Ingin tahu seberapa besar gaji seorang arsitek di Indonesia? Profesi arsitek tidak hanya berkaitan dengan desain bangunan, tetapi juga melibatkan banyak pertimbangan mulai dari keamanan hingga estetika.
Sebagai seorang arsitek, gaji yang diperoleh bergantung pada berbagai faktor, seperti pengalaman, lokasi kerja, dan jenis proyek yang ditangani.
Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai gaji arsitek di Indonesia, mulai dari gaji awal bagi fresh graduate hingga gaji arsitek berpengalaman yang bisa mencapai angka fantastis. Simak terus untuk mengetahui lebih lanjut!
Baca Juga: 10 Prospek Kerja Arsitektur: Peluang Karir dan Gaji di Masa Depan
Apa Itu Arsitek?
Dilansir dari Indeed, arsitek adalah seorang profesional yang memiliki lisensi dan keahlian dalam desain serta rekayasa, terlatih dalam seni dan ilmu desain bangunan atau ruang lainnya.
Mereka bertanggung jawab untuk merancang dan mengawasi pembangunan bangunan.
Seorang arsitek bekerja dengan klien untuk mengembangkan desain yang sesuai dengan kebutuhan mereka, dan kemudian berkoordinasi dengan berbagai profesional untuk memastikan bangunan tersebut aman dan nyaman untuk dihuni.
Di Indonesia, untuk menjadi arsitek, kamu perlu mendapatkan Surat Tanda Registrasi Arsitek (STRA) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2017 tentang Arsitek.
Hal ini penting karena desain bangunan tidak hanya soal tampilan, tetapi juga tentang keselamatan dan keamanan struktur bangunan.
Meskipun desain bisa menarik, keselamatan penghuninya tetap harus menjadi prioritas utama.
Tugas dan Tanggung Jawab Arsitek
Arsitek bertugas untuk bertemu dengan klien yang ingin membangun atau merenovasi bangunan.
Mereka bekerja untuk menetapkan pedoman proyek yang mencakup jadwal, anggaran, jenis proyek, serta mempertimbangkan lingkungan bangunan dan peraturan yang berlaku.
Selain itu, arsitek juga memastikan bahwa desain yang dibuat aman dan fungsional.
Untuk menyampaikan ide desain, arsitek menggunakan alat dan teknik ilustrasi khusus untuk membuat visualisasi tiga dimensi.
Visualisasi ini akan dibagikan kepada klien dan pihak terkait. Berdasarkan umpan balik dari klien, desain akan diperbarui hingga mendapatkan persetujuan akhir.
Selama tahap ini, arsitek juga melakukan riset untuk mengetahui persyaratan struktural dan hukum di lokasi proyek, yang bisa berbeda-beda untuk setiap klien.
Selain itu, beberapa tugas arsitek di fase dokumentasi dan konstruksi, dilansir dari Indeed adalah sebagai berikut:
- Membuat gambar tiga dimensi
- Memastikan keselamatan dan keandalan proyek
- Mengubah desain menjadi cetak biru konstruksi
- Memantau proses pembangunan agar sesuai dengan desain
- Menghadiri rapat dengan klien untuk memberikan pembaruan proyek
- Memverifikasi kemajuan dan kualitas proyek
- Menjawab pertanyaan dari klien dan kontraktor
Jenis-Jenis Arsitek dan Spesialisasinya
Arsitek memiliki beragam spesialisasi yang disesuaikan dengan jenis proyek dan kebutuhan klien. Berikut adalah beberapa jenis arsitek yang sering ditemukan dilansir masih dari sumber yang sama Indeed:
1. Arsitek Komersial
Arsitek ini merancang bangunan untuk kebutuhan komersial seperti mal, gedung perkantoran, rumah sakit, hotel, dan fasilitas umum lainnya.
Fokus mereka adalah menciptakan bangunan yang dapat menampung banyak orang dan mempermudah kegiatan di dalamnya.
Mereka juga memastikan desainnya sesuai dengan peraturan bangunan yang berlaku.
2. Arsitek Residensial
Arsitek ini fokus pada desain rumah atau gedung tempat tinggal lainnya.
Mereka bekerja dengan klien perorangan yang ingin rumah impian atau pengembang properti yang membangun rumah untuk dijual.
Desain yang dibuat bisa sangat khusus untuk satu keluarga atau efisien untuk banyak orang.
3. Arsitek Hijau (Green Architect)
Arsitek hijau merancang bangunan yang ramah lingkungan, hemat energi, dan menggunakan bahan-bahan yang berkelanjutan.
Mereka berusaha mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memanfaatkan energi terbarukan seperti sinar matahari untuk desain yang lebih efisien.
4. Arsitek Industri
Arsitek industri merancang bangunan yang digunakan untuk keperluan produksi atau logistik, seperti pabrik, gudang, dan fasilitas penyimpanan.
Mereka lebih fokus pada fungsionalitas dan efisiensi bangunan ketimbang aspek estetika.
5. Arsitek Konservasi
Arsitek konservasi merawat dan melestarikan bangunan bersejarah.
Mereka melakukan penelitian untuk memahami cara membangun sesuai dengan periode sejarahnya dan merencanakan renovasi yang tidak merusak elemen asli bangunan.
6. Arsitek Ekstrem
Arsitek ekstrem merancang bangunan yang dapat bertahan di kondisi alam yang ekstrim seperti cuaca sangat panas, dingin, atau angin kencang.
Mereka menciptakan struktur yang aman dan nyaman meski berada di lokasi yang sulit diakses atau rentan terhadap bencana alam.
7. Arsitek Lanskap
Arsitek lanskap merancang ruang luar seperti taman, taman kota, dan ruang terbuka publik lainnya.
Mereka menggabungkan elemen alam dan arsitektur untuk menciptakan ruang luar yang nyaman dan fungsional.
8. Desainer Perkotaan
Desainer perkotaan merancang tata kota, termasuk jalan, ruang publik, dan area pemukiman. Fokus mereka adalah menciptakan lingkungan yang nyaman dan efisien bagi penghuni kota.
Banyak desainer perkotaan yang kini juga mengintegrasikan prinsip ramah lingkungan dalam desainnya.
9. Arsitek Interior
Arsitek interior bertugas merancang tata letak dan elemen desain di dalam bangunan.
Mereka menciptakan ruang yang nyaman dan sesuai kebutuhan penghuninya, memastikan desain interior yang fungsional dan estetis.
10. Arsitek Pencahayaan
Arsitek pencahayaan merancang sistem pencahayaan untuk interior maupun eksterior bangunan.
Mereka fokus pada pencahayaan yang dapat menciptakan suasana tertentu sekaligus efisien secara energi.
Gaji Arsitek di Indonesia
Gaji seorang arsitek di Indonesia bervariasi tergantung pada pengalaman, lokasi, dan perusahaan tempat mereka bekerja.
Berdasarkan data dari Indeed, rata-rata gaji pokok seorang arsitek di Indonesia adalah sekitar Rp4.312.886 per bulan.
Sementara itu, menurut informasi dari JobStreet, gaji bulanan rata-rata untuk pekerjaan arsitek di Indonesia berkisar antara Rp5.000.000 hingga Rp7.000.000.
Namun, gaji ini tentu saja bervariasi. Arsitek pemula atau fresh graduate biasanya memulai karir dengan gaji yang setara dengan UMR di daerah tempat mereka bekerja, yang berkisar antara Rp3.500.000 hingga Rp5.500.000.
Setelah memiliki pengalaman 1 hingga 2 tahun, gaji mereka biasanya meningkat 2 hingga 3 kali lipat.
Jika seorang arsitek langsung bekerja di perusahaan ternama, baik di dalam maupun luar negeri, atau memilih jalur freelance, penghasilannya bisa jauh lebih besar.
Arsitek berpengalaman yang sudah memiliki reputasi dan banyak klien setia bahkan dapat bekerja mandiri dan menghasilkan pendapatan yang sangat menguntungkan, dengan nominal mencapai ratusan juta rupiah per proyek.
Sekian pembahasan dari Dealls tentang gaji arsitek di Indonesia, mulai dari gaji awal hingga gaji arsitek berpengalaman yang bisa mencapai ratusan juta rupiah per proyek. Semoga informasi ini bermanfaat dalam memberikan gambaran tentang prospek karir di dunia arsitektur.
Mulailah perjalanan kariermu dengan melamar ke lowongan kerja terbaru di perusahaan swasta ternama di Indonesia, termasuk kesempatan bekerja sebagai arsitek, melalui Dealls. Tersedia lebih dari 2.000 lowongan menanti. Segera temukan peluang terbaik yang sesuai dengan minat dan keahlianmu!
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan mentoring dari career mentor profesional untuk berdiskusi tentang rencana karier dan pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakatmu.
Tak ketinggalan, ada AI CV Reviewer, CV ATS Checker. Kamu bisa mengecek apakah CV kamu sudah sesuai dengan posisi yang dilamar atau belum. Jangan lupa juga untuk tes kepribadian secara gratis!
Yuk, raih karier impianmu dengan Dealls!
Sumber:
Gaji Arsitek di Indonesia (November, 2024) – Jobstreet
What Is an Architect? (Specializations and What They Do) | Indeed.com
