Punya mimpi kuliah S2 di bidang teknologi tapi khawatir dengan biaya yang mahal? Jangan kubur mimpi tersebut. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi putra-putri terbaik bangsa untuk melanjutkan pendidikan tinggi tanpa memikirkan biaya.
Melalui program Beasiswa Kominfo, Anda bisa menempuh pendidikan Magister di universitas unggulan secara gratis. Program ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menyiapkan talenta digital (digital talent) yang siap bersaing secara global menuju visi Indonesia Emas 2045.
Namun, persaingan untuk mendapatkan kursi beasiswa ini cukup ketat. Anda harus memahami betul perbedaan jalur pendaftarannya, apakah jalur umum, jalur PNS/TNI/POLRI, atau jalur kemitraan start-up. Yuk, pelajari detail syarat dan strateginya agar peluang lolos Anda semakin besar!
Apa Itu Program Beasiswa Kominfo?
Beasiswa Kominfo adalah program pemberian beasiswa pendidikan pascasarjana (jenjang S2 dan S3) yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Badan Litbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika (kini dikenal sebagai Kementerian Komunikasi dan Digital atau Komdigi).
Program ini merupakan salah satu inisiatif prioritas pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, khususnya di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Tujuan utamanya bukan sekadar memberikan gelar akademis, melainkan mencetak "Digital Leaders" atau pemimpin masa depan yang memiliki kompetensi strategis dalam mendukung akselerasi transformasi digital nasional, baik di sektor pemerintahan maupun swasta industri.
Perbedaan Beasiswa Kominfo vs. Digital Talent Scholarship (DTS)
Seringkali calon pendaftar bingung membedakan kedua program andalan Kominfo ini. Agar tidak salah daftar, simak perbedaannya:
- Beasiswa Kominfo (Beasiswa Pascasarjana):
- Output: Gelar akademis resmi (Magister/M.Kom, M.T., M.Sc., dll).
- Durasi: Jangka panjang (1,5 hingga 2 tahun kuliah).
- Fokus: Studi mendalam di universitas mitra dalam dan luar negeri.
- Digital Talent Scholarship (DTS):
- Output: Sertifikat kompetensi/keahlian (Non-Gelar).
- Durasi: Jangka pendek (mingguan atau bulanan).
- Fokus: Pelatihan teknis spesifik (seperti Coding, Data Science, Cyber Security) untuk siap kerja.
Artikel ini secara khusus membahas Beasiswa Kominfo jenjang Pascasarjana (S2), bukan program pelatihan DTS.
Fokus Bidang Studi
Tidak semua jurusan bisa didanai oleh beasiswa ini. Beasiswa Kominfo secara spesifik menyasar program studi yang relevan dengan ekosistem digital, antara lain:
- Informatika dan Ilmu Komputer.
- Teknik Elektro & Telekomunikasi.
- Ilmu Komunikasi (Kehumasan Digital).
- Hukum (Cyber Law/Hukum TIK).
- Kepemimpinan dan Inovasi Kebijakan (Smart City & e-Government).
Jenis Program Beasiswa Kominfo
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kominfo) membagi program beasiswa pascasarjana ini menjadi dua jalur utama. Pemilihan jalur ini akan menentukan syarat, lokasi kuliah, dan besaran dana yang diterima.
1. Beasiswa S2 Dalam Negeri
Program ini bekerja sama dengan berbagai Perguruan Tinggi Negeri (PTN) unggulan di Indonesia. Jalur ini biasanya memiliki kuota yang lebih besar dan proses seleksi yang relatif lebih terjangkau dibandingkan jalur luar negeri.
Beasiswa Dalam Negeri ini terbagi lagi menjadi beberapa skema kemitraan berdasarkan target pelamar:
- Kementerian/Lembaga/PNS: Khusus bagi ASN yang bekerja di unit pemerintahan pusat maupun daerah (fokus pada e-Government dan Smart City).
- Masyarakat Umum: Terbuka untuk pekerja swasta, fresh graduate (dengan pengalaman kerja), atau pelaku industri TIK.
Mitra Perguruan Tinggi Dalam Negeri: Daftar mitra bisa berubah setiap tahun, namun umumnya meliputi kampus-kampus top seperti:
- Universitas Indonesia (UI) – Magister Ilmu Komputer & Ilmu Komunikasi.
- Institut Teknologi Bandung (ITB) – Teknik Elektro & Informatika (Opsi Keamanan Siber & Layanan TI).
- Universitas Gadjah Mada (UGM) – Kepemimpinan & Inovasi Kebijakan (MKKP).
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) – Teknik Elektro & Manajemen Teknologi.
- Universitas Airlangga (UNAIR) – Kebijakan Publik.
- (Dan universitas mitra lainnya seperti UNS, UNDIP, UNHAS, USU).
2. Beasiswa S2 Luar Negeri
Bagi Anda yang ingin mendapatkan eksposur global, Kominfo juga menjalin kerja sama dengan berbagai universitas ternama di lima negara. Program ini sangat kompetitif dan biasanya mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris yang tinggi (IELTS/TOEFL iBT).
Negara dan universitas mitra yang sering dibuka antara lain:
- Tiongkok (China): Bekerja sama dengan Tsinghua University (Salah satu kampus teknik terbaik di dunia) untuk jurusan Public Administration (International Development).
- Belanda: Bekerja sama dengan University of Twente dan Delft University of Technology.
- Hungaria: Bekerja sama dengan Eötvös Loránd University (ELTE).
- Jepang: Bekerja sama dengan The University of Electro-Communications (UEC).
- India: Bekerja sama dengan International Institute of Information Technology Bangalore (IIIT-B).
Catatan: Jurusan di luar negeri biasanya sangat spesifik pada teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence, Cyber Security, Data Science, dan Digital Governance.
Mana yang Harus Anda Pilih?
- Pilih Dalam Negeri jika Anda ingin tetap dekat dengan keluarga, memperkuat jejaring (networking) lokal di Indonesia, atau jika kemampuan bahasa Inggris (IELTS) belum mencukupi standar luar negeri.
- Pilih Luar Negeri jika Anda mengincar karir global, ingin mendalami riset teknologi terbaru yang belum banyak ada di Indonesia, atau ingin merasakan budaya akademik internasional.
Syarat Pendaftaran Beasiswa Kominfo
Untuk bisa lolos seleksi administrasi, Anda wajib memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Badan Litbang SDM Kominfo. Berikut rinciannya:
1. Persyaratan Umum (Wajib bagi Semua Pelamar)
Sebelum melihat syarat spesifik, pastikan Anda memenuhi kriteria dasar ini:
- Warga Negara Indonesia (WNI): Dibuktikan dengan KTP.
- Latar Belakang Pendidikan: Lulusan Sarjana (S1) atau D4 dari perguruan tinggi terakreditasi.
- IPK Minimal: Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 3.00 (untuk jalur Luar Negeri biasanya lebih ketat, disarankan di atas 3.25).
- Status Beasiswa: Tidak sedang menerima beasiswa lain (double funding) dari lembaga manapun, baik APBN/APBD maupun swasta.
- Rencana Studi: Memiliki rencana tesis atau studi yang relevan dengan pengembangan transformasi digital nasional.
2. Persyaratan Khusus: Jalur Masyarakat Umum
Jalur ini diperuntukkan bagi pegawai swasta, start-up founder, atau tenaga profesional di bidang TIK.
- Pekerjaan: Bekerja di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau pelaku rintisan lokal (start-up).
- Pengalaman Kerja: Memiliki masa kerja minimal 2 tahun di bidang terkait (Dibuktikan dengan Surat Keterangan Kerja atau Portofolio).
Catatan: Beasiswa ini lebih mengutamakan profesional yang sudah bekerja dibanding fresh graduate, namun aturan ini bisa berubah tergantung kebijakan tahun berjalan. - Usia Maksimal:
- Maksimal 33 Tahun (untuk S2 Dalam Negeri).
- Maksimal 35 Tahun (untuk S2 Luar Negeri).
- Izin Atasan: Mendapatkan izin tertulis dari pimpinan perusahaan/tempat bekerja untuk melanjutkan studi.
3. Persyaratan Khusus: Jalur PNS, TNI, dan POLRI
Jalur ini khusus bagi Aparatur Sipil Negara yang ingin meningkatkan kompetensi e-Government.
- Status: Pegawai Negeri Sipil (PNS) aktif, anggota TNI, atau anggota POLRI.
- Masa Kerja: Memiliki masa kerja minimal 2 tahun (terhitung sejak menjadi CPNS atau setara).
- Pangkat/Golongan: Minimal III/a (atau setara bagi TNI/Polri).
- Usia Maksimal:
- Maksimal 37 Tahun (umum).
- Maksimal 42 Tahun (khusus PNS di daerah 3T - Tertinggal, Terdepan, dan Terluar, atau jabatan fungsional tertentu).
- Rekomendasi: Tidak sedang menjalani hukuman disiplin dan mendapatkan rekomendasi dari pejabat berwenang (minimal Eselon II).
4. Persyaratan Dokumen & Bahasa
Selain syarat profil di atas, Anda juga harus menyiapkan dokumen berikut:
- LoA (Letter of Acceptance): Surat keterangan lulus seleksi masuk dari universitas mitra. (Bisa menyusul atau wajib di awal, tergantung gelombang pendaftaran).
- Sertifikat Bahasa Asing:
- Dalam Negeri: TPA (Tes Potensi Akademik) Bappenas dan TOEFL ITP (skor minimal biasanya 450-500 tergantung kampus).
- Luar Negeri: Wajib sertifikat internasional seperti IELTS (min. 6.5) atau TOEFL iBT (min. 80).
- Outline Rencana Tesis: Tulisan singkat mengenai topik riset yang akan diambil (biasanya terkait Smart City, Digital Economy, atau Cyber Security).
Benefit dan Cakupan Pembiayaan Beasiswa Kominfo
Salah satu alasan mengapa Beasiswa Kominfo begitu kompetitif adalah skema pembiayaannya yang menyeluruh. Tidak hanya menanggung biaya masuk kuliah, pemerintah juga menjamin kesejahteraan penerima beasiswa selama masa studi agar bisa fokus belajar tanpa memikirkan beban finansial.
Berikut adalah rincian komponen pembiayaan yang akan Anda dapatkan:
1. Biaya Pendidikan (Tuition Fee)
Komponen ini dibayarkan langsung oleh Kominfo kepada Perguruan Tinggi mitra. Anda tidak perlu pusing memikirkan tagihan semester.
- SPP / UKT (Uang Kuliah Tunggal): Ditanggung penuh (at cost) sesuai tagihan resmi universitas selama masa studi normal (maksimal 4 semester/2 tahun).
- Biaya Pendaftaran & Ujian: Beberapa universitas mitra juga menggratiskan biaya pendaftaran atau menggantinya (reimburse) jika Anda lulus seleksi.
2. Biaya Pendukung Pribadi (Untuk Mahasiswa)
Dana ini akan ditransfer langsung ke rekening penerima beasiswa secara berkala (biasanya per bulan atau per termin):
- Biaya Hidup Bulanan (Living Allowance): Uang saku untuk makan, transportasi lokal, dan kebutuhan sehari-hari. Besaran nominalnya bervariasi tergantung lokasi universitas (misalnya, uang saku di Jakarta akan berbeda dengan di Yogyakarta, dan tentu berbeda jauh dengan uang saku di Belanda atau Jepang).
- Tunjangan Buku & Referensi: Dana tambahan untuk pembelian buku teks atau akses jurnal berbayar.
- Biaya Operasional Tesis/Disertasi: Bantuan dana untuk mendukung penelitian akhir, survei, atau publikasi jurnal.
3. Benefit Tambahan (Khusus Beasiswa Luar Negeri)
Bagi penerima beasiswa S2 Luar Negeri, cakupan biayanya lebih luas karena mencakup kebutuhan mobilitas internasional:
- Tiket Pesawat PP: Tiket kelas ekonomi dari bandara asal (Indonesia) ke negara tujuan, dan tiket kepulangan setelah lulus.
- Biaya Visa & Izin Tinggal: Penggantian biaya pembuatan visa pelajar (Student Visa) dan Residence Permit.
- Asuransi Kesehatan: Premi asuransi kesehatan selama tinggal di luar negeri (karena biaya medis di luar negeri sangat mahal).
- Settlement Allowance: Dana penempatan awal (uang kaget) saat pertama kali tiba di negara tujuan untuk kebutuhan mendesak.
4. Benefit Non-Finansial (Karir & Jejaring)
Selain uang, ada keuntungan tak ternilai lainnya:
- Jaringan Profesional (Networking): Anda akan bergabung dengan komunitas awardee yang berisi ASN berprestasi, profesional industri, dan talenta digital terbaik.
- Peningkatan Karir: Bagi PNS, gelar S2 linier dari beasiswa tugas belajar biasanya mempercepat kenaikan pangkat/golongan. Bagi profesional swasta, gelar Magister dari kampus top adalah tiket untuk promosi jabatan.
Cara Mendaftar Beasiswa Kominfo 2025
Berbeda dengan beasiswa LPDP yang biasanya diseleksi terlebih dahulu baru mencari kampus, atau sebaliknya. Pada Beasiswa Kominfo, Anda disarankan untuk menjalani proses pendaftaran ke universitas dan ke website Kominfo secara beriringan.
Berikut adalah langkah-langkah teknis yang harus Anda lakukan:
1. Pendaftaran ke Perguruan Tinggi (Kampus)
Langkah pertama adalah mendaftar sebagai calon mahasiswa di universitas mitra pilihan Anda.
- Kunjungi website penerimaan mahasiswa baru di kampus tujuan (misal: penerimaan.ui.ac.id atau ugm.ac.id).
- Ikuti prosedur seleksi masuk mandiri yang ditetapkan kampus tersebut hingga tuntas.
- Target utamanya adalah mendapatkan LoA (Letter of Acceptance) atau bukti lulus seleksi masuk.
- Catatan: Jika jadwal seleksi kampus belum dibuka, Anda tetap bisa lanjut ke langkah ke-2 (daftar akun Kominfo) terlebih dahulu, namun LoA harus disusulkan sebelum batas akhir verifikasi.
2. Pendaftaran Akun di Website Kominfo
Langkah ini adalah pendaftaran administrasi beasiswanya.
- Buka laman resmi beasiswa.kominfo.go.id.
- Klik menu "Daftar Beasiswa" untuk membuat akun.
- Lengkapi profil diri, data pendidikan, pekerjaan, dan unggah dokumen persyaratan (KTP, Ijazah, Transkrip, Surat Izin Atasan, dll) dalam format PDF.
- Pilih skema beasiswa (Dalam Negeri / Luar Negeri) dan Universitas Tujuan yang sesuai dengan pendaftaran Anda di langkah ke-1.
3. Seleksi Administrasi (Verifikasi Berkas)
Tim Panitia Beasiswa Kominfo akan memeriksa kelengkapan dan keabsahan dokumen Anda.
- Pastikan dokumen di-scan dengan jelas (tidak buram).
- Pastikan syarat linearitas jurusan dan batas usia terpenuhi.
- Hasil seleksi administrasi akan diumumkan melalui dashboard akun atau email.
4. Tes Potensi Akademik (TPA) & Psikotes
Jika lolos administrasi, Anda akan diundang untuk mengikuti tes asesmen.
- Tes ini diselenggarakan oleh pihak Kominfo (terpisah dari tes masuk kampus).
- Biasanya dilakukan secara online atau offline (tergantung kebijakan tahun berjalan).
- Materi tes meliputi kemampuan verbal, numerik, logika, dan kepribadian.
5. Seleksi Wawancara (Interview)
Ini adalah tahap penentuan. Anda akan diwawancarai oleh panelis yang terdiri dari perwakilan Kominfo, Akademisi, dan Psikolog.
- Pertanyaan seputar motivasi, rencana tesis, dan kontribusi apa yang akan Anda berikan untuk transformasi digital Indonesia setelah lulus nanti.
- Bagi pelamar Luar Negeri, wawancara mungkin dilakukan dalam Bahasa Inggris.
6. Pengumuman Akhir
Peserta yang dinyatakan lolos seleksi beasiswa DAN juga telah diterima (lulus ujian) di universitas mitra, akan ditetapkan sebagai Penerima Beasiswa (Awardee). Anda kemudian akan menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Dinas/Beasiswa.
Maksimalkan Peluangmu! Dapatkan Exposure Internasional GRATIS dengan SejutaCita Future Leaders (SFL)!
Nah itulah informasi seputar Beasiswa Kominfo, Jangan lewatkan kesempatan emas untuk kamu yang ingin menimba ilmu sekaligus menjelajah Jepang secara 100% fully funded! Dengan mengikuti SejutaCita Future Leaders (SFL) Chapter 12 ke Jepang.
FL adalah leadership trip internasional ke Jepang yang 100% fully funded.
Tak hanya itu, kamu juga berkesempatan memperoleh beasiswa pendidikan yang diperuntukkan untuk jenjang sekolah menengah, diploma, sarjana, magister, hingga umum.
Menariknya, salah satu jalur seleksi SFL adalah melalui penulisan essay untuk Indonesia dengan topik yang bisa kamu pilih di antara kedua topik studi kasus berikut:
- Arti Kepemimpinan Menurut Gen Z
- Membangun Indonesia 2045: Inspirasi Teknologi dan Etos Kerja Budaya Jepang
Kamu bahkan boleh mengirim lebih dari satu essay untuk meningkatkan peluang lolos seleksi!
Apa saja yang bisa kamu dapatkan?
- Beasiswa pendidikan hingga Rp6 juta/semester untuk jenjang D4/S1, dan hingga Rp15 juta/semester untuk jenjang S2
- Leadership trip 5 hari 4 malam ke Tokyo, Osaka, dan Kyoto, termasuk tiket pesawat, akomodasi, konsumsi, visa, dan uang saku
- Campus visit ke Tokyo University dan Osaka University
- Eksplorasi budaya ke Disneyland, Shibuya, Akihabara, Fushimi Inari, dan Dotonbori
- Workshop eksklusif dan pelatihan kepemimpinan bersama peserta terpilih se-Indonesia
Program ini terbuka untuk siswa, mahasiswa, hingga profesional muda berusia 13–35 tahun.
Kalau kamu serius ingin melangkah lebih jauh lewat beasiswa, SFL bisa jadi langkah awal yang tepat. Yuk, daftar sekarang!
