Mengutip jurnal bukan hanya sekadar kewajiban akademik, tetapi juga bukti bahwa kamu menghargai ide orang lain, menjaga orisinalitas, dan menghindari plagiarisme.
Dalam dunia akademik, sitasi adalah bagian penting dari etika menulis. Bingung caranya? Tenang, kamu tidak sendirian.
Artikel ini akan membimbing kamu, langkah demi langkah, untuk memahami cara mengutip jurnal secara tepat, sesuai kaidah, dan tentunya mudah diikuti.
Yuk, simak hingga tuntas!
Kenapa Mengutip Jurnal Itu Penting?
Sebelum mengetahui langkah-langkahnya, penting untuk memahami alasan mengapa perlu mengutip jurnal.
Melansir dari California State University, Dominguez Hills, ada beberapa beberapa alasan utama yang mendasari integritas dalam penulisan akademik.
Pertama, kutipan memberikan penghargaan atau kredit kepada penulis asli atas ide, data, atau temuan yang kamu gunakan sehingga menghindari kesan bahwa kamu mengklaim ide tersebut sebagai milik sendiri.
Kedua, dengan mencantumkan sumber, pembaca bisa menelusuri dan memverifikasi informasi yang kamu rujuk sehingga meningkatkan transparansi dan keandalan tulisan.
Ketiga, sitasi juga memperkuat argumen yang kamu buat karena menunjukkan bahwa pernyataan atau temuanmu didukung oleh sumber yang kredibel.
Selain itu, kutipan menunjukkan bahwa kamu terlibat aktif dalam diskusi akademik dan telah melakukan riset yang mendalam dalam bidang yang kamu tulis.
Berikutnya, yang tak kalah penting, mengutip secara tepat membantu kamu menghindari plagiarisme. Ini merupakan pelanggaran serius dalam dunia akademik yang bisa berdampak pada reputasi dan integritas ilmiah.

Jenis Gaya Sitasi yang Umum Digunakan
Selanjutnya, mari kita bahas jenis gaya sitasi yang umum digunakan. Berbagai bidang ilmu menggunakan gaya sitasi yang berbeda.
Dalam dunia akademik, gaya sitasi sangat penting untuk memberikan kredit kepada sumber referensi dan menghindari plagiarisme.
Setiap bidang ilmu memiliki preferensi gaya sitasi yang berbeda. Berikut adalah beberapa gaya sitasi yang paling umum digunakan:
1. APA (American Psychological Association)
Gaya APA sering digunakan dalam bidang psikologi, pendidikan, dan ilmu sosial. Ciri khasnya adalah penggunaan tahun publikasi dalam sitasi.
Fokus utama gaya ini adalah menyertakan tahun publikasi dalam sitasi, untuk menekankan kemutakhiran sumber.
Ciri Khas:
- Menggunakan format (Nama, Tahun) dalam teks.
- Daftar pustaka disebut sebagai "References".
- Penulisan nama penulis dibalik (nama akhir duluan).
- Disusun berdasarkan abjad.
Contoh Sitasi:
Dalam teks: (Suryani, 2021)
Daftar pustaka: Suryani, R. (2021). Psikologi perkembangan anak. Jakarta: Prenada Media.
2. MLA (Modern Language Association)
Digunakan secara luas dalam sastra, bahasa, dan humaniora. Sitasi MLA menekankan penulis dan nomor halaman tanpa menyebut tahun.
Ciri utamanya adalah menekankan nama penulis dan nomor halaman, tanpa menyertakan tahun dalam teks kutipan.
Ciri Khas:
- Format kutipan: (Nama Halaman).
- Daftar pustaka disebut sebagai "Works Cited".
- Tidak mencantumkan tahun dalam kutipan teks.
- Gaya penulisan lebih fleksibel dan berorientasi pada pembaca humaniora.
Contoh Sitasi:
Dalam teks: (Tanjung 45)
Daftar pustaka: Tanjung, Ardi. Sastra dan Budaya Nusantara. Yogyakarta: Kanisius, 2020.
3. Chicago Style
Chicago Style sangat fleksibel dan sering digunakan dalam bidang sejarah, filsafat, dan seni.
Ada dua sistem utama, yaitu Notes and Bibliography (menggunakan catatan kaki atau catatan akhir) dan Author-Date (mirip dengan APA, dengan penekanan pada nama dan tahun).
Ciri Khas:
- Catatan kaki memuat informasi lengkap saat pertama kali dikutip.
- Daftar pustaka disebut sebagai "Bibliography".
- Pilihan gaya tergantung kebutuhan akademis atau penerbit.
Contoh Sitasi (Notes and Bibliography):
Dalam teks (catatan kaki): ¹ Arief Subagyo, Sejarah Nusantara (Jakarta: Balai Pustaka, 2018), 123.
Daftar pustaka: Subagyo, Arief. Sejarah Nusantara. Jakarta: Balai Pustaka, 2018.
4. Harvard Style
Harvard Style adalah salah satu sistem sitasi yang paling banyak digunakan secara internasional, khususnya di universitas di Inggris dan Australia.
Meskipun mirip dengan APA, Harvard Style memiliki variasi sesuai institusi.
Ciri Khas:
- Format umum: (Nama, Tahun) seperti APA.
- Daftar pustaka disebut sebagai "References".
- Gaya ini tidak resmi dikembangkan oleh satu badan, sehingga memiliki variasi tergantung universitas.
Contoh Sitasi:
Dalam teks: (Wijaya, 2019)
Daftar pustaka: Wijaya, B. (2019). Ekonomi Global dan Kebijakan Fiskal. Surabaya: Airlangga Press.
Komponen Umum dalam Kutipan Jurnal
Memahami dan menyusun kutipan jurnal dengan komponen yang tepat akan meningkatkan kredibilitas tulisan ilmiah serta memudahkan pembaca dalam menelusuri sumber rujukan.
Walaupun setiap gaya sitasi memiliki aturan dan format penulisan masing-masing, secara umum kutipan jurnal ilmiah terdiri dari komponen-komponen penting berikut:
1. Nama Penulis
Menyebutkan nama belakang dan inisial nama depan penulis. Jika ada lebih dari satu penulis, penulis tambahan juga dicantumkan sesuai aturan gaya sitasi yang digunakan.
2. Tahun Terbit
Tahun publikasi jurnal ditulis dalam tanda kurung atau setelah nama penulis, tergantung gaya sitasi. Informasi ini penting untuk menunjukkan aktualitas sumber.
3. Judul Artikel
Judul artikel ditulis dalam huruf biasa (tidak dicetak miring atau tebal), dengan gaya kapitalisasi yang disesuaikan (sentence case atau title case tergantung gaya sitasi).
4. Nama Jurnal
Ditulis dalam huruf miring atau italic sebagai penanda bahwa itu adalah judul publikasi ilmiah, bukan judul artikel.
5. Volume dan Nomor Edisi
Volume menunjukkan tahun keberapa jurnal tersebut diterbitkan, sedangkan nomor edisi menunjukkan terbitan ke berapa dalam satu volume tersebut. Biasanya ditulis dalam format: Volume(Edisi).
6. Halaman Artikel
Rentang halaman dari artikel yang dikutip perlu dicantumkan agar pembaca bisa dengan mudah menemukan sumber aslinya.
7. DOI atau URL (untuk Jurnal Online)
DOI (Digital Object Identifier) adalah pengenal unik untuk dokumen digital yang memberikan akses langsung ke artikel. Jika DOI tidak tersedia, gunakan tautan URL dari jurnal resmi.
Contoh Format Umum (APA Style):
Nama, A. A., & Nama, B. B. (Tahun). Judul artikel. Nama Jurnal, Volume(Edisi), halaman–halaman. https://doi.org/xxx
Baca Juga: Apa Itu Tes Potensi Akademik dan 50 Contoh Soal + Jawabannya
Cara Mengutip Jurnal dengan Style APA
Berikut penjelasan lengkap tentang cara mengutip, disertai dengan contoh menggunakan gaya APA (American Psychological Association):
1. Mengutip jurnal dengan 1 penulis
- Format dalam teks: (Nama Belakang, Tahun)
- Contoh dalam teks: (Suryani, 2021)
- Judul artikel: Pengaruh stres akademik terhadap prestasi belajar mahasiswa
- Judul jurnal: Jurnal Psikologi Pendidikan
- Contoh di daftar pustaka:
Suryani, R. (2021). Pengaruh stres akademik terhadap prestasi belajar mahasiswa. Jurnal Psikologi Pendidikan, 15(2), 112–124. https://doi.org/10.1234/jpp.v15i2.5678
2. Mengutip jurnal dengan 2 penulis
- Format dalam teks: (Nama Belakang & Nama Belakang, Tahun)
- Contoh dalam teks: (Putra & Dewi, 2020)
- Judul artikel: Hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan
- Judul jurnal: Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia
- Contoh di daftar pustaka:
Putra, A., & Dewi, L. (2020). Hubungan gaya kepemimpinan dengan kinerja karyawan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, 8(1), 35–45. https://doi.org/10.7890/jmsdm.v8i1.2345
3. Mengutip jurnal dengan lebih dari 3 penulis
- Format dalam teks: (Nama Belakang et al., Tahun)
- Contoh dalam teks: (Rahman et al., 2019)
- Judul artikel: Analisis strategi pemasaran digital di era industri 4.0
- Judul jurnal: Jurnal Pemasaran Digital
- Contoh di daftar pustaka:
Rahman, F., Yusuf, T., Wibowo, R., & Hasan, M. (2019). Analisis strategi pemasaran digital di era industri 4.0. Jurnal Pemasaran Digital, 5(3), 50–63. https://doi.org/10.3210/jpd.v5i3.876
4. Mengutip jurnal dari organisasi atau institusi
- Format dalam teks: (Nama Organisasi, Tahun)
- Contoh dalam teks: (World Health Organization, 2020)
- Judul artikel/jurnal: Mental health and COVID-19 pandemic
- Contoh di daftar pustaka:
World Health Organization. (2020). Mental health and COVID-19 pandemic. WHO Journal of Health, 12(4), 99–107. https://www.who.int/publications/mentalhealth2020
5. Mengutip jurnal daring (online)
- Format dalam teks: (Nama Belakang, Tahun)
- Contoh dalam teks: (Nugroho, 2022)
- Judul jurnal: Peran big data dalam transformasi digital sektor publik
- Contoh di daftar pustaka:
Nugroho, D. (2022). Peran big data dalam transformasi digital sektor publik. Jurnal Teknologi dan Informasi Publik, 9(1), 1–10. https://doi.org/10.2458/jtip.v9i1.0011
6. Mengutip kutipan tidak langsung dari jurnal (sumber sekunder)
- Format dalam teks: (Nama Penulis Asli, Tahun, dalam Penulis Sekunder, Tahun)
- Contoh dalam teks: (Smith, 2005, dalam Hasanah, 2021)
- Judul jurnal (sekunder): Landasan teori pembelajaran konstruktivisme dalam pendidikan
- Contoh di daftar pustaka:
Hasanah, N. (2021). Landasan teori pembelajaran konstruktivisme dalam pendidikan. Jurnal Ilmu Pendidikan, 13(2), 88–95.
7. Mengutip artikel berita online
- Format dalam teks: (Nama Penulis, Tahun)
- Contoh dalam teks: (Yuliana, 2023)
- Judul artikel: Pemerintah dorong investasi hijau di 2023
- Contoh di daftar pustaka:
Yuliana, S. (2023, Januari 12). Pemerintah dorong investasi hijau di 2023. Kompas.com. https://www.kompas.com/ekonomi/investasihijau2023
8. Mengutip dari website resmi pemerintah
- Format dalam teks: (Nama Instansi, Tahun)
- Contoh dalam teks: (Kementerian Kesehatan RI, 2022)
- Judul publikasi: Data vaksinasi COVID-19 nasional
- Contoh di daftar pustaka:
Kementerian Kesehatan RI. (2022). Data vaksinasi COVID-19 nasional. https://www.kemkes.go.id/vaksinasi2022
9. Mengutip dari jurnal dalam bahasa asing
- Format dalam teks: (Nama Belakang, Tahun)
- Contoh dalam teks: (Anderson, 2018)
- Judul artikel: Cognitive Development in Early Childhood
- Judul jurnal: Journal of Developmental Psychology
- Contoh di daftar pustaka:
Anderson, M. J. (2018). Cognitive development in early childhood. Journal of Developmental Psychology, 54(1), 45–60. https://doi.org/10.1037/dev0000423
10. Mengutip jurnal dengan penulis dan tahun yang sama
Tambahkan huruf setelah tahun untuk membedakan.
Contoh:
(Prasetyo, 2021a), (Prasetyo, 2021b)
Tools Gratis untuk Bikin Sitasi Otomatis
Membuat sitasi secara manual bisa memakan waktu dan rawan kesalahan. Untungnya, ada berbagai alat bantu sitasi otomatis yang bisa kamu gunakan secara gratis.
Tools ini membantu menyusun kutipan dan daftar pustaka sesuai dengan berbagai gaya seperti APA, MLA, Chicago, Harvard, dan lainnya. Berikut penjelasan komprehensif mengenai beberapa tools sitasi gratis yang populer dan fungsional:
1. Zotero
Fungsi: Manajemen referensi dan sitasi otomatis
Platform: Desktop (Windows, macOS, Linux) dan ekstensi browser
Kelebihan:
- Menyimpan, mengatur, dan mengutip referensi secara otomatis
- Bisa digunakan langsung di Microsoft Word dan Google Docs
- Mendukung ribuan gaya sitasi
- Sinkronisasi cloud untuk akses di berbagai perangkat
- Cocok untuk: Penulis akademik, mahasiswa, dan peneliti jangka panjang
2. Mendeley
Fungsi: Referensi manajer dan generator sitasi
Platform: Desktop dan web
Kelebihan:
- Integrasi dengan Word dan LibreOffice
- Fitur anotasi PDF
- Membangun database referensi pribadi
- Mendukung ekspor dalam berbagai gaya sitasi
Cocok untuk: Peneliti dan akademisi di berbagai bidang ilmu
3. CiteThisForMe
Fungsi: Generator sitasi online berbasis web
Platform: Web
Batasan: Versi gratis terbatas waktu dan fitur premium berbayar
Kelebihan:
- Antarmuka sederhana dan mudah digunakan
- Mendukung berbagai jenis sumber (buku, jurnal, website, dll.)
- Menyediakan preview daftar pustaka
- Cocok untuk: Mahasiswa yang butuh sitasi cepat
4. MyBib
Fungsi: Sitasi otomatis dan manajemen bibliografi
Platform: Web dan ekstensi browser
Kelebihan:
- 100% gratis tanpa batasan
- Bebas iklan dan mudah digunakan
- Mendukung ekspor ke Word, BibTeX, dan lainnya
- Sinkronisasi akun pengguna untuk penyimpanan proyek
- Cocok untuk: Siswa dan mahasiswa yang ingin alternatif tanpa biaya
5. BibGuru
Fungsi: Pembuat sitasi online untuk pelajar
Platform: Web
Kelebihan:
- Fokus pada kemudahan dan kecepatan
- Direkomendasikan untuk pemula
- Dapat digunakan tanpa mendaftar
- Cocok untuk: Pengguna baru yang belum familiar dengan alat sitasi
6. Google Docs (Add-ons seperti EasyBib)
Fungsi: Generator sitasi langsung di Google Docs
Platform: Web (melalui Google Workspace)
Batasan: Beberapa add-ons bisa beriklan atau membatasi fitur gratis
Kelebihan:
- Praktis saat menulis langsung di Google Docs
- Mendukung banyak gaya kutipan
- Tidak perlu keluar dari dokumen
Cocok untuk: Pengguna Google Docs dalam penulisan tugas dan artikel
Baca Juga: 10 Cara Cek Plagiat dengan Tools Gratis
Mengutip jurnal dengan benar bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi juga bagian dari etika menulis ilmiah yang menunjukkan profesionalisme dan integritas.
Dengan memahami gaya sitasi, struktur kutipan, dan memanfaatkan tools otomatis, kamu bisa menghasilkan karya tulis yang kredibel dan berstandar tinggi.
Nah, kalau kamu ingin membawa kemampuan ini ke level berikutnya dan mulai membangun karir sejak dini, kunjungi Dealls.
Dealls bukan hanya platform cari kerja biasa, di sana kamu bisa mengakses AI CV reviewer untuk menilai dan mengoptimalkan CV kamu secara otomatis agar lebih menonjol di mata rekruter.
Selain itu, kamu juga bisa mengikuti career mentoring 1-on-1 bersama para profesional berpengalaman secara GRATIS!
Dengan begitu, kamu bisa dapat arahan langsung yang sesuai dengan minat dan tujuan karirmu.
Tunggu apalagi? Bangun karir cemerlang dimulai dari langkah kecil yang tepat.
Dealls siap jadi teman perjalananmu!
Sumber:
Why is citation important? When and How should I Include Citations?