Apa Itu System Integration Testing (SIT)? - Contoh & Perbedaannya dengan UAT

System Integration Testing (SIT) dalam IT software development menguji kompatibilitas komponen sistem. Pelajari tujuan, proses, dan contohnya di artikel ini!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls February 18, 2025

System Integration Testing (SIT) adalah proses dalam software development yang memastikan berbagai komponen atau sistem dapat bekerja bersama dengan baik. SIT penting untuk mencegah gangguan operasional akibat kegagalan integrasi.

Nah, selaras dengan itu, artikel dari Dealls kali ini akan membahas apa itu SIT, manfaat, proses, dan contohnya di berbagai industri. Dengan memahami SIT, kamu bisa melihat peran pentingnya dalam menjaga kualitas dan kinerja integration system.

Apa Itu System Integration Testing (SIT)?

apa itu sit

SIT dalam tahapan software development | Sumber: EDUCBA

System Integration Testing (SIT) adalah tahap pengujian dalam software development untuk memastikan semua bagian sistem bekerja dengan baik saat digabungkan. 

Setelah setiap bagian diuji secara terpisah dalam unit testing (lihat bagan di atas), SIT menguji bagaimana bagian-bagian tersebut berfungsi saat digabungkan menjadi satu sistem utuh.

Dilansir dari Geeks for  Geeks, tujuan SIT adalah memastikan semua komponen sistem dapat berfungsi secara bersamaan tanpa adanya masalah. Proses ini penting untuk mencegah kesalahan yang bisa muncul saat berbagai bagian atau unit sistem saling terhubung.  

SIT berfungsi untuk:

  • memastikan sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna;
  • mengontrol alur data dan kendali dalam sistem;
  • menemukan dan memperbaiki bug;
  • menghemat waktu pengujian.

Perbedaan System Integration Testing (SIT) dan User Acceptance Testing (UAT)

System Integration Testing (SIT) dan User Acceptance Testing (UAT) adalah dua jenis pengujian software yang memiliki tujuan berbeda.

SIT (System Integration Testing) dilakukan untuk memeriksa apakah tiap bagian sistem terhubung dengan baik sebagai satu kesatuan. Misalnya, ketika pengguna mengklik tombol untuk melakukan pembayaran (payment), SIT akan memastikan kalau sistem pembayaran, data pengguna, dan sistem lainnya saling terhubung dan bekerja dengan benar tanpa kesalahan.

Sementara itu, UAT (User Acceptance Testing) adalah pengujian yang dilakukan oleh pengguna atau tim yang akan memakai aplikasi untuk memastikan aplikasi tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka. Pengujian ini dilakukan untuk mengecek apakah aplikasi tersebut mudah digunakan dan apakah semua fitur berfungsi seperti yang diharapkan oleh pengguna.

Jadi, SIT lebih fokus pada apakah bagian-bagian sistem dapat bekerja dengan baik secara teknis, sedangkan UAT memastikan aplikasi memenuhi kebutuhan pengguna dan mudah digunakan. SIT menguji sistem dari sisi teknis, sementara UAT menguji aplikasi dari sisi pengalaman pengguna.

Manfaat System Integration Testing (SIT)

apa itu sit

Manfaat SIT | Sumber: QA Touch

Mungkin kamu bertanya-tanya, “Kenapa tidak langsung saja menguji sistem di akhir?” Nah, ini manfaat mengapa SIT itu penting dilansir dari QA Touch. 

1. Menemukan Masalah Lebih Cepat 

Dengan SIT, kamu bisa menemukan masalah lebih cepat, terutama masalah yang muncul saat bagian-bagian sistem saling bertaut. 

Menemukan masalah lebih awal akan menghemat waktu dan biaya perbaikan di tahap berikutnya.

2. Memastikan Kelancaran Data

SIT memastikan data antarsistem mengalir dengan lancar. Misalnya, saat data berpindah dari sistem pembayaran ke sistem inventaris, SIT memastikan data tidak hilang atau rusak.

3. Meningkatkan Kehandalan Sistem 

SIT membantu membuat sistem yang terintegrasi lebih handal. 

Ini mengurangi risiko kegagalan tak terduga saat sistem digunakan di dunia nyata sehingga meningkatkan kepercayaan pengguna.

4. Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik 

Ketika sistem bekerja dengan baik, pengguna akan merasakan pengalaman (user experience) yang lebih mulus. 

Misalnya, pelanggan yang belanja online atau karyawan yang memakai aplikasi di suatu perusahaan akan merasa lebih nyaman karena sistem berjalan lancar.

5. Mengurangi Risiko Kegagalan 

Dengan menemukan masalah lebih awal, SIT mengurangi kemungkinan kegagalan besar setelah sistem diluncurkan. 

Tentunya, ini menghemat waktu, sumber daya, dan menjaga reputasi sistem yang lebih andal sejak awal.

Proses dan Langkah-Langkah System Integration Testing (SIT)

apa itu sit

Panduan langkah-langkah SIT  | Sumber: QA Touch

System Integration Testing (SIT) bertujuan memastikan semua komponen software bekerja dengan baik. Berikut langkah-langkah yang perlu kamu lakukan untuk melakukan SIT secara efektif. 

1. Perencanaan dan Strategi (Planning & Strategy) 

Mulailah dengan membuat planning strategy yang jelas. 

Bagaimana caranya? Kamu bisa menentukan ruang lingkup pengujian, tujuan, serta sumber daya yang diperlukan  terlebih dahulu. 

Kemudian, tentukan komponen mana saja yang akan diuji dan buat timeline untuk pengujian. Libatkan semua stakeholders agar semua pihak sepakat tentang ekspektasi dan hasil yang diinginkan.

2. Membuat Test Case (Creating Test Cases)

Setelah melakukan planning, buatlah test case berdasarkan skenario yang telah ditentukan.

Test case ini bertujuan untuk menguji interaksi antar komponen, baik fungsionalitas maupun kinerjanya.

Setiap test case harus mencakup:

  • input yang diperlukan;
  • langkah-langkah yang harus dilakukan;
  • hasil yang diharapkan;
  • hubungan antar komponen yang diuji.

Tujuannya agar kita tahu apakah sistem berjalan dengan baik saat semua komponen diuji bersama.

3. Menyiapkan Pengaturan Pengujian (Setting-up Test Environment)

Siapkan pengaturan pengujian yang sesuai dengan kondisi nyata tempat sistem akan digunakan. 

Pastikan semua software, hardware, database, dan pengaturan jaringan sudah benar. Semua komponen yang diuji harus siap dan terkonfigurasi dengan baik.

4. Melakukan Pengujian (Executing The Cases)

Setelah semua siap, saatnya jalankan test case yang telah dibuat! 

Catat hasil setiap pengujian, terutama jika ada perbedaan antara harapan dan realita. 

Pada tahap ini, kamu bisa memilih untuk melakukan pengujian manual atau otomatis, tergantung seberapa rumit pengujiannya.

5. Melacak dan Menyelesaikan Masalah (Tracking & Resolving Defects)

Jika ada masalah saat pengujian, catat masalah tersebut di sistem pelacakan bug. 

Berikan informasi yang jelas agar developer  bisa memperbaikinya. Tentukan prioritas masalah berdasarkan seberapa besar dampaknya pada sistem dan tentunya bekerjasamalah dengan tim developer untuk menyelesaikannya.

6. Pengujian Regresi (Conducting Regression Test)

Setelah masalah diperbaiki, lakukan pengujian regresi untuk memastikan perbaikan yang dilakukan tidak menyebabkan masalah baru pada sistem yang sudah terintegrasi. 

Jalankan kembali test case yang relevan untuk memastikan semuanya bekerja dengan lancar.

Baca jugaApa Itu Usability Testing? Ini Tahapan dan Metodenya

Jenis/Tipe System Integration Testing (SIT)

apa itu sit

Tipe-tipe SIT | Sumber: Qalified

Dilansir dari Qalified, pengujian integrasi dibagi menjadi dua subtipe, yaitu incremental dan non-incremental. Untuk kemudian, pengujian incremental dibagi menjadi top-down approach dan bottom-up approach. Berikut penjelasan untuk masing-masing tipe. 

1. Pengujian Inkremental

Pengujian inkremental menguji software secara bertahap. Mulai dengan bagian kecil, lalu secara perlahan ditambahkan hingga sistem secara keseluruhan teruji. 

Setiap langkah pengujian bertujuan untuk memperbaiki software dengan menambahkan modul atau unit baru.

Keuntungan dari pendekatan ini dibandingkan dengan menguji seluruh sistem sekaligus adalah kamu bisa mendapatkan umpan balik lebih cepat, lebih mudah menemukan masalah, dan pengujian jadi lebih sederhana. 

Nah, pengujian inkremental terdiri dari dua jenis utama.

a. Integrasi Top-Down

apa itu sit

Cara kerja SIT top down integration | Sumber: Qalified

Pertama ada integrasi top-down. Pada pengujian top-down, kamu mulai menguji modul (unit) utama terlebih dahulu baru selanjutnya berlanjut ke submodul-modulnya (sub unit) 

Tujuan utamanya adalah memastikan modul tingkat atas bisa bekerja dengan modul-modul di bawahnya. 

Keuntungan dari metode ini adalah kamu bisa menemukan kesalahan desain lebih awal karena modul utama diuji sebelum modul lainnya. 

b. Integrasi Bottom-Up

apa itu sit

Cara kerja SIT bottom up integration | Sumber: Qalified

Selanjutnya, ada integrasi bottom-up. Pada pengujian bottom-up, kamu mulai dengan menguji modul-modul yang lebih rendah terlebih dahulu, kemudian baru berlanjut ke modul yang lebih tinggi. 

Pendekatan ini sangat cocok jika ada komponen yang sudah jadi dan perlu digabungkan dengan sistem yang lebih besar. 

Keuntungan dari pendekatan ini adalah fokus lebih pada penulisan kode untuk modul-modul yang ada, bukan pada penggunaan modul pengganti sehingga pengujian bisa lebih efektif dan lebih cepat.

2. Pengujian Non-Inkremental (Big-Bang)

Pengujian jenis ini dilakukan setelah semua bagian atau modul perangkat lunak selesai dibuat dan siap digabungkan. 

Semua modul kemudian digabungkan menjadi satu dan diuji secara bersamaan sebagai satu kesatuan. Pendekatan ini disebut big-bang integration. 

Keuntungannya adalah lebih cepat dan lebih murah karena tidak perlu melakukan pengujian secara bertahap. 

Namun, kelemahannya adalah jika ada masalah yang ditemukan, lebih sulit untuk mengetahui modul mana yang menjadi penyebabnya.

Contoh System Integration Testing (SIT)

System Integration Testing (SIT) sangat fleksibel dan dapat diterapkan di berbagai industri dan aplikasi. Berikut adalah beberapa contoh praktis di mana SIT memiliki peran yang sangat penting.

1. Sistem E-commerce

Di toko online, banyak sistem yang saling terhubung, seperti sistem pembayaran, pengelolaan stok barang, dan akun pengguna. 

SIT memastikan semuanya bekerja dengan lancar. Misalnya, saat kamu membeli barang, stok langsung berkurang, pembayaran diproses dengan benar, dan kamu menerima konfirmasi pesanan tanpa masalah.

2. Aplikasi Perbankan

Aplikasi perbankan menghubungkan berbagai sistem, seperti transaksi, akun pengguna, dan laporan keuangan. 

SIT memastikan semua sistem tersebut bekerja dengan benar. Contohnya, saat kamu mentransfer uang, SIT memastikan dana dipindahkan dari akunmu ke akun tujuan tanpa ada kesalahan.

3. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning)

Sistem ERP menggabungkan berbagai fungsi bisnis, seperti keuangan, sumber daya manusia (HR), dan pengelolaan barang. 

SIT memastikan data seperti pesanan penjualan terhubung dengan stok barang dan laporan keuangan sehingga semua informasi tersinkronisasi dan berjalan dengan efisien.

4. Integrasi API

apa itu sit

API integration | Sumber: Dream Factory

Banyak aplikasi menggunakan API untuk menghubungkan berbagai layanan yang ada. 

Dalam SIT, pengujian dilakukan untuk memastikan API-API ini dapat saling terhubung dengan baik. 

Misalnya, ketika kamu login dan membeli barang di aplikasi, SIT memastikan bahwa data seperti akun pengguna dan informasi pembayaran dapat diproses dengan lancar tanpa masalah.

Demikian penjelasan mengenai System Integration Testing (SIT), mulai dari pengertian, tujuan, manfaat, hingga contoh penerapannya dalam berbagai industri. Semoga informasi ini membantu kamu memahami pentingnya SIT dalam memastikan sistem yang terintegrasi berjalan dengan lancar.

call to action apply job di Dealls

Ingin memperluas karier di bidang teknologi (IT support)? Temukan berbagai lowongan kerja terbaru di perusahaan-perusahaan ternama yang sesuai dengan keahlianmu di Dealls.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan mentoring langsung secara gratis dari career mentor profesional yang siap membantu merancang langkah kariermu. 

Optimalkan pula peluangmu dengan CV yang menarik dan sesuai standar menggunakan CV ATS Checker. Pastikan CV-mu siap bersaing dan menarik perhatian perekrut!

Jangan ragu untuk memulai langkah besar menuju karier impianmu bersama Dealls!

Sumber:

What is System Integration Testing | BrowserStack

A Comprehensive Guide To System Integration Testing

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya