berbagai perusahaan ternama di Indonesia.

Tak hanya itu, kamu juga bisa mencoba career mentoring gratis bersama para mentor profesional di berbagai bidang, termasuk copywriting. Penasaran? Yuk, kunjungi Dealls sekarang juga!

Sumber: 

AIDA

AIDA - Oxford Reference

The AIDA Model  

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya