Beasiswa PIP 2025: Syarat, Nominal, dan Cara Cek Lewat HP

Panduan lengkap Beasiswa PIP Kemdikbud. Pelajari syarat daftar, rincian dana SD-SMA, dan cara mudah cek penerima lewat HP di pip.kemdikbud.go.id.

Dealls
Ditulis oleh
Dealls December 07, 2025

Pendidikan yang layak adalah hak setiap anak bangsa. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa biaya kebutuhan sekolah sering kali menjadi tembok penghalang besar bagi keluarga prasejahtera. 

Mulai dari biaya seragam, buku, hingga transportasi, semuanya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah melalui Kemdikbud Ristek hadir dengan solusi nyata berupa Beasiswa PIP (Program Indonesia Pintar).

Secara sederhana, Beasiswa PIP adalah program bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin. 

Tujuannya sangat jelas: mencegah peserta didik putus sekolah (drop out) akibat kendala biaya dan menarik kembali siswa yang sudah putus sekolah agar kembali melanjutkan pendidikan.

Meskipun program ini sudah berjalan lama, faktanya masih banyak orang tua maupun siswa yang bingung mengenai prosedur teknisnya. 

Pertanyaan seperti "Apakah saya berhak menerima?""Berapa nominal yang didapat?", hingga "Bagaimana cara cek nama penerima di HP?" masih sering muncul.

Apa itu Beasiswa PIP?

Secara definisi, Program Indonesia Pintar (PIP) adalah bantuan berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang diberikan kepada peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikannya.

Program ini merupakan hasil kerja sama tiga kementerian, yaitu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Kementerian Sosial (Kemensos), dan Kementerian Agama (Kemenag). Dalam pelaksanaannya, penyaluran dana PIP dilakukan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Jadi, bisa dikatakan bahwa KIP adalah kartunya (fisik), sedangkan PIP adalah program bantuannya (sistem).

Tujuan Utama Program Indonesia Pintar

Pemerintah merancang program ini bukan sekadar bagi-bagi uang, melainkan memiliki target strategis untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. Berikut adalah tujuan utamanya:

  1. Mencegah Putus Sekolah: Membantu anak-anak dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa bersekolah hingga tamat pendidikan menengah (SMA/SMK).
  2. Menarik Siswa Putus Sekolah: Mengajak kembali anak-anak yang sudah drop out agar kembali melanjutkan pendidikan, baik di sekolah formal maupun non-formal (Paket A-C).
  3. Meringankan Biaya Personal: Membantu biaya pendukung yang seringkali tidak ter-cover oleh sekolah gratis, seperti seragam dan alat tulis.

Dana PIP Boleh Digunakan untuk Apa Saja?

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan dana PIP harus bijak dan berkaitan langsung dengan kebutuhan pendidikan. Sesuai petunjuk teknis (Juknis), dana ini diperbolehkan untuk:

  • Membeli buku dan alat tulis.
  • Membeli pakaian seragam sekolah dan perlengkapannya (sepatu, tas).
  • Biaya transportasi dari rumah ke sekolah.
  • Uang saku peserta didik.
  • Biaya kursus atau les tambahan bagi pendidikan formal.
  • Biaya praktik tambahan dan biaya magang/penempatan kerja.

Dana ini dilarang keras digunakan untuk kebutuhan yang tidak relevan dengan pendidikan, seperti membeli pulsa game, rokok, atau kebutuhan konsumtif orang tua.

Manfaat Beasiswa PIP

Selain mendapatkan bantuan finansial, program ini dirancang untuk memberikan dampak positif yang menyeluruh bagi kehidupan sekolah siswa. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang didapatkan oleh penerima Beasiswa PIP:

1. Meringankan Beban Ekonomi Orang Tua

Manfaat paling dirasakan tentu adalah bantuan finansial tunai. Di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok, dana PIP menjadi angin segar bagi orang tua. 

Dana ini dapat langsung menutupi pos-pos pengeluaran pendidikan yang sering kali memberatkan, sehingga pendapatan orang tua bisa dialokasikan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya.

2. Memenuhi Kebutuhan Personal Siswa (Bukan Hanya SPP)

Berbeda dengan Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang dikelola sekolah untuk operasional, dana PIP masuk langsung ke rekening siswa. Ini memberikan fleksibilitas

Siswa bisa membelikan sepatu baru yang sudah rusak, tas yang layak, atau buku penunjang pelajaran yang tidak disediakan perpustakaan sekolah. Kebutuhan personal yang terpenuhi ini secara tidak langsung meningkatkan kepercayaan diri anak di sekolah.

3. Jaminan Keberlangsungan Pendidikan

Ancaman putus sekolah seringkali muncul bukan karena anak malas, tapi karena ketiadaan biaya transportasi atau perlengkapan. Dengan adanya PIP, risiko drop out bisa diminimalisir. Siswa memiliki "bantalan" dana untuk memastikan mereka tetap bisa berangkat ke sekolah setiap hari tanpa khawatir soal ongkos atau bekal.

4. Prioritas untuk Beasiswa Lanjutan (KIP Kuliah)

Ini adalah manfaat jangka panjang yang sering tidak disadari. Siswa yang sudah terdata sebagai penerima PIP di jenjang SMA/SMK biasanya memiliki peluang lebih besar dan proses verifikasi yang lebih mudah saat mendaftar KIP Kuliah (beasiswa untuk perguruan tinggi). 

Data mereka sudah tercatat di basis data terpadu (DTKS) sebagai siswa yang layak dibantu, sehingga jalan menuju bangku kuliah menjadi lebih terbuka lebar.

5. Mengembalikan Semangat Belajar

Bagi anak-anak yang sempat putus sekolah, PIP adalah tiket untuk kembali. Program ini tidak hanya menyasar anak sekolah aktif, tetapi juga anak usia sekolah yang tidak bersekolah. 

Dengan adanya insentif dana ini, diharapkan motivasi mereka untuk kembali duduk di bangku pendidikan (baik formal maupun paket kesetaraan) akan tumbuh kembali.

Syarat dan Kriteria Penerima Beasiswa PIP 

Tidak semua siswa otomatis mendapatkan bantuan ini. Pemerintah telah menetapkan standar prioritas untuk memastikan dana jatuh ke tangan yang tepat. Berikut adalah syarat pendaftaran Beasiswa PIP yang dibagi menjadi kriteria kondisi siswa dan kelengkapan dokumen.

1. Kriteria Prioritas Penerima (Siapa yang Berhak?)

Sesuai dengan Peraturan Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ristek, siswa yang berhak mendapatkan PIP harus memenuhi salah satu dari kondisi berikut:

  • Pemegang KIP: Siswa yang sudah memiliki Kartu Indonesia Pintar.
  • Keluarga Peserta Program PKH/KKS: Siswa dari keluarga miskin/rentan miskin yang memegang Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau terdaftar dalam Program Keluarga Harapan (PKH).
  • Yatim/Piatu: Siswa yang berstatus yatim, piatu, atau yatim piatu, terutama yang berada di panti asuhan/panti sosial.
  • Dampak Bencana: Siswa yang terkena dampak bencana alam.
  • Putus Sekolah: Peserta didik yang tidak bersekolah (drop out) yang diharapkan kembali bersekolah.
  • Kondisi Khusus Lainnya: Siswa yang memiliki kelainan fisik, korban musibah, dari orang tua yang terkena PHK, di daerah konflik, keluarga terpidana, berada di Lapas, atau memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah

2. Dokumen Persyaratan Administrasi

Jika Anda atau anak Anda merasa memenuhi kriteria di atas namun belum pernah mendapatkan PIP, Anda bisa mengajukan diri melalui sekolah (Jalur Usulan). Berikut adalah berkas yang wajib disiapkan:

  1. Kartu Keluarga (KK): Fotokopi dan asli (untuk verifikasi NIK).
  2. Akta Kelahiran: Fotokopi.
  3. Kartu KKS/KIP/PKH: Jika orang tua memilikinya (Fotokopi bagian depan dan belakang).
  4. Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM): Wajib bagi yang tidak punya kartu KIP/KKS/PKH. Surat ini bisa diurus di RT/RW dan Kantor Kelurahan/Desa setempat.
  5. Rapor Siswa: Halaman biodata siswa.
  6. Surat Pernyataan: Biasanya disediakan oleh sekolah untuk diisi orang tua.

Penting: Data Harus Sinkron!

Seringkali pengajuan PIP gagal bukan karena tidak miskin, melainkan karena data tidak valid. Pastikan:

  • Nama di Rapor sama dengan di Akta Kelahiran.
  • NIK dan Nama Ibu Kandung di Dapodik sekolah sudah sesuai dengan Kartu Keluarga.
  • Data kependudukan (Dukcapil) sudah online dan aktif.

Jika data tidak sinkron, sistem SIPINTAR (Sistem Informasi PIP) akan otomatis menolak pengajuan tersebut (padan data gagal).

Maksimalkan Peluangmu! Dapatkan Exposure Internasional GRATIS dengan SejutaCita Future Leaders (SFL)!

Jangan lewatkan kesempatan emas untuk kamu yang ingin menimba ilmu sekaligus menjelajah Jepang  secara 100% fully funded! Dengan mengikuti SejutaCita Future Leaders (SFL) Chapter 12 ke Jepang.

FL adalah leadership trip internasional ke Jepang yang 100% fully funded.

Tak hanya itu, kamu juga berkesempatan memperoleh beasiswa pendidikan yang diperuntukkan untuk jenjang sekolah menengah, diploma, sarjana, magister, hingga umum.

Menariknya, salah satu jalur seleksi SFL adalah melalui penulisan essay untuk Indonesia dengan topik yang bisa kamu pilih di antara kedua topik studi kasus berikut:

  1. Arti Kepemimpinan Menurut Gen Z
  2. Membangun Indonesia 2045: Inspirasi Teknologi dan Etos Kerja Budaya Jepang

Kamu bahkan boleh mengirim lebih dari satu essay untuk meningkatkan peluang lolos seleksi!

Apa saja yang bisa kamu dapatkan?

  • Beasiswa pendidikan hingga Rp6 juta/semester untuk jenjang D4/S1, dan hingga Rp15 juta/semester untuk jenjang S2
  • Leadership trip 5 hari 4 malam ke Tokyo, Osaka, dan Kyoto, termasuk tiket pesawat, akomodasi, konsumsi, visa, dan uang saku
  • Campus visit ke Tokyo University dan Osaka University
  • Eksplorasi budaya ke Disneyland, Shibuya, Akihabara, Fushimi Inari, dan Dotonbori
  • Workshop eksklusif dan pelatihan kepemimpinan bersama peserta terpilih se-Indonesia

Program ini terbuka untuk siswa, mahasiswa, hingga profesional muda berusia 13–35 tahun.

Kalau kamu serius ingin melangkah lebih jauh lewat beasiswa, SFL bisa jadi langkah awal yang tepat. Yuk, daftar sekarang!

Edukasi
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya