UMK Lamongan 2025: Akhirnya di Angka 3 Jutaan

UMK Lamongan 2025 resmi naik. Simak penjelasan lengkap tentang kenaikan ini, dampaknya pada sektor ekonomi, dan bagaimana UMK ini dibandingkan dengan daerah lain.

Dealls
Ditulis oleh
Dealls December 22, 2024

Kabar baik bagi pekerja di Lamongan, karena Upah Minimum Kabupaten (UMK) tahun 2025 akhirnya menembus angka 3 jutaan. Kenaikan ini menjadi langkah nyata untuk mendekatkan kesejahteraan pekerja terhadap kebutuhan hidup layak. Namun, apakah kenaikan ini cukup untuk memenuhi harapan pekerja dan tantangan dunia usaha? Mari kita bahas lebih dalam.

Baca Juga: UMK Surabaya Terkini: Apa yang Berubah di Tahun 2025?

UMK Tahun 2024: Tonggak Sebelum Kenaikan

Pada tahun 2024, UMK Lamongan berada di angka Rp2.828.323. Meski angka ini sudah naik dari tahun sebelumnya, banyak pekerja yang merasa kenaikan tersebut masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.

Dampak kenaikan UMK 2024 terlihat jelas di berbagai sektor. Industri besar umumnya mampu menyerap kenaikan ini karena memiliki skala yang luas. Sebaliknya, UMKM menghadapi tantangan lebih berat, seperti tergerusnya margin keuntungan. Sementara itu, sektor jasa, seperti transportasi dan restoran, mulai menyesuaikan harga layanannya. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan UMK tidak hanya berdampak pada pekerja tetapi juga merembet ke daya beli masyarakat umum.

Kabar Kenaikan UMK 2025: Apakah Sudah Resmi?

Kenaikan UMK Lamongan 2025 telah diumumkan secara resmi melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/775/KPTS/013/2024. Dengan kenaikan sebesar Rp183.841 dari tahun 2024 menjadi Rp3.012.164, angka ini memberikan harapan baru bagi pekerja.

Namun, peran pemangku kepentingan seperti serikat pekerja dan asosiasi pengusaha juga patut diapresiasi. Meski ada tantangan, kenaikan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mendekatkan UMK dengan KHL (Kebutuhan Hidup Layak) di Jawa Timur yang berada di angka Rp3.038.305.

Kenaikan UMK Lamongan Selama 6 Tahun Terakhir

UMK Lamongan 6 Tahun Terakhir (1).png

Dalam lima tahun terakhir, UMK Lamongan menunjukkan tren kenaikan yang stabil. Dimulai dari Rp2.423.726 pada tahun 2020 hingga mencapai Rp3.012.164 di tahun 2025, rata-rata kenaikan tahunan berkisar 5-6%.

Tren kenaikan ini mencerminkan stabilitas ekonomi Lamongan, meski angka tersebut seringkali belum mampu mengejar inflasi tahunan. Performa ekonomi lokal dari sektor unggulan seperti pertanian dan perikanan juga menjadi salah satu faktor pendukung kenaikan ini.

Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dan Relevansinya

KHL menjadi acuan penting dalam menetapkan UMK setiap tahun. Di Jawa Timur, KHL tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp3.038.305, lebih tinggi dari UMK Lamongan. Kesenjangan ini menunjukkan tantangan bagi pemerintah untuk terus meningkatkan kesejahteraan pekerja.

KHL mencerminkan kebutuhan dasar, mulai dari makanan, perumahan, hingga transportasi. Perbandingan dengan daerah lain menunjukkan bahwa Lamongan masih perlu mengejar ketertinggalan, terutama dibanding Jombang dan Tuban yang memiliki UMK lebih tinggi.

Perbandingan UMK Lamongan dengan Daerah Sekitarnya

Berikut perbandingan UMK lamongan dan Daerah sekitarnya:

 

  • UMK Kabupaten Jombang: Rp 3.137.004
  • UMK Kabupaten Tuban: Rp 3.050.400
  • UMK Kota Mojokerto: Rp 3.031.000 
  • UMK Kabupaten Lamongan: Rp 3.012.164 
  • UMK Kabupaten Probolinggo: Rp 2.989.407 
  • UMK Kota Probolinggo: Rp 2.876.657
  • UMK Kabupaten Jember: Rp 2.838.642 


Berada di angka Rp3.012.164, UMK Lamongan tahun 2025 lebih rendah dibandingkan beberapa daerah sekitar seperti Jombang (Rp3.137.004) dan Tuban (Rp3.050.400). Perbedaan ini mempengaruhi daya saing tenaga kerja di Lamongan, terutama untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan khusus.

Di sisi lain, UMK yang lebih rendah bisa menjadi daya tarik investasi bagi pengusaha yang ingin menekan biaya operasional. Namun, dampaknya terhadap kualitas hidup pekerja harus menjadi perhatian agar keseimbangan tetap terjaga.

Isu Terkait Kenaikan UMK Lamongan

Kenaikan UMK Lamongan 2025 menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Bagi pekerja, kenaikan ini menjadi langkah positif untuk mendukung kebutuhan hidup mereka. Namun, pengusaha kecil, terutama UMKM, menghadapi tantangan baru akibat naiknya biaya produksi.

Dampak lain yang perlu diperhatikan adalah kemungkinan kenaikan harga barang dan jasa, yang dapat mengurangi daya beli masyarakat secara umum. Diskusi di media sosial menunjukkan berbagai opini, mulai dari apresiasi hingga kritik terhadap kebijakan ini.

Harapan untuk UMK Lamongan 2026

Melihat tren saat ini, banyak yang berharap UMK Lamongan 2026 dapat mendekati atau bahkan melampaui angka KHL Jawa Timur. Faktor-faktor seperti tingkat inflasi, kondisi ekonomi daerah, dan daya beli masyarakat akan menjadi penentu utama dalam proses penetapan nanti.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang mendukung produktivitas tenaga kerja dan keberlanjutan UMKM diharapkan mampu menciptakan keseimbangan yang lebih baik antara kepentingan pekerja dan pengusaha.

UMK Lamongan 2025 menjadi langkah penting dalam upaya meningkatkan kesejahteraan pekerja. Namun, tantangan tetap ada, mulai dari kesenjangan dengan KHL hingga dampaknya terhadap sektor usaha. Dengan dukungan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat, diharapkan kebijakan UMK dapat terus membawa perubahan positif di masa mendatang.

Ingin bergabung dengan perusahaan yang peduli pada kesejahteraan pekerja? Daftar sekarang di Dealls dan temukan pekerjaan impian Anda!

 

Sumber: 

Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 100.3.3.1/775/KPTS/013/2024 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2025 | JDIH Jatim

Data BPS Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Timur (Rupiah)

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya