Contoh Pendidikan Informal di CV Serta Definisi, Ciri-Ciri dan Cara Menulisnya

Kenali pendidikan informal: definisi, ciri, dan tips menulisnya di CV agar terlihat menarik dan menonjol! Pelajari cara memanfaatkannya sekarang!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls October 09, 2024

Saat mencari pekerjaan, CV yang menarik dan unik bisa membuat kamu lebih menonjol di antara pelamar lainnya. Tapi, gimana caranya biar CV kamu terlihat lebih menarik? 

Salah satu jawabannya adalah dengan memasukkan pendidikan informal! Eits, jangan salah! Pendidikan informal bukan cuma soal kursus atau pelatihan resmi, lho. 

Ini juga mencakup pengalaman belajar yang kamu dapatkan di luar sekolah atau kampus, seperti ikut komunitas, belajar online, atau ikut workshop seru yang bermanfaat. 

Dalam artikel ini, kita bakal bahas lebih dalam tentang apa itu pendidikan informal, ciri-cirinya, dan tentunya cara menuliskannya dengan baik di CV kamu. Yuk, simak selengkapnya dan buat CV kamu jadi lebih keren dan berkesan!

Baca juga: 9 Cara Menulis Riwayat Pendidikan di CV, Jangan Sampai Salah

Definisi Pendidikan Informal

Informal Education (4).jpg

Pendidikan informal adalah jenis pendidikan yang terjadi di luar institusi formal seperti sekolah atau universitas. Bayangkan kamu belajar dari kehidupan sehari-hari—entah itu dari pengalaman, mengikuti kursus online, atau bahkan dari kegiatan komunitas yang kamu ikuti. 

Pendidikan ini nggak terikat dengan kurikulum resmi, jadwal, atau aturan ketat. Jadi, kalau kamu pernah belajar cara edit video dari YouTube, ikut webinar tentang digital marketing, atau berpartisipasi dalam workshop seni, itu semua masuk dalam pendidikan informal!

Pendidikan informal memberikan kebebasan buat kamu belajar sesuai minat dan kebutuhan, dengan cara yang lebih santai dan menyenangkan. 

Plus, ini juga bisa jadi nilai tambah di CV, menunjukkan bahwa kamu adalah seseorang yang mau terus belajar dan berkembang di luar batasan ruang kelas.

Hal ini sesuai dengan definisi pendidikan informal menurut Undang-Undang. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan informal adalah kegiatan belajar yang terjadi di lingkungan keluarga dan sekitarnya, serta lebih bersifat mandiri.

Hasil dari pendidikan informal ini tetap bisa diakui sama seperti pendidikan formal dan nonformal, asalkan peserta didiknya berhasil lulus ujian yang sesuai dengan standar pendidikan nasional.

So, mulai sekarang jangan ragu untuk menambahkan pengalaman belajar informal kamu, karena itu bisa membuat CV kamu lebih menarik dan berbeda dari yang lain!

Ciri-Ciri Pendidikan Informal

Pendidikan informal punya karakteristik unik yang jelas beda dari pendidikan formal dan nonformal. Yuk, kita lihat apa saja yang bikin pendidikan ini beda!

  • Belajarnya bisa dilakukan mandiri dan tidak terikat tempat atau waktu.
  • Kamu bisa belajar di mana saja, mulai dari rumah, lingkungan sekitar, hingga lewat media digital.
  • Pendidikan ini sering terjadi antara anggota keluarga, seperti orang tua dan anak, atau antara kakak dan adik.
  • Nggak ada jenjang pendidikan atau kurikulum yang kaku, jadi kamu bebas belajar apa pun yang kamu mau.
  • Belajarnya berlangsung terus-menerus dan fleksibel, tanpa harus ada jadwal khusus.
  • Metode belajarnya juga simpel, nggak pake aturan atau metode yang ribet.
  • Selain itu, pendidikan informal nggak terorganisir secara struktural.
  • Siapa pun bisa belajar tanpa harus memenuhi syarat usia atau persyaratan khusus lainnya.

Baca juga: 8 Tips dan Jenis Biaya Kuliah S2 yang Perlu Kamu Persiapkan

Apakah Perlu Memasukkan Pendidikan Informal ke Dalam CV?

Informal Education (3).jpg

Pendidikan informal, yang sifatnya tidak resmi, sering kali membuat banyak orang bingung: "Haruskah ini dimasukkan ke dalam CV atau tidak?"

Buat kamu yang fresh graduate dari SMA atau universitas, kamu bisa banget mencantumkan pendidikan informal seperti homeschooling, terutama kalau homeschooling yang kamu jalani setingkat dengan SMA. Pastikan juga untuk mencantumkan ujian penyetaraan yang sudah kamu lalui dan lulus.

Nah, gimana dengan pendidikan informal yang kamu dapatkan dari keluarga atau lingkungan sekitar? Tenang aja, dilansir melalui laman Jinn, kamu tetap bisa menambahkannya ke dalam CV, terutama kalau pengalaman belajar tersebut terjadi dalam konteks pendidikan formal atau pekerjaan. 

Contohnya, kamu belajar keterampilan baru saat bekerja, ikut kepanitiaan di kampus, terlibat dalam organisasi, atau menjadi relawan.

Ingat, pastikan pendidikan informal yang kamu cantumkan relevan dengan posisi yang kamu lamar. Misalnya, kalau kamu melamar posisi di bidang Marketing atau Sales, kamu bisa menambahkan pengalaman berjualan saat mencari dana acara di kampus.

Kapan Harus Memasukkan Pendidikan Informal di CV?

Sebenarnya, kamu bisa banget mencantumkan pendidikan informal di CV kalau:

  • Pengalaman belajar itu nyambung banget sama pekerjaan yang kamu incar.
  • Kamu berhasil mendapatkan pencapaian atau sertifikat keren dari pendidikan informal tersebut.
  • Pendidikan informal ini memperlihatkan skill atau minat yang nggak kamu dapatkan dari pendidikan formal.
  • Kamu belum punya banyak pengalaman kerja yang relevan, jadi pendidikan informal bisa jadi nilai jual utama!

Contoh Penulisan Pendidikan Informal dalam CV

Informal Education.jpg

Saat mengisi CV, jangan lupa untuk menambahkan pendidikan informal yang bisa bikin kamu terlihat lebih menonjol! Berikut ini beberapa contoh cara menulis pendidikan informal yang bisa bikin CV kamu makin oke:

Kursus Online

Contoh Penulisan:
“Kursus Digital Marketing – Coursera, 2023
Menguasai teknik SEO, strategi pemasaran digital, dan analisis data.

Penjelasan: Kalau kamu sudah menyelesaikan kursus online, sebutkan nama kursusnya, platform tempat kamu belajar, dan apa yang kamu pelajari. Ini menunjukkan bahwa kamu aktif mengembangkan skill yang relevan dengan pekerjaan.

Workshop atau Seminar

Contoh Penulisan:
“Workshop Desain Grafis – Kreatif Hub, Mei 2023
Belajar teknik desain terbaru, penggunaan alat grafis, dan pengembangan portofolio.

Penjelasan: Sebutkan nama workshop atau seminar, penyelenggaranya, dan waktu pelaksanaannya. Jelaskan juga keterampilan atau pengetahuan baru yang kamu dapat dari acara tersebut.

Pelatihan Mandiri

Contoh Penulisan:
“Pelatihan Mandiri – Pengembangan Keterampilan Public Speaking, 2022
Meningkatkan kemampuan berbicara di depan umum melalui latihan rutin dan penilaian diri.

Penjelasan: Jika kamu mengikuti pelatihan mandiri, jelaskan jenis pelatihan dan bagaimana kamu mengikutinya. Ini menunjukkan inisiatif dan kemampuan belajar mandiri kamu.

Sertifikasi atau Sertifikat

Contoh Penulisan:
“Sertifikat Google Analytics – Google, Januari 2024
Mendapatkan sertifikasi resmi dalam analisis data dan pelaporan untuk meningkatkan kemampuan analitik.

Penjelasan: Cantumkan nama sertifikat, lembaga yang memberikan, dan tanggal perolehan. Sertifikasi menunjukkan bahwa kamu memiliki keahlian khusus yang diakui secara resmi.

Dengan semua tips dan contoh penulisan pendidikan informal ini, kini saatnya kamu membuat CV yang lebih menonjol dan memikat perhatian para perekrut. 

Ingat, pendidikan informal bisa jadi nilai tambah yang membedakan kamu dari pelamar lainnya. Tapi, bagaimana cara terbaik untuk menemukan peluang kerja yang cocok dengan skill dan pengalamanmu?

Baca juga: 16 Cara Mendapatkan Beasiswa Kuliah Gratis

Ayo, jangan lewatkan kesempatan untuk memperluas jangkauan pencarian kerja kamu! Gunakan aplikasi Dealls untuk menemukan lowongan kerja terbaru yang sesuai dengan keahlian dan minatmu. 

Dengan fitur-fitur canggih dan kemudahan akses, Dealls adalah teman terbaikmu dalam perjalanan karier. Segera unduh aplikasinya dan temukan peluang yang bisa mengangkat karier kamu ke level berikutnya!

Sumber:

How to leverage your informal education to boost your career in 2022

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya