Leaderless Group Discussion (LGD) adalah salah satu tahapan yang sering muncul dalam proses seleksi kerja atau pendidikan. Dalam LGD, peserta diminta untuk berdiskusi secara kelompok tanpa adanya pemimpin yang ditunjuk secara formal. Hal ini bertujuan untuk melihat kemampuan komunikasi, kerja sama, dan kepemimpinan alami setiap peserta dalam situasi yang terbuka.
Kalau kamu pernah mendengar tentang Focus Group Discussion (FGD), konsepnya mirip, tapi di LGD semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk berperan aktif tanpa adanya moderator.
Nah, buat kamu yang ingin tahu lebih dalam tentang LGD dan bagaimana cara sukses melaluinya, yuk kita bahas lebih lanjut di artikel ini!
Apa Itu Leaderless Group Discussion (LGD)?
Menurut American Psychology Association, Leaderless Group Discussion (LGD) adalah metode diskusi di mana anggota kelompok saling bertukar pendapat, ide, dan informasi tanpa adanya pemimpin yang ditunjuk. Dalam LGD, semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan memimpin diskusi. Metode ini sering digunakan untuk menilai seberapa produktif sebuah kelompok dan untuk mengevaluasi keterampilan kepemimpinan (leadership) serta interpersonal.
Selain itu, LGD juga bermanfaat dalam pelatihan dan pendidikan karena membantu peserta memahami perilaku mereka dan orang lain dalam situasi yang bebas dan tidak terstruktur. Metode ini juga sering dipakai untuk menilai kandidat di berbagai bidang seperti bisnis, pekerjaan sosial, dan pengajaran.
Fungsi dan Peran Leaderless Group Discussion (LGD)
LGD memiliki beberapa fungsi dan peran penting, terutama dalam konteks seleksi atau pengembangan kemampuan kelompok. Di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Mengukur Keterampilan Leadership
Meski tanpa pemimpin yang ditunjuk, LGD membantu melihat siapa yang bisa memimpin kelompok, mengambil inisiatif, dan mengarahkan diskusi menuju solusi.
2. Menilai Kemampuan Kerja Sama
Dalam LGD, peserta dinilai bagaimana mereka berinteraksi dengan anggota kelompok lain, berkolaborasi, dan mendengarkan ide-ide orang lain untuk mencapai kesepakatan atau solusi.
3. Mengevaluasi Kemampuan Berpikir Kritis
LGD mendorong peserta untuk memberikan pendapat yang logis, menganalisis informasi yang diberikan, dan memberikan argumen yang kuat untuk mendukung pandangan mereka.
4. Mengidentifikasi Keterampilan Komunikasi
Diskusi dalam LGD memungkinkan penilai untuk melihat bagaimana peserta menyampaikan ide, mendengarkan, dan merespons pendapat orang lain dengan cara yang efektif dan kooperatif.
Baca Juga: Apa Itu Public Speaking? Tips Public Speaking di Depan Publik
5. Menilai Kemampuan dalam Menghadapi Tekanan
Tanpa struktur yang jelas, LGD juga menunjukkan bagaimana seseorang bertindak dalam situasi yang penuh tekanan, terutama saat ada banyak pendapat yang berbeda di dalam kelompok.
Proses dan Tahapan LGD Leaderless Group Discussion (LGD)
Dalam LGD, peserta diletakkan dalam situasi diskusi kelompok tanpa pemimpin yang ditunjuk. Berikut adalah tahapan umum yang biasanya terjadi dalam proses LGD:
1. Pengenalan Kasus atau Topik Diskusi
Peserta diberikan sebuah kasus, topik, atau masalah untuk didiskusikan dalam kelompok. Topik ini bisa berupa isu sosial, bisnis, atau situasi hipotesis yang menuntut pemecahan masalah.
2. Pembagian Waktu untuk Analisis Mandiri
Sebelum diskusi dimulai, peserta diberi waktu singkat untuk membaca, menganalisis, dan memahami topik yang diberikan secara individu. Tahap ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta agar siap memberikan kontribusi dalam diskusi.
3. Diskusi Kelompok Tanpa Pemimpin
Peserta kemudian memulai diskusi secara mandiri tanpa adanya pemimpin yang ditunjuk. Setiap anggota kelompok bebas memberikan pendapat, berbagi ide, dan mencari solusi bersama. Di sinilah kemampuan berpikir kritis, kepemimpinan alami, dan kerja sama diuji.
4. Penyampaian Argumen dan Saling Berdebat
Peserta diharapkan mengemukakan argumen mereka, mempertahankan pendapat dengan data atau logika yang baik, dan merespons pendapat orang lain dengan cara yang bijaksana. Ini adalah tahap penting untuk menilai kemampuan komunikasi dan kerja sama dalam kelompok.
5. Mencapai Kesepakatan atau Kesimpulan
Di akhir diskusi, peserta berusaha mencapai kesepakatan atau solusi bersama. Jika tidak ada kesepakatan yang tercapai, penting bagi kelompok untuk setidaknya menyampaikan alternatif atau opsi yang disepakati.
6. Evaluasi oleh Penilai
Setelah diskusi selesai, penilai akan mengevaluasi setiap peserta berdasarkan kontribusi mereka selama diskusi. Aspek yang dinilai biasanya meliputi kemampuan kepemimpinan, komunikasi, kerja sama, dan cara mereka menghadapi tekanan dalam situasi tanpa struktur formal.
Perbedaan LGD dan FGD
Meski terlihat serupa, Leaderless Group Discussion (LGD) dan Focus Group Discussion (FGD) memiliki beberapa perbedaan yang penting. Menurut Universitas Gadjah Mada, perbedaan utamanya terletak pada peran kepemimpinan dalam diskusi.
Pada FGD, setidaknya harus ada satu orang yang berperan sebagai pemimpin atau moderator yang mengarahkan jalannya diskusi. Pemimpin ini bertugas menjaga alur pembahasan, memastikan setiap peserta mendapat kesempatan berbicara, dan membantu kelompok tetap fokus pada topik yang didiskusikan.
Sedangkan pada LGD, diskusi berlangsung tanpa ada pemimpin yang ditunjuk. Semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dan tidak ada inisiatif formal untuk mengarahkan kelompok. Dalam LGD, siapa saja dapat mengambil peran sebagai pemimpin secara alami, atau bahkan tidak ada yang secara khusus memimpin. Di akhir sesi, biasanya akan ada satu orang yang secara sukarela menyampaikan kesimpulan dan menutup diskusi, meski tidak ada keharusan untuk menunjuk orang tersebut di awal.
Jika kamu terlibat dalam LGD, sebaiknya bersikap proaktif dengan menawarkan diri untuk menyimpulkan diskusi di akhir. Ini dapat menunjukkan kemampuan kamu dalam merangkum ide dan memberi arah kepada kelompok.
Kompetensi yang Dinilai dalam Leaderless Group Discussion (LGD)
Dalam FGD, penilaian dilakukan untuk melihat berbagai keterampilan yang kamu tunjukkan selama diskusi. Berikut adalah beberapa kompetensi utama yang biasanya dinilai dalam FGD:
1. Kemampuan Komunikasi
Bagaimana kamu menyampaikan ide secara jelas dan efektif menjadi salah satu aspek terpenting. Penilai akan melihat apakah kamu dapat berkomunikasi dengan baik, baik secara verbal maupun non-verbal, serta bagaimana kamu menanggapi ide-ide orang lain.
2. Kerja Sama Tim
Kemampuan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan anggota kelompok lain sangat penting dalam FGD. Penilai akan memperhatikan bagaimana kamu dapat membangun diskusi yang produktif, berbagi peran, dan membantu kelompok mencapai kesimpulan atau solusi bersama.
3. Kepemimpinan
Dalam FGD, kemampuan untuk memimpin diskusi juga diperhatikan. Ini bukan berarti menjadi dominan, tetapi lebih kepada bagaimana kamu bisa mengarahkan kelompok, memfasilitasi ide-ide orang lain, dan menjaga diskusi tetap fokus tanpa memaksakan pendapat.
4. Berpikir Kritis dan Analitis
Penilai ingin melihat bagaimana kamu dapat menganalisis informasi yang diberikan dan menyampaikan argumen yang logis dan berbobot. Kemampuan berpikir kritis ini akan terlihat dari cara kamu mengevaluasi masalah, mempertimbangkan berbagai sudut pandang, dan menawarkan solusi yang masuk akal.
5. Kemampuan Menyimak dan Mendengarkan
Tidak hanya aktif berbicara, kemampuan mendengarkan pendapat orang lain juga dinilai. Penilai akan memperhatikan apakah kamu bisa mendengarkan ide orang lain dengan baik, menghormati perbedaan pendapat, dan merespons dengan bijak.
6. Resolusi Konflik
Konflik atau perbedaan pendapat sering terjadi dalam FGD. Bagaimana kamu menangani situasi ini menjadi poin penilaian penting. Apakah kamu mampu menyelesaikan konflik dengan cara yang positif, atau justru memperkeruh suasana, akan menentukan seberapa baik kamu mengelola dinamika kelompok.
7. Kepercayaan Diri
Penilai akan melihat seberapa percaya diri kamu dalam menyampaikan ide. Namun, penting untuk menunjukkan rasa percaya diri tanpa terkesan arogan atau mendominasi. Sikap tenang dan percaya diri dalam berdiskusi sangat dihargai.
Tips Sukses Mengikuti Leaderless Group Discussion (LGD)
Mengikuti Leaderless Group Discussion (LGD) memerlukan strategi khusus karena penilai mengamati kemampuan kerja sama, komunikasi, dan kepemimpinan dalam situasi tanpa adanya pemimpin yang ditunjuk. Berikut adalah beberapa tips sukses untuk menghadapi LGD:
1. Jadilah Proaktif, Tapi Jangan Dominan
Sangat penting untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi, tetapi usahakan untuk tidak mendominasi percakapan. Berikan pendapat secara bijak dan pastikan memberi ruang bagi anggota lain untuk berbicara. Ini menunjukkan kemampuanmu dalam mengatur alur diskusi tanpa terlalu mendesak orang lain.
2. Dengarkan dengan Aktif
Mendengarkan adalah kunci sukses dalam LGD. Tunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkan pendapat anggota lain dengan mengajukan pertanyaan yang relevan atau mengomentari ide mereka. Kemampuan mendengarkan juga akan membantumu merespon dengan lebih baik dan mendukung diskusi yang konstruktif.
3. Berpikir Kritis dan Analitis
Saat menyampaikan pendapat, pastikan kamu telah menganalisis situasi dengan baik. Berikan argumen yang logis dan terstruktur, serta dukung ide-ide dengan data atau contoh yang kuat. Ini menunjukkan kemampuan berpikir kritismu dan peranmu dalam menyelesaikan masalah.
4. Tetap Tenang dan Percaya Diri
Menunjukkan rasa percaya diri sangat penting dalam LGD, tapi ingat untuk tidak berlebihan. Usahakan tetap tenang dalam menghadapi perbedaan pendapat atau konflik, dan jangan takut menyampaikan ide yang berbeda dari mayoritas, selama itu relevan dan masuk akal.
5. Bekerja Sama dengan Dukung Anggota Lain
Penilaian LGD juga melihat kemampuan kerja sama. Dukung pendapat anggota lain yang kamu setujui, atau bantu mengembangkan ide mereka dengan memberikan saran atau tambahan informasi. Hal ini menunjukkan bahwa kamu adalah team player yang mampu berkolaborasi dengan baik.
6. Rangkai dan Sampaikan Kesimpulan
Jika memungkinkan, ambil inisiatif untuk merangkum diskusi di akhir sesi. Menyusun dan menyampaikan kesimpulan akan menunjukkan kemampuanmu dalam merangkum informasi dan mengarahkan kelompok ke tujuan yang jelas.
7. Manajemen Waktu
Dalam LGD, waktu sangat berharga. Pastikan kamu tidak berlama-lama mengutarakan pendapat, dan tetap berfokus pada poin yang relevan agar diskusi tidak melenceng dari topik utama. Membantu kelompok mengatur waktu juga menunjukkan kemampuan kepemimpinan.
Sekian pembahasan dari Dealls mengenai Leaderless Group Discussion (LGD) dan berbagai tips untuk sukses dalam sesi diskusi ini. Semoga artikel ini bermanfaat dalam membantu kamu mempersiapkan diri dengan lebih baik, terutama jika kamu sedang menghadapi tahapan LGD dalam proses seleksi kerja atau pendidikan.
Sambil menunggu kesempatan berikutnya, kamu bisa mengeksplorasi peluang karier di Dealls dengan cara melamar ke lowongan kerja terbaru setiap harinya.
Kamu juga bisa mempersiapkan diri lebih matang dengan mencoba mentoring dengan career mentor profesional untuk berdiskusi seputar rencana karier dan pengembangan diri.
Yuk, persiapkan karier impianmu dengan langkah yang tepat bersma Dealls!
Sumber: