Sedang mencari pekerjaan dan tertarik melamar sebagai Financial Advisor di Axa Mandiri? Jika iya, kamu datang ke artikel yang tepat!
Kesempatan ini bisa menjadi langkah tepat bagi kamu yang berminat di bidang asuransi, senang bertemu dengan banyak orang, membantu mereka merencanakan keuangan, dan ingin terus belajar hal baru setiap harinya.
Namun sebelum mengirimkan CV dan bersiap menghadapi interview, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu tahapan seleksi serta pertanyaan interview Axa Mandiri.
Simak artikel ini sampai akhir agar kamu lebih siap, percaya diri, dan tidak gugup saat menjalani proses wawancara nanti!
Tahapan Rekrutmen di Axa Mandiri
Sama seperti proses rekrutmen pada umumnya, Axa Mandiri punya beberapa tahapan yang harus kamu lewati sebelum resmi diterima kerja sebagai financial advisor, yaitu:
1. Interview Awal
Tahapan ini biasanya berisi pertanyaan seputar pengalamanmu, minat bekerja di dunia asuransi, dan kesiapan menghadapi target.
Meski terkesan santai, kamu tetap harus menjawab dengan serius dan jujur. Tunjukkan bahwa kamu punya semangat belajar dan niat kuat untuk berkembang.
2. Psikotes
Tes ini cukup singkat dan tidak terlalu kompleks dibanding perusahaan lain. Biasanya berisi soal-soal seperti deret angka, bahasa Inggris, serta sinonim dan antonim. Meski terlihat sederhana, tetap penting untuk dikerjakan dengan serius.
3. Interview User
Di tahap ini kamu akan diwawancarai oleh calon atasan langsung. Fokus utamanya pada kesiapan mental kamu serta pemahaman tentang kerja yang berbasis target.
Jawabanmu harus mencerminkan bahwa kamu tahan banting dan tidak mudah menyerah.
4. Tes Kesehatan
Jika lolos interview user, kamu akan diminta mengikuti tes kesehatan di lab yang telah ditentukan, seperti Prodia atau Cito.
Pemeriksaannya mencakup rontgen paru, pemeriksaan mata, dan tes dasar lainnya.
5. Training Karantina di Jakarta
Ini adalah tahap yang paling intens. Kamu akan dikirim ke Jakarta untuk menjalani pelatihan selama satu bulan dengan fasilitas akomodasi dan tiket pesawat yang ditanggung penuh oleh Axa Mandiri.
Setiap minggu akan ada tes evaluasi, dan peserta yang tidak mencapai nilai minimal (biasanya 80) bisa dinyatakan gugur.
Tahap ini bertujuan memastikan kamu benar-benar menguasai seluruh produk asuransi yang akan ditawarkan.
6. OJT (On the Job Training)
Jika kamu berhasil lolos semua tahapan sebelumnya, kamu akan mulai bekerja sebagai financial advisor.
Biasanya, kamu akan ditempatkan di salah satu cabang bank Mandiri sesuai wilayah.
Baca juga: Gaji Kerja di Bank: Rincian Lengkap di 10 Bank Ternama Indonesia
Persiapan Interview Axa Mandiri
Sebelum membahas pertanyaan interview yang umum ditanyakan di Axa Mandiri, ada baiknya kamu memahami terlebih dahulu hal-hal penting yang perlu dipelajari.
Dengan begitu, jawaban yang kamu berikan akan lebih terarah, relevan, dan menunjukkan keseriusan dalam melamar posisi tersebut.
1. Kenali Perusahaan
Cari tahu dulu tentang sejarah Axa Mandiri, siapa mereka, dan apa saja produk asuransi yang ditawarkan.
Perlu kamu ketahui, Axa Mandiri adalah hasil kerja sama antara AXA Group (perusahaan asuransi global asal Prancis) dan Bank Mandiri, salah satu bank terbesar di Indonesia.
Axa Mandiri menawarkan berbagai produk asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan unit link. Contohnya:
- Asuransi Mandiri Solusi Kesehatan
- Asuransi Mandiri Proteksi Penyakit Tropis
- Asuransi Mandiri Elite Plan
- Mandiri Secure Life
Mengetahui latar belakang dan produk ini akan membantumu menjawab pertanyaan seperti:
- "Apa yang kamu ketahui tentang Axa Mandiri?"
- "Kenapa kamu tertarik bergabung dengan Axa Mandiri?"
2. Pahami Peran Financial Advisor
Financial advisor adalah perencana keuangan nasabah dan ujung tombak AXA Mandiri. Peran ini mencakup dua fungsi utama:
- Sales: merencanakan dan memasarkan produk asuransi sesuai kebutuhan nasabah
- Service: membantu proses klaim dan menangani komplain dari nasabah
Selain itu, FA akan ditempatkan di cabang Bank Mandiri, sehingga kamu juga akan berinteraksi langsung dengan nasabah bank.
Contoh pertanyaan yang mungkin ditanyakan:
- “Bagaimana kamu menghadapi nasabah yang menolak penawaran?”
- “Apa strategi kamu dalam menjual produk asuransi?”
3. Latih Kemampuan Komunikasi
Sebagai financial advisor, kamu akan banyak bertemu dan berbicara dengan orang baru setiap hari.
Kemampuan menyampaikan informasi secara jelas dan empatik sangat penting agar nasabah merasa nyaman dan percaya.
Tips yang bisa kamu coba:
- Latihan presentasi produk asuransi kepada teman
- Gunakan bahasa sederhana saat menjelaskan istilah keuangan
- Latih intonasi dan ekspresi saat berbicara
4. Pahami Istilah Dasar Asuransi
Memahami istilah dasar dalam dunia asuransi akan memudahkan kamu saat training maupun menjelaskan produk ke calon nasabah.
Beberapa istilah yang wajib kamu kuasai:
- Premi: iuran yang dibayarkan nasabah agar memperoleh manfaat asuransi
- Polis: kontrak antara perusahaan asuransi dan nasabah yang berisi ketentuan perlindungan
- Klaim: permintaan manfaat yang diajukan nasabah ketika risiko terjadi
- Underwriting: proses analisis risiko untuk menentukan apakah calon nasabah layak diberikan polis
- Rider: manfaat tambahan yang bisa ditambahkan ke dalam polis dasar (misalnya tambahan proteksi penyakit kritis)
Mengetahui istilah ini bisa jadi nilai plus di mata recruiter dan menunjukkan keseriusanmu dalam mempersiapkan diri.
Pertanyaan Interview Axa Mandiri dan Jawabannya
Sekarang, kita masuk ke bagian inti pembahasan, yaitu contoh pertanyaan interview Axa Mandiri yang paling sering ditanyakan.
Meski pertanyaan dapat bervariasi tergantung pewawancara, daftar ini dapat menjadi gambaran awal dan referensi yang baik untuk mempersiapkan diri sebelum proses wawancara.
1. Ceritakan tentang diri kamu
Pertanyaan ini hampir selalu muncul di awal sesi interview. Terlihat sederhana, tetapi jawabanmu bisa jadi penentu apakah recruiter tertarik untuk menggali lebih dalam atau tidak.
Melalui pertanyaan ini, recruiter ingin mengetahui siapa kamu secara singkat tetapi relevan dengan posisi yang kamu lamar.
Mereka mencari tahu latar belakang pendidikan atau pengalamanmu, serta seberapa cocok kamu dengan peran sebagai financial advisor.
Jawaban yang baik biasanya menggambarkan tiga hal:
- Latar belakang pendidikan dan/atau pengalaman kerja
- Kemampuan atau keahlian utama yang dimiliki
- Alasan atau motivasi melamar di posisi tersebut
Kemudian, coba fokuskan jawabanmu pada hal-hal yang relevan dengan posisi financial advisor, seperti pengalaman dalam bidang pemasaran, kemampuan komunikasi, atau minat dalam membantu orang lain merencanakan keuangan.
Gunakan bahasa yang lugas dan percaya diri, serta hindari menyebutkan informasi pribadi yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.
Contoh jawaban:
"Saya lulusan Manajemen Keuangan dan pernah magang di bagian pemasaran sebuah perusahaan fintech. Saya suka bertemu orang baru dan membantu mereka mengelola keuangan. Itu sebabnya saya tertarik melamar sebagai financial advisor di Axa Mandiri."
2. Kenapa kamu tertarik bekerja di Axa Mandiri?
Pertanyaan ini bertujuan menggali motivasi kamu dalam melamar di AXA Mandiri.
Pewawancara ingin tahu apakah kamu benar-benar memahami perusahaan dan posisi yang kamu incar, serta apakah kamu cocok secara nilai dan semangat kerja.
Jawaban yang baik biasanya mencakup tiga poin:
- Pengetahuan tentang AXA Mandiri (misalnya: reputasi perusahaan, kerja sama dengan Bank Mandiri, lini produk asuransi)
- Alasan pribadi yang kuat untuk bergabung (misalnya: ingin berkembang di industri keuangan, tertarik dunia asuransi, menyukai pekerjaan yang selalu berubah dengan cepat)
- Nilai pribadi yang sejalan dengan perusahaan (misalnya: semangat belajar, komitmen membantu orang lain, orientasi pada hasil dan target)
Usahakan menjawab dengan jujur tapi tetap strategis. Hindari jawaban normatif seperti “karena butuh kerja” tanpa konteks lebih dalam.
Contoh jawaban:
“Saya tertarik karena AXA Mandiri memiliki reputasi yang sangat baik di industri asuransi dan bekerja sama dengan Bank Mandiri, salah satu bank terbesar di Indonesia.
Dunia asuransi juga menurut saya menarik karena memberikan tantangan dan ruang untuk belajar setiap hari. Saya pribadi senang berinteraksi dengan banyak orang dan ingin membantu mereka merencanakan masa depan secara finansial. Saya juga terbiasa bekerja dengan target dan merasa semangat kerja saya cocok dengan lingkungan seperti ini.”
3. Apa yang kamu ketahui tentang industri asuransi di Indonesia?
Pertanyaan ini digunakan untuk menilai seberapa besar kepedulian dan wawasan kamu terhadap industri tempat kamu akan bekerja.
Tidak harus menjawab dengan data rumit, tetapi recruiter ingin tahu apakah kamu cukup “melek” terhadap perkembangan dunia asuransi.
Tips menjawab:
- Tunjukkan pemahaman dasar tentang industri asuransi di Indonesia
- Berikan gambaran perkembangan positif (misalnya: meningkatnya kesadaran masyarakat setelah pandemi)
- Sebutkan tantangan yang ada (misalnya: masih banyak orang belum memahami manfaat asuransi atau menganggapnya tidak penting)
- Tambahkan sudut pandangmu sebagai calon financial advisor
Contoh jawaban:
“Menurut saya, industri asuransi di Indonesia sedang berkembang pesat. Setelah pandemi, semakin banyak orang sadar pentingnya perlindungan finansial, terutama untuk kesehatan dan masa depan keluarga.
Tapi di sisi lain, masih banyak masyarakat yang belum benar-benar memahami manfaat dan cara kerja asuransi, bahkan ada yang menganggapnya sebagai beban. Di sinilah peran seorang financial advisor dibutuhkan, untuk membantu memberikan edukasi dan solusi keuangan yang tepat sesuai kebutuhan mereka.”
4. Apakah kamu siap bekerja dengan target penjualan?
Pertanyaan ini hampir selalu muncul saat kamu melamar posisi yang berorientasi pada hasil, seperti financial advisor.
AXA Mandiri adalah perusahaan asuransi yang menempatkan FA di lingkungan perbankan, yang berarti kamu akan menghadapi tekanan untuk mencapai target penjualan secara rutin.
Pewawancara ingin mengetahui dua hal utama:
- Apakah kamu siap secara mental untuk bekerja di bawah tekanan target?
- Bagaimana kamu menyikapi proses penjualan yang tidak selalu mulus, terkadang harus menghadapi penolakan atau situasi menantang?
Perlu diingat, pekerjaan ini bukan hanya soal menjual produk, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan nasabah.
Target penjualan memang menjadi tolok ukur, tetapi cara kamu mencapainya juga sangat diperhatikan.
Untuk menjawabnya, kamu bisa:
- Tunjukkan bahwa kamu menganggap target sebagai alat pemacu, bukan beban
- Ceritakan pengalaman pribadi saat menghadapi tantangan dan bagaimana kamu mengatasinya
- Jelaskan bahwa kamu terbuka belajar strategi penjualan yang efektif dan siap mengikuti arahan
- Tambahkan nilai plus jika kamu terbiasa bekerja dengan rencana dan evaluasi diri
Contoh jawaban:
“Saya siap karena saya melihat target sebagai tantangan positif yang mendorong saya untuk berkembang. Saat kuliah, saya aktif di organisasi kampus dan sering mengelola event yang juga punya ‘target’, misalnya target jumlah peserta atau sponsor.
Dari situ, saya belajar menyusun rencana, membagi waktu, dan mengevaluasi strategi jika hasilnya belum sesuai harapan. Saya yakin pendekatan serupa bisa saya terapkan di dunia kerja. Saya juga terbuka untuk belajar teknik penjualan dari mentor atau rekan kerja, karena saya percaya pencapaian target tidak selalu harus dilakukan sendiri.”
5. Apa pengalaman kamu dalam menjual atau menawarkan sesuatu?
Pertanyaan ini digunakan untuk mengetahui apakah kamu memiliki pengalaman dasar dalam menjual baik secara formal maupun informal.
Sebagai financial advisor, kemampuan menjual adalah bagian utama dari pekerjaan, jadi pengalaman sekecil apa pun tetap relevan.
Pewawancara tidak selalu mencari pengalaman profesional di bidang sales. Mereka juga ingin tahu bagaimana kamu berinteraksi dengan orang, menyampaikan manfaat suatu produk, dan menghadapi penolakan.
Tips menjawab:
- Ceritakan pengalaman konkret (jualan online, promosi event, ikut bazar, jadi MC, atau mengurus sponsorship acara kampus)
- Jelaskan proses yang kamu lakukan saat menawarkan sesuatu (misalnya: mempelajari kebutuhan orang, menyusun strategi, atau mengatasi penolakan)
- Soroti pelajaran atau keterampilan yang kamu dapatkan dari pengalaman tersebut (misalnya: komunikasi, percaya diri, negosiasi, atau cara membangun pendekatan yang personal)
- Fokus pada hal-hal yang relevan dengan peran FA
Contoh jawaban:
“Saat kuliah, saya pernah menjual produk skincare secara online. Awalnya saya hanya bantu teman, tetapi lama-lama belajar sendiri cara memasarkan lewat media sosial, membuat konten, dan menjawab pertanyaan dari calon pembeli. Selain itu, saya juga aktif di organisasi kampus dan pernah jadi tim promosi untuk event besar, termasuk mencari sponsor.
Dari dua pengalaman itu saya belajar pentingnya memahami kebutuhan orang, menyusun strategi yang tepat, dan tetap ramah walau menghadapi penolakan. Saya jadi lebih percaya diri saat harus berbicara dengan orang baru.”
6. Bagaimana cara kamu menangani penolakan dari calon nasabah?
Dalam dunia asuransi, penolakan adalah hal yang wajar dan akan sering terjadi. Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui sikap dan mentalitas kamu dalam menghadapi situasi tersebut
Apakah kamu cenderung mudah menyerah, memaksa, atau bisa tetap profesional dan adaptif?
Pewawancara ingin tahu apakah kamu memiliki ketahanan emosional, empati, dan kemampuan untuk mencari pendekatan alternatif tanpa kehilangan motivasi.
Tips menjawab:
- Tunjukkan bahwa kamu tidak mudah baper atau menyerah saat ditolak
- Jelaskan pendekatan yang kamu lakukan untuk memahami alasan penolakan
- Ceritakan bahwa kamu terbiasa mengevaluasi cara komunikasi atau strategi yang digunakan
- Tunjukkan bahwa kamu tetap menjaga profesionalitas dan hubungan baik, walau tidak terjadi transaksi
Contoh jawaban:
“Penolakan adalah hal yang pasti terjadi, dan saya menyikapinya sebagai bagian dari proses. Jika calon nasabah menolak, saya tidak langsung menyerah, tapi berusaha memahami alasannya. Bisa jadi mereka belum merasa butuh, belum paham produknya, atau tidak percaya sepenuhnya.
Saya akan mencoba pendekatan lain di waktu berbeda, atau menjelaskan kembali dengan cara yang lebih sederhana dan relevan. Yang penting saya tetap menjaga sikap profesional agar mereka tetap merasa nyaman, karena bisa saja ke depannya mereka berubah pikiran.”
7. Apakah kamu pernah kerja dalam tim? Ceritakan pengalamannya.
Sebagai financial advisor, kamu mungkin akan bekerja secara individu, tetapi tetap menjadi bagian dari tim.
Karena itu, pewawancara ingin mengetahui apakah kamu mampu berkolaborasi, berkomunikasi efektif, dan berkontribusi dalam lingkungan kerja yang saling mendukung.
Pertanyaan ini juga membantu recruiter menilai bagaimana kamu menyelesaikan tugas bersama, menyikapi perbedaan pendapat, dan menjaga komitmen dalam tim.
Untuk menjawab pertanyaan ini, kamu bisa:
- Ceritakan pengalaman nyata kerja tim (di kampus, organisasi, pekerjaan part-time, dll)
- Jelaskan peran kamu dalam tim tersebut (misalnya: ketua, anggota aktif, bagian dokumentasi, promosi, dll)
- Sebutkan tantangan yang kamu hadapi dan bagaimana kamu menyelesaikannya
- Tekankan kemampuan komunikasi, koordinasi, dan tanggung jawab
Contoh jawaban:
“Saya pernah menjadi koordinator tim dokumentasi untuk acara besar di kampus. Waktu itu kami harus membagi tugas foto, video, editing, dan publikasi hanya dalam waktu seminggu. Tantangannya adalah menyamakan gaya kerja anggota tim yang berbeda-beda. Saya belajar untuk menyampaikan arahan dengan jelas, mendengarkan masukan, dan tetap fleksibel jika ada perubahan.
Dari pengalaman itu, saya menyadari bahwa kerja tim bukan soal siapa yang paling hebat, tapi bagaimana semua anggota bisa berkontribusi maksimal dengan peran masing-masing.”
8. Jika ada konflik dengan rekan kerja, bagaimana kamu menyelesaikannya?
Pewawancara ingin mengetahui seberapa dewasa dan bijak kamu dalam menghadapi konflik di tempat kerja.
Dalam lingkungan profesional, perbedaan pendapat atau gesekan kecil bisa terjadi, dan mereka ingin tahu apakah kamu mampu menyikapinya dengan tenang dan solutif.
Jawabanmu menunjukkan kemampuanmu dalam mengelola emosi, menjaga hubungan kerja yang sehat, dan tetap fokus pada tujuan tim.
Jadi, coba tunjukkan bahwa kamu tidak menghindari konflik, tetapi berusaha menyelesaikannya secara dewasa
Kemudian, ceritakan pendekatan yang kamu lakukan, misalnya berkomunikasi langsung, diskusi empat mata, dan tidak menyebarkan masalah ke orang lain.
Jika ada pengalaman nyata, kamu juga boleh menceritakannya secara ringkas.
Contoh jawaban:
“Kalau terjadi konflik, saya lebih memilih menyelesaikannya secara langsung dan pribadi. Saya akan mengajak rekan kerja tersebut berdiskusi empat mata, tanpa menyalahkan, agar suasana tetap kondusif. Menurut saya, komunikasi terbuka dan empati sangat penting supaya tidak terjadi kesalahpahaman.
Saya juga percaya bahwa lebih baik menyelesaikan masalah sejak awal daripada membiarkannya berlarut dan mengganggu kerja tim. Yang penting tetap fokus pada solusi, bukan saling menyudutkan.”
9. Apa kelebihan dan kekurangan kamu?
Pertanyaan ini digunakan untuk melihat seberapa baik kamu mengenali diri sendiri.
Pewawancara ingin tahu apakah kamu bisa menilai kekuatan dan kelemahan secara objektif, sekaligus menunjukkan kemauan untuk berkembang.
Oleh karena itu, kamu bisa:
- Sebutkan kelebihan yang relevan dengan posisi financial advisor (misalnya: komunikasi baik, teliti, tahan tekanan, sabar, persuasif)
- Untuk kekurangan, pilih yang masih bisa diperbaiki dan tidak fatal untuk posisi ini (misalnya: terlalu perfeksionis, agak gugup di awal, kurang spontan)
- Tunjukkan bahwa kamu sedang (atau sudah) berusaha memperbaikinya
- Hindari menyebut kelemahan yang terlalu berat (misalnya: tidak bisa kerja tim, tidak tahan tekanan, pelupa)
Contoh jawaban:
“Saya orang yang cukup teliti dan sabar, terutama dalam situasi yang membutuhkan ketenangan. Itu membantu saya tetap fokus saat menghadapi nasabah atau menyusun perencanaan keuangan. Tapi saya juga menyadari kalau saya kadang terlalu perfeksionis. Misalnya, saya bisa terlalu lama mempertimbangkan satu hal kecil karena ingin hasilnya sempurna. Sekarang saya sedang belajar membuat batas waktu untuk setiap tugas agar bisa lebih efisien tanpa kehilangan kualitas.”
10. Apa harapan kamu terhadap pekerjaan ini?
Pertanyaan ini membantu pewawancara memahami motivasimu jangka panjang dan ekspektasi terhadap posisi yang dilamar.
Mereka ingin tahu apakah kamu hanya ingin "coba-coba", atau benar-benar punya niat membangun karier di dunia asuransi.
Jawabanmu sebaiknya menunjukkan antusiasme, keseriusan, dan keinginan untuk bertumbuh dalam peran sebagai financial advisor.
Jadi, coba:
- Jelaskan keinginanmu untuk belajar dan berkembang secara profesional
- Sampaikan harapan realistis yang sejalan dengan posisi ini (misalnya: membangun karier, memperluas jaringan, memahami produk keuangan lebih dalam)
- Hindari menyebut motivasi yang terlalu materiil atau jangka pendek tanpa penjelasan lanjutan (misalnya: “ingin cepat kaya” tanpa konteks)
- Jika memungkinkan, kaitkan dengan kontribusimu ke perusahaan dan nasabah
Contoh jawaban:
“Harapan saya adalah bisa berkembang secara profesional di dunia asuransi dan keuangan. Saya ingin belajar langsung dari lapangan, memperluas jaringan, dan memahami kebutuhan nasabah secara lebih mendalam.
Saya percaya dengan membangun hubungan yang baik dan memberikan solusi finansial yang tepat, saya bisa memberikan dampak positif, baik untuk nasabah, perusahaan, maupun diri saya sendiri. Dalam jangka panjang, saya berharap bisa membangun karier yang stabil dan bertumbuh bersama AXA Mandiri.”
Tips Mengikuti Interview Axa Mandiri
Setelah mempersiapkan diri dengan baik, kamu juga perlu tahu bagaimana bersikap saat interview berlangsung.
Ini penting karena kesan pertama bisa menentukan apakah kamu dinilai cocok atau tidak untuk posisi financial advisor.
Berikut beberapa tips penting yang bisa kamu terapkan saat mengikuti interview di Axa Mandiri:
1. Jawab dengan Tegas dan Percaya Diri
Ketika menjawab pertanyaan, gunakan nada suara yang mantap dan tidak ragu-ragu.
Sebab, pewawancara ingin melihat apakah kamu cukup percaya diri untuk berbicara dengan nasabah di lapangan nanti.
Hindari jawaban yang terlalu pendek seperti “ya”, “tidak tahu”, atau “mungkin”. Jika butuh waktu berpikir, ambil jeda sebentar lalu jawab dengan terstruktur.
2. Tunjukkan Antusiasme
AXA Mandiri mencari kandidat yang bersemangat, punya energi positif, dan ingin belajar.
Jadi, tunjukkan bahwa kamu tertarik dengan posisi ini dan sudah melakukan riset sebelumnya.
Ekspresi wajah, gestur tubuh, dan cara kamu berbicara bisa mencerminkan antusiasme tersebut.
Oleh karena itu, hindari nada bicara datar atau terlihat bosan. Sesekali tersenyum dan tunjukkan ketertarikan saat pewawancara menjelaskan sesuatu.
3. Berikan Contoh Konkret
Daripada menjawab dengan teori, lebih baik kamu berikan contoh nyata dari pengalaman yang pernah kamu alami, baik di kampus, organisasi, kerja paruh waktu, atau kehidupan sehari-hari.
Contoh: Daripada berkata, “Saya suka kerja tim,” lebih baik katakan, “Saya pernah jadi tim promosi di acara kampus dan bertanggung jawab mencari sponsor. Di situ saya belajar koordinasi dengan banyak pihak dalam waktu terbatas.”
4. Jangan Takut Bicara tentang Kekurangan
Menunjukkan kekurangan bukan berarti kamu gagal. Justru ini bisa memberi kesan bahwa kamu punya kesadaran diri dan siap untuk berkembang.
Yang penting, sampaikan juga upaya yang kamu lakukan untuk memperbaikinya.
5. Tanyakan Balik dengan Sopan
Di akhir interview, biasanya kamu akan diberi kesempatan bertanya.
Nah, gunakan momen ini untuk menunjukkan ketertarikanmu, misalnya dengan bertanya tentang jalur karier, budaya kerja, atau tantangan di posisi ini.
Contoh pertanyaan:
- “Seperti apa dukungan perusahaan terhadap pengembangan karier FA di tahun pertama?”
- “Apa kualitas yang paling dicari di seorang FA yang sukses di Axa Mandiri?”
Baca juga: Cara Melamar Kerja di Bank Mandiri Lulusan SMA, Ini Syaratnya!
Setelah memahami tahapan seleksi dan pertanyaan interview di Axa Mandiri, kini kamu tentu lebih siap menghadapi prosesnya.
Ingat, kamu tidak harus sempurna. Yang terpenting adalah menunjukkan niat belajar dan kemampuan untuk berkembang.
Apalagi jika kamu tertarik di bidang finansial dan suka berinteraksi dengan orang, posisi ini bisa menjadi langkah awal yang sangat baik.
Jika kamu ingin menjelajahi peluang lain di sektor perbankan dan keuangan, Dealls bisa jadi solusinya!
Melalui Dealls, kamu bisa menemukan lowongan kerja di sektor perbankan dan keuangan terbaru dari berbagai perusahaan ternama. Yuk, raih impianmu bersama Dealls!