Di era digital seperti sekarang, berbagai profesi baru bermunculan dan membuka peluang bagi banyak orang untuk bekerja secara fleksibel. Salah satu profesi yang semakin populer adalah Virtual Assistant (VA). Tapi, sebenarnya apa itu Virtual Assistant?
Apa Itu Virtual Assistant?
Virtual Assistant adalah pekerja independen yang memberikan layanan administratif, teknis, atau kreatif kepada klien dari jarak jauh. Profesi ini memungkinkan seseorang untuk bekerja secara online tanpa harus hadir di kantor fisik.
Menariknya, profesi ini semakin berkembang setelah pandemi COVID-19, di mana banyak perusahaan dan individu mencari tenaga kerja yang dapat membantu mereka menyelesaikan berbagai tugas tanpa harus bertatap muka.
Tugas dan Tanggung Jawab Virtual Assistant
Seorang Virtual Assistant memiliki tugas yang beragam tergantung pada kebutuhan klien atau perusahaan tempat mereka bekerja. Berikut adalah beberapa tugas utama seorang VA:
1. Mengelola Jadwal dan Kalender
Sebagai Virtual Assistant, kamu bertanggung jawab untuk mengatur jadwal pertemuan, panggilan konferensi, dan kegiatan harian klien. Ini termasuk mengingatkan mereka tentang tenggat waktu dan janji penting.
2. Mengelola Email dan Komunikasi
VA sering kali bertugas untuk mengecek dan menyortir email klien, menjawab pesan penting, dan mengelola komunikasi bisnis sehari-hari. Bagi pengusaha atau eksekutif yang sibuk, ini sangat membantu agar mereka tetap fokus pada tugas yang lebih besar.
3. Manajemen Media Sosial
Banyak perusahaan dan individu membutuhkan Virtual Assistant untuk membantu mengelola akun media sosial mereka. Ini mencakup pembuatan konten, menjadwalkan postingan, serta berinteraksi dengan audiens untuk meningkatkan engagement.
4. Data Entry dan Pengolahan Dokumen
Tugas lain yang umum bagi VA adalah melakukan data entry, menyusun laporan, serta mengorganisir dokumen digital untuk memastikan bahwa semua informasi yang diperlukan tersimpan dengan rapi dan mudah diakses.
5. Customer Service
Banyak bisnis menggunakan jasa Virtual Assistant untuk menangani layanan pelanggan, seperti menjawab pertanyaan melalui email atau chat, menangani keluhan, dan memberikan informasi produk atau layanan.
6. Rekrutmen dan Administrasi SDM
Beberapa VA juga bertanggung jawab dalam proses perekrutan, seperti menyusun deskripsi pekerjaan, menghubungi kandidat potensial, serta mengatur jadwal wawancara.
Baca juga: 10 Jenis dan Contoh Pekerjaan Freelance yang Bisa Menambah Penghasilan
Skill yang Dibutuhkan untuk Menjadi Virtual Assistant
Untuk sukses dalam profesi ini, ada beberapa keterampilan yang harus kamu miliki:
1. Keterampilan Komunikasi
Komunikasi yang baik, baik secara tertulis maupun lisan, sangat penting untuk menjalin hubungan profesional dengan klien dan memastikan tugas berjalan dengan lancar.
2. Kemampuan Manajemen Waktu
Sebagai VA, kamu harus bisa mengelola berbagai tugas dari klien yang berbeda, sehingga kemampuan manajemen waktu sangat diperlukan agar pekerjaan selesai tepat waktu.
3. Kemampuan Menggunakan Software dan Tools Digital
Seorang Virtual Assistant perlu menguasai berbagai perangkat lunak seperti Microsoft Office, Google Workspace, Trello, Asana, Slack, dan software lain yang membantu dalam pekerjaan administratif.
4. Keterampilan Administratif
Mulai dari pengolahan dokumen, manajemen file, hingga data entry, keterampilan administratif adalah kunci utama dalam pekerjaan sebagai Virtual Assistant.
5. Keahlian di Media Sosial
Jika kamu ingin bekerja sebagai VA di bidang media sosial, kamu perlu memahami strategi pemasaran digital, tren media sosial, serta penggunaan alat seperti Canva, Hootsuite, atau Buffer.
Berapa Gaji Virtual Assistant?
Gaji seorang Virtual Assistant bervariasi tergantung pengalaman, keterampilan, dan lokasi klien.
Berdasarkan data dari Salary Expert per Februari 2025, rata-rata gaji seorang virtual assistant di Indonesia adalah sekitar Rp139.188.240 per tahun, yang setara dengan Rp66.917,42 per jam.
Untuk virtual assistant pemula dengan pengalaman 1-3 tahun, gaji tahunan mereka dapat mencapai sekitar Rp107.414.111, sementara bagi mereka yang memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun, gaji tahunan bisa mencapai sekitar Rp168.506.783.
Pada kenyataannya beberapa perusahaan lokal di Indonesia masih menargetkan gaji untuk posisi Virtual Assistant di angka 2 sampai 5 juta per bulan. Gaji yang diberikan kadang menyesuaikan UMK lokasi Perusahaan atau standar gaji pekerja remote. Gaji ini dapat meningkat jika kamu memiliki spesialisasi di bidang tertentu seperti pemasaran digital atau desain grafis.
Cara Menghitung Potensi Pendapatan untuk VA Pemula
Dengan semakin berkembangnya kebutuhan bisnis terhadap virtual assistant (VA), berkarir di bidang ini bisa menjadi pilihan tepat bagi kamu yang ingin bekerja jarak jauh. Industri virtual assistant tumbuh pesat, dengan kenaikan mencapai 41% pada tahun 2020, dan tren ini terus berlanjut seiring dengan berkembangnya bisnis online.
Potensi Penghasilan Virtual Assistant Pemula di Indonesia
Salah satu pertanyaan umum bagi VA pemula adalah berapa penghasilan yang bisa diperoleh? Apakah langsung bisa menetapkan tarif tinggi seperti US$10 per jam?
Tarif yang diterapkan oleh VA sangat bervariasi, tergantung pada pengalaman, keterampilan, dan niche yang dipilih. Di Indonesia, penghasilan VA biasanya dihitung berdasarkan tarif per jam, per proyek, atau paket bulanan. Berikut adalah beberapa model tarif yang umum.
Tarif Per Jam
Sebagian besar VA pemula mulai dengan tarif per jam. Berdasarkan survei, tarif rata-rata untuk VA dengan klien internasional adalah sekitar US$10 atau Rp160.000 per jam. Dengan bekerja 1-2 jam per hari, kamu bisa mendapatkan penghasilan yang cukup, sekaligus memiliki waktu untuk klien lain atau meningkatkan keterampilan.
Tarif Per Proyek
VA juga dapat mengenakan tarif tetap untuk proyek tertentu. Tarif proyek ini tergantung pada tingkat kesulitan dan durasi tugas. Misalnya, untuk proyek pembuatan landing page yang memerlukan waktu 24 jam, tarif per jam yang berlaku bisa menghasilkan penghasilan sekitar $240 atau Rp3.843.000.
Paket Bulanan
Banyak VA pemula yang memilih paket bulanan untuk menawarkan layanan. Misalnya, sebagai VA media sosial, kamu bisa membuat paket yang mencakup pembuatan 16 postingan per bulan. Dengan tarif per jam $10 atau Rp160.000, klien akan membayar sekitar $300 atau Rp4.800.000 per bulan.
Jika kamu bekerja dengan 3 klien, dua di antaranya membeli paket bulanan dan satu klien membayar untuk proyek, kamu bisa menghasilkan sekitar $840 atau Rp13.452.000 per bulan dengan hanya bekerja 4-5 jam sehari.
Menetapkan Minimum Acceptable Rate (MAR)
Minimum Acceptable Rate (MAR) adalah tarif minimum yang perlu dipertimbangkan untuk memastikan kamu tidak dihargai terlalu rendah. MAR dihitung dengan mempertimbangkan pengeluaran bulanan, pajak, dan pendapatan yang diinginkan.
Langkah-langkah Menentukan MAR:
- Hitung Pengeluaran Bulanan
Catat semua pengeluaran penting, seperti sewa, makan, asuransi, internet, dan biaya lainnya. - Tentukan Jam Kerja
Tentukan berapa banyak jam kerja yang bisa kamu alokasikan per hari. Misalnya, jika kamu bekerja 5 jam per hari selama 221 hari, total jam kerja tahunan adalah 1.105 jam. - Hitung MAR
Hitung MAR dengan membagi total pengeluaran tahunan dengan total jam kerja. Misalnya, jika pengeluaran tahunan adalah Rp60.000.000 dan jam kerja 1.105, MAR kamu adalah sekitar Rp54.320 per jam.
Dengan menetapkan MAR, kamu bisa memastikan bahwa tarif yang kamu kenakan sudah adil dan mencakup biaya hidup serta pengeluaran lainnya.
Cara Menjadi Virtual Assistant
1. Pelajari Dasar-Dasar Profesi VA
Kamu bisa mulai belajar secara otodidak melalui blog, YouTube, atau kursus online yang membahas dasar-dasar pekerjaan Virtual Assistant.
2. Bangun Portofolio
Buat portofolio yang menunjukkan keterampilan dan pengalamanmu. Jika belum memiliki pengalaman, kamu bisa menawarkan jasa secara gratis atau dengan tarif rendah untuk mendapatkan testimoni klien pertama.
3. Gunakan Platform Freelance
Untuk mencari klien, manfaatkan platform seperti:
4. Bangun Personal Branding
Memiliki kehadiran online yang kuat, seperti website pribadi atau profil media sosial yang profesional, akan meningkatkan kredibilitas kamu di mata calon klien.
5. Tingkatkan Keterampilan Secara Berkala
Ikuti kursus dan pelatihan yang relevan untuk meningkatkan keterampilan dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar.
Baca juga: 21 Ide Freelance untuk Ibu Rumah Tangga: Peluang Kerja yang Fleksibel
Industri yang Membutuhkan Virtual Assistant
Banyak industri yang membutuhkan VA, antara lain:
1. Startup dan Bisnis Kecil
Banyak startup dan bisnis kecil memiliki keterbatasan anggaran untuk mempekerjakan staf penuh waktu. Oleh karena itu, mereka sering mencari Virtual Assistant untuk menangani tugas administratif, layanan pelanggan, hingga pemasaran.
VA membantu pemilik bisnis dalam mengatur jadwal, menangani email, serta mengelola media sosial agar bisnis tetap berjalan efisien tanpa harus mempekerjakan banyak karyawan tetap.
2. Perusahaan E-commerce
Bisnis e-commerce berkembang pesat dan membutuhkan bantuan dalam berbagai aspek, seperti manajemen produk, layanan pelanggan, hingga pemasaran digital. Seorang VA dapat membantu dalam mengunggah produk ke toko online, memproses pesanan, menjawab pertanyaan pelanggan, serta mengelola kampanye pemasaran melalui media sosial atau email.
3. Agensi Pemasaran Digital
Agensi pemasaran digital sering menangani banyak klien sekaligus dan membutuhkan tenaga tambahan untuk membantu dalam pembuatan konten, riset kata kunci (keyword research), manajemen media sosial, serta analisis data.
VA yang memiliki keahlian di bidang digital marketing dapat menjadi aset berharga bagi agensi ini, membantu dalam pembuatan laporan kinerja hingga menjalankan kampanye iklan berbayar (paid ads).
4. Industri Kesehatan
Di sektor kesehatan, banyak dokter, klinik, dan rumah sakit menggunakan jasa Virtual Assistant untuk menangani jadwal janji temu pasien, mengelola catatan medis digital, hingga menangani komunikasi dengan pasien.
VA juga dapat membantu dalam menyiapkan laporan kesehatan dan menangani tugas administratif lainnya, sehingga tenaga medis dapat lebih fokus dalam memberikan perawatan kepada pasien.
5. Perusahaan Teknologi
Perusahaan teknologi sering membutuhkan Virtual Assistant untuk mendukung operasional bisnis, mulai dari manajemen proyek, layanan pelanggan, hingga pengelolaan dokumen. VA yang memiliki keahlian di bidang teknologi, seperti pemrograman dasar, manajemen data, atau desain UI/UX, akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan di industri ini.
Dengan banyaknya industri yang membutuhkan Virtual Assistant, profesi ini menjadi peluang karier yang menjanjikan bagi siapa saja yang ingin bekerja secara fleksibel dan remote
Keuntungan Menjadi Virtual Assistant
1. Fleksibilitas Waktu dan Lokasi
Kamu bisa bekerja dari mana saja, baik itu di rumah, kafe, atau bahkan saat traveling. Selain itu, kamu bisa mengatur jadwal kerja sesuai keinginan.
2. Hemat Biaya Transportasi
Tidak perlu keluar rumah untuk bekerja berarti kamu bisa menghemat biaya transportasi, makan di luar, dan kebutuhan kerja lainnya.
3. Peluang Karier Global
Sebagai Virtual Assistant, kamu bisa bekerja dengan klien dari berbagai negara, membuka peluang karier yang lebih luas dengan bayaran yang lebih kompetitif.
4. Penghasilan Tidak Terbatas
Tidak seperti pekerjaan kantoran dengan gaji tetap, sebagai VA kamu bisa memiliki lebih dari satu klien sekaligus dan meningkatkan penghasilan sesuai dengan kemampuan dan waktu yang kamu miliki.
Menjadi Virtual Assistant adalah pilihan karier yang fleksibel dan menjanjikan, terutama di era digital saat ini. Jika kamu ingin bekerja secara remote dengan peluang penghasilan yang besar, profesi ini bisa menjadi pilihan yang tepat.
Tertarik untuk memulai karier sebagai Virtual Assistant? Yuk, cari lowongan Virtual Assistant terbaik hanya di Dealls dan mulai perjalanan kariermu sekarang juga! 🚀
Sumber:
What Does A Virtual Assistant Do? A Comprehensive Guide For 2025