Semakin berkembangnya teknologi, strategi dan teknik baru marketing pun semakin bermunculan, termasuk juga teknik hard selling yang kini banyak digunakan oleh berbagai brand.
Lalu kira-kira apa ya yang dimaksud dengan teknik marketing hard selling ini? Apa sih perbedaannya dengan soft selling? Nah, daripada semakin penasaran, yuk simak pembahasan di bawah ini.
Baca juga: 11 Rekomendasi Buku tentang Digital Marketing: Wajib Dibaca!
Apa Yang Dimaksud Dengan Hard Selling?
Menurut laman Investopedia, hard selling adalah istilah yang digunakan untuk menyebut pendekatan iklan atau penjualan yang menampilkan bahasa secara langsung dan agresif.
Hard selling ini dirancang untuk membuat konsumen membeli produk dengan cepat, daripada memutuskan untuk mengevaluasi pilihan mereka dan berpotensi menunda pembelian.
Gaya bahasa yang digunakan oleh hard selling ini lebih sering menekan calon konsumen dengan informasi serta menekankan pentingnya membeli “sekarang juga”. Selain itu, biasanya,hard selling ini juga menekankan pada produk limited offer atau last call, seolah-olah produk terbatas dan harus cepat-cepat dibeli.
Singkatnya, hard selling ini merupakan teknik pemasaran dengan bahasa transaksional yang sifatnya langsung dan agresif agar pembeli dapat melakukan pembelian dalam waktu singkat.
Kapan Hard Selling Digunakan?

Agar teknik hard selling ini bisa berjalan secara lancar, tentunya kamu harus mengetahui waktu yang tepat dan pas untuk menggunakan teknik ini. Nah, umumnya, teknik ini akan cocok digunakan ketika konsumen berada dalam keadaan yang mendesak dan membutuhkan solusi secepatnya.
Contoh penggunaan hard selling ini adalah ketika pelanggan mengalami jerawat yang muncul secara tiba-tiba saat akan menghadiri acara penting, maka kamu bisa memanfaatkan teknik ini untuk mempercepat proses pembelian pelanggan. Sebab, pelanggan ingin menemukan solusi secepatnya.
Selain itu, kamu juga bisa loh menggunakan taktik ini ketika ingin menghabiskan stok produk yang tersedia, seperti menerapkan kata-kata “promo spesial”, “banting harga”, atau “harga miring”.
Cara Menggunakan Hard Selling Dengan Mudah
Tak hanya memahami kapan waktu yang tepat untuk menggunakan hard selling, kamu juga harus menggunakan bagaimana cara menggunakan hard selling dengan baik dan benar,
1. Kenali Produk Yang Akan Kamu Pasarkan
Hal pertama yang harus kamu lakukan untuk membuat teknik ini semakin sukses adalah dengan memahami produk yang kamu jual, seperti product knowledge-nya. Dengan hal ini, kamu bisa semakin menyakinkan pelanggan untuk membeli produk tersebut.
2. Identifikasi dan Pahami Target Audiens
Selanjutnya, kamu bisa mengamati langsung, berempati, hingga memahami apa kebutuhan pelanggan. Contohnya, jika kamu menjual produk kosmetik, kamu bisa membuat promosi yang tepat dengan melihat kebiasaan, tren, dan perilaku pelanggan.
3. Terlibat Dengan Pelanggan Melalui Berbagai Media
Kunci sukses dari pemasaran produk adalah lewat berkomunikasi dengan pelanggan melalui media, seperti email hingga sosial media. Dengan hal ini kamu bisa mendapatkan feedback dan tanggapan langsung dari pelanggan tentang produk kamu.
4. Gunakan Media Yang Tepat
Untuk dapat memaksimalkan pemasaran hard selling, kamu juga harus menentukan mana media yang tepat untuk digunakan dalam menyampaikan pesan, seperti sosial media untuk pemasaran dengan visual menarik dan email untuk pemasaran yang melibatkan penawaran eksklusif kepada pelanggan.
Manfaat Melakukan Penjualan Secara Hard Selling
Tentunya ada berbagai manfaat dan kelebihan yang bisa kamu dapatkan dari menggunakan teknik hard selling dalam pemasaran. Kira-kira apa saja ya manfaat dan kelebihan dari hard selling ini?
1. Meningkatkan Konversi Secara Langsung
Salah satu manfaat dari hard selling adalah dapat meningkatkan penjualan secara langsung dalam waktu singkat, sehingga cocok digunakan untuk mencapai sebuah target tertentu.
2. Efisiensi Waktu dan Biaya
Selain itu, hard selling juga dapat memangkas waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mendapatkan konsumen, karena brand bisa mendapatkan jawaban pasti atau action langsung dari konsumen tanpa proses membangun hubungan jangka panjang.
3. Mudah Digunakan
Tak hanya itu, teknik hard selling juga dianggap lebih mudah untuk diterapkan dalam berbagai brand, termasuk brand kecil yang baru merintis, karena tidak memerlukan banyak pertimbangan atau penjelasan mendalam.
4. Meningkatkan Awareness Produk Secara Langsung
Jika kamu ingin meningkatkan tingkat awareness secara langsung, mungkin teknik marketing ini bisa menjadi jawabannya, sebab hard selling disertai dengan komunikasi yang jelas mengenai manfaat produk, sehingga pelanggan dapat langsung memahami nilai produk tersebut.
Kelemahan Penjualan Hard Selling

Selain manfaat dan kelebihan, tentunya pemasaran hard selling juga memiliki beberapa kelemahan jika digunakan secara tidak tepat. Berikut adalah kelemahan pemasaran hard selling.
1. Menampilkan Citra Negatif
Jika terlalu sering digunakan, hard selling dapat memberikan kesan bahwa brand kamu hanya peduli pada penjualan. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap reputasi merek.
2. Terlalu Agresif Untuk Beberapa Konsumen
Karena bersifat memaksa, mungkin beberapa konsumen akan merasa tidak nyaman dengan jenis marketing yang kamu gunakan ini.
3. Tidak Cocok Untuk Semua Segmen Pasar
Pemasaran jenis ini mungkin tidak cocok, terutama untuk segmen pasar pelanggan premium atau segmen yang mencari produk eksklusif dan cenderung lebih menghargai pengalaman belanja yang personal dan santai.
Perbedaan Hard Selling dan Soft Selling
Hard selling dan soft selling merupakan teknik marketing yang memiliki perbedaan secara signifikan mulai dari fokus target hingga pengertian dasar keduanya.
1. Definisi
- Hard selling merupakan teknik pemasaran dengan strategi yang agresif dan cenderung mendorong pelanggan untuk segera membeli produk.
- Soft selling merupakan teknik pemasaran dengan strategi yang lebih halus dan persuasif lewat membangun hubungan dengan pelanggan terlebih dahulu.
2. Fokus Utama
- Hard selling memiliki fokus utama kepada konsumen dan penjualan
- Soft selling memiliki fokus utama membangun hubungan jangka panjang dan kepercayaan pelanggan.
3. Jenis Audiens
- Hard selling lebih cocok untuk audiens yang sudah siap membeli (misalnya, dalam tahap akhir proses pembelian).
- Soft selling lebih cocok untuk audiens masih dalam tahap mengenal atau mempertimbangkan produk
4. Waktu Untuk Mendapatkan Hasil
- Hard selling membutuhkan waktu yang cenderung lebih singkat
- Soft selling membutuhkan waktu yang lebih lama karena harus mengenali audiens terlebih dahulu
Contoh Penarapan Hard Selling Dalam Pemasaran
Agar kamu bisa mendapatkan gambaran tentang hard selling secara jelas, di bawah ini terdapat contoh hard selling yang biasa digunakan oleh beberapa produk.
1. Iklan Penjualan Televisi
Kamu bisa dengan mudah menjumpai hard selling di iklan penjualan televisi. Biasanya, taktik penjualan ini melibatkan presentasi produk selama setengah jam di televisi, dengan banyak alasan untuk membeli produk dan testimoni dari seorang ahli.
Jenis promosi penjualan ini biasanya memiliki pengingat untuk membeli produk setiap beberapa menit, dan mereka mengklaim bahwa penawaran tersebut hanya tersedia untuk waktu yang terbatas.
2. Penawaran Live Shopping
Selain iklan penjualan televisi, kamu juga bisa loh menjumpai hard selling in di berbagai macam live shopping. Biasanya mereka mencantumkan kata-kata “Flash Sale! Produk ini hanya Rp89.000 untuk 55 pembeli pertama. Stok terbatas, buruan pesan sekarang!”
3. Email Marketing
Salah satu contoh penerapan hard selling adalah di media email marketing, dimana kamu bisa menjumpai email blast yang dikirim ke beberapa pelanggan dengan kata-kata, seperti:
Subjek email: “Penawaran Terakhir: Hemat hingga 90%!”
Isi email:
“Dapatkan diskon hingga 80% untuk produk favorit Anda. Hanya berlaku hingga tengah malam ini! Klik tombol di bawah untuk membeli sekarang.”
Itu dia beberapa hal tentang hard selling yang harus kamu ketahui. Semoga dapat bermanfaat dan bisa menjadi referensi bagi karier kamu ke depannya, ya!
Nah, sambil mempelajari teknik pemasaran hard selling, kamu juga bisa loh mencari peluang baru di bidang marketing dengan berbagai lowongan pekerjaan di Dealls.
Di sini terdapat lebih dari 1000 lowongan kerja terbaru dari perusahaan-perusahaan ternama dengan peluang diterima yang lebih besar!
Yuk, kembanhkan karier potensialmu di Dealls!
Sumber: