5 Prinsip Etika Profesi beserta Pengertiannya menurut Para Ahli

Etika profesi adalah pedoman moral yang mengatur perilaku dan sikap profesional dalam menjalankan pekerjaan, ketahui 5 prinsipnya!

Dealls
Ditulis oleh
Dealls July 22, 2025

Makna dari apa itu etika profesi mungkin bisa terdengar seperti istilah yang ‘berat’, tetapi sebenarnya punya peran penting banget dalam kehidupan kerja sehari-hari. 

Kalau kamu lagi mencari kerja atau baru mulai meniti karier, memahami etika profesi bisa membuatmu tampil lebih profesional dan dihargai ketika di tempat kerja. 

Artikel ini akan membahas semua tentang apa itu etika profesi dari mulai pengertian, prinsip, contoh, sampai materi etika profesi dengan bahasa yang santai tapi tetap akurat.  Yuk, simak sampai tuntas!

Apa yang Dimaksud dengan Etika Profesi?

Etika profesi adalah seperangkat nilai dan prinsip moral yang jadi panduan kamu dalam bersikap dan bertindak saat menjalankan pekerjaan. 

Tujuannya untuk membuatmu bisa mengambil keputusan yang benar, bertanggung jawab, dan tetap profesional, apapun bidang karier yang sedang kamu jalani. 

Di dunia kerja yang kompetitif seperti sekarang, kemampuan teknis juga perlu dibarengi dengan kompas moral yang kuat, dan itu semua bisa didapat dari etika profesi.

Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli

Secara umum, etika profesi bisa dipahami sebagai pedoman moral yang mengatur bagaimana seorang profesional bersikap di tempat kerja. Para pakar menyampaikan pendapat yang beragam untuk memperkuat pemahaman ini.

1. Menurut Franz Magnis-Suseno (Bertens, 2000)

Dalam bukunya berjudul Etika yang dikemukakan oleh Franz Magnis-Suseno, etika profesi adalah bentuk refleksi kritis terhadap perilaku moral dalam profesi tertentu.

Ia menyebut bahwa setiap profesi seharusnya memiliki standar etika yang khas, sesuai dengan tanggung jawab yang mereka emban.

2. Menurut Velasquez (2002)

Kemudian Velasquez dalam buku berjudul Business Ethics: Concepts and Cases, ia menyatakan bahwa etika profesi adalah seperangkat prinsip moral yang digunakan untuk menentukan benar atau salahnya perilaku dalam konteks profesional. 

Dalam dunia kerja modern, prinsip seperti kejujuran dan integritas menjadi landasan penting bagi pengambilan keputusan.

3. Robison, Pritchard, dan Ellin (1983)

Sementara itu, Robison, Pritchard, dan Ellin (1983) dalam Ethics: Theory and Practice menekankan bahwa etika profesi adalah kewajiban moral yang tidak hanya mengikat individu, tetapi juga mengatur hubungan profesional dengan masyarakat luas. 

Hal ini penting, terutama jika kamu bekerja di sektor yang bersentuhan langsung dengan publik.

4.  Peter Drucker (1999)

Dalam konteks manajemen, Peter Drucker (1999) menjelaskan lewat Management Challenges for the 21st Century, bahwa etika bukan hanya soal keputusan personal, tapi juga bagian dari sistem dan budaya organisasi yang berpengaruh langsung pada reputasi perusahaan.

Perbedaan Etika Profesi, Kode Etik, dan Etika Bisnis

Perbedaan antara etika profesi, kode etik, dan etika bisnis beberapa sudah dijelaskan secara dalam melalui Borneo Novelty yang membahas standar moral dalam profesi dan organisasi, sehingga bisa langsung kamu pelajari lebih mendalam.

Singkatnya, etika profesi adalah nilai moral dalam profesi tertentu, kode etik berupa aturan tertulis yang mengikat anggota profesi, sedangkan etika bisnis mengatur perilaku dalam konteks dunia bisnis secara luas

Aagar penjelasannya bisa dimaknai lebih sederhana, berikut adalah pengertian dari etika profesi, kode etik, dan etika bisnis yang bisa kamu catat:

Apa Itu Etika Profesi?

Etika profesi merupakan prinsip moral dan standar perilaku yang mengatur tingkah laku individu dalam konteks pekerjaan profesional tertentu, bertujuan melindungi kepentingan publik dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap profesi tersebut.

Apa Itu Kode Etik?

Kode Etik adalah kumpulan aturan atau pedoman tertulis yang menjabarkan standar perilaku yang harus dipatuhi oleh anggota suatu profesi atau organisasi, dan pelanggarannya dapat berakibat sanksi disipliner.

Apa Itu Etika Bisnis?

Etika Bisnis adalah etika terapan yang memandu perilaku perusahaan dan individu dalam kegiatan bisnis agar menjalankan proses ekonomi secara adil, jujur, dan bertanggung jawab baik terhadap pelanggan, karyawan, maupun pemangku kepentingan lainnya.

5 Prinsip Etika Profesi

Secara global, prinsip etika profesi menekankan pentingnya sikap adil, transparan, dan bertanggung jawab.

Menurut NACE, profesional harus menjunjung integritas, menjaga kerahasiaan, dan mematuhi hukum demi membangun kepercayaan jangka panjang.

Hal serupa ditegaskan juga oleh IFAC lewat lima prinsip utama: integritas, objektivitas, kompetensi profesional, kerahasiaan, dan perilaku etis.

Intinya, etika profesi menuntut kamu untuk tetap profesional, taat aturan, dan bisa dipercaya dalam pekerjaan sehari-hari.

Prinsip etika profesi meliputi beberapa aspek utama berikut:

1. Prinsip Tanggung Jawab

Profesional wajib bertanggung jawab penuh atas pekerjaan dan hasilnya, termasuk dampak terhadap masyarakat dan orang lain.

Kamu harus siap mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakan yang diambil dalam pekerjaan.

2. Prinsip Keadilan

Dalam prinsip keadilan, kamu harus mengutamakan nilai keadilan dalam setiap pekerjaan untuk memberikan layanan yang adil dan setara kepada semua yang berhak, terutama dalam profesi yang melayani masyarakat luas seperti dokter atau polisi.

3. Prinsip Otonomi

Kamu juga harus memiliki kebebasan dan wewenang untuk menjalankan tugas sesuai dengan kode etik profesi yang berlaku, dengan hak untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan berdasarkan pertimbangan etis yang ada.

4. Prinsip Integritas Moral

Menjaga kejujuran dan konsistensi dalam menjalankan profesi, selalu mengutamakan kepentingan profesi, diri sendiri, dan masyarakat tanpa mengorbankan standar moral.

Selain itu, beberapa sumber menambahkan prinsip lain seperti objektivitas, kompetensi, akuntabilitas, dan profesionalisme sebagai bagian dari etika profesi yang komprehensif.

5. Kompetensi

Dengan terus meningkatkan kompetensi, kamu dapat menghadapi perubahan dunia kerja, menjaga kualitas kinerja, serta tetap relevan dan dipercaya dalam lingkup profesinya.

Kompetensi yang kuat juga mencerminkan komitmen terhadap keunggulan dan tanggung jawab profesional.

Baca Juga: 12 Alasan Izin Pulang Cepat dari Kantor yang Profesional

Manfaat Etika Profesi di Dunia

Manfaat etika profesi sejatinya harus dapat dirasakan oleh setiap individu dan juga perusahaan tempatmu bekerja. 

Ketika seorang pekerja berpegang pada nilai-nilai etis, dia akan lebih siap menghadapi dilema kerja dan membuat keputusan yang bisa dipertanggungjawabkan secara moral. 

Nah, untuk kamu yang ingin memahami lebih dalam, berikut ini beberapa manfaat utama dari penerapan etika profesi di dunia kerja:

1. Menjaga Integritas dan Reputasi Profesi

Sikap jujur, konsisten, dan adil dalam bekerja adalah bentuk nyata dari etika profesional. Hal ini memperkuat citra positif dan memperbesar kepercayaan publik terhadap profesi kamu.

2. Melindungi Kepentingan Klien dan Masyarakat

Dalam materi etika profesi, kamu akan belajar pentingnya mengutamakan kepentingan klien, menjaga kerahasiaan informasi, dan selalu memberikan pelayanan terbaik.

3. Memberi Panduan dalam Pengambilan Keputusan

Etika profesional berfungsi sebagai panduan saat kamu dihadapkan pada situasi sulit, seperti misalnya ketika mempertimbangkan nilai moral dan dampak jangka panjangnya.

4. Meningkatkan Profesionalisme dan Kompetensi

Etika mendorong kamu untuk terus berkembang, belajar hal baru, dan meningkatkan kualitas kerja. Sebab, profesionalisme di tempat kerja adalah hal yang utama untuk setiap pekerja.

5. Membangun Kepercayaan Publik

Perilaku etis bikin masyarakat lebih percaya pada profesi tertentu. Misalnya, seorang dokter yang taat kode etik pasti lebih dipercaya pasiennya dibanding yang tak sesuai prosedur etik.

6. Menanamkan Tanggung Jawab Sosial

Etika profesi mengingatkan kamu bahwa pekerjaan pada akhirnya akan selalu tentang hasil sekaligus seberapa besar dampaknya bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

7. Meningkatkan Kepatuhan terhadap Hukum dan Peraturan

Dengan berpegang pada prinsip etis, risiko pelanggaran hukum jadi lebih kecil. Kamu juga akan lebih peka terhadap batasan hukum dalam pekerjaan sehari-hari.

8. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif

Karyawan yang bekerja secara etis biasanya lebih nyaman berinteraksi, saling menghargai, dan minim konflik. Ini penting sekali untuk kamu yang ingin kerja di tempat yang sehat secara psikologis.

Contoh Penerapan Etika Profesi di Dunia Kerja

Dalam dunia profesional, etika bukan adalah tentang bagaimana kamu mengambil keputusan yang benar, bahkan ketika tidak ada yang melihatnya. 

Berikut beberapa contoh penerapannya:

1. Financial Planner Menjaga Kepentingan Klien

Seorang penasihat keuangan menangani klien yang ingin berinvestasi besar.

Meskipun ada peluang mendapatkan komisi tinggi dari produk tertentu, ia tetap merekomendasikan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan klien, bukan yang paling menguntungkan untuk dirinya sendiri.

2. Petugas Layanan Publik Menolak Titipan

Seorang staf pelayanan publik mendapat permintaan untuk "mempercepat proses" dari kenalan pejabat.

Demi menjunjung keadilan dan transparansi, ia menolak titipan tersebut dan tetap mengikuti prosedur resmi sesuai antrean.

3. Dokter Gigi Menjaga Objektivitas Pasien

Saat harus memilih di antara dua pasien darurat (teman pribadi dan pasien umum), dokter tetap mendahulukan pasien yang lebih dulu membuat janji, tanpa membedakan latar belakang sosial atau relasi pribadi.

4. Desainer Grafis Menolak Proyek Tidak Etis

Seorang desainer ditawari proyek kampanye produk yang dinilai menyesatkan konsumen. Meskipun dibayar mahal, ia menolak karena bertentangan dengan prinsip kejujuran dan tanggung jawab sosial dalam profesinya.

5. Programmer Melaporkan Celah Keamanan

Seorang programmer menemukan bug serius yang bisa dimanfaatkan untuk mencuri data pengguna. 

Alih-alih diam atau menyalahgunakan, ia langsung melaporkan masalah tersebut ke tim keamanan agar segera diperbaiki, menunjukkan komitmennya pada tanggung jawab profesional dan keamanan data.

Etika Profesi dalam Berbagai Bidang

Meskipun prinsip dasarnya serupa, penerapannya dapat berbeda tergantung pada bidang pekerjaan masing-masing. 

Tujuannya tetap sama, yaitu untuk menjamin bahwa setiap profesional bertindak secara adil, jujur, dan bertanggung jawab demi kepentingan bersama. 

Berikut adalah penerapan etika profesi di berbagai bidang:

1. Bidang Kedokteran

Etika profesi dokter mengatur bagaimana mereka harus bersikap dalam merawat pasien. Hal ini meliputi pelayanan medis yang kompeten, menjaga rahasia pasien, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia. 

Seorang dokter juga wajib menghindari praktik pengobatan yang belum terbukti secara ilmiah dan menjaga hubungan profesional dengan sejawat.

Etika profesi dalam dunia medis menuntut dokter untuk:

  • Memberikan layanan medis yang kompeten dan berlandaskan ilmu pengetahuan yang valid.
  • Menjaga kerahasiaan data pasien secara ketat.
  • Menghormati hak pasien dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  • Menghindari praktik atau metode pengobatan yang belum teruji secara klinis.
  • Menjaga hubungan profesional dan saling menghargai antar sejawat.

2. Bidang Gizi

Ahli gizi bertanggung jawab terhadap akurasi informasi nutrisi dan dampaknya pada kesehatan masyarakat. 

Mereka wajib melindungi klien dari informasi yang menyesatkan, menjaga kerahasiaan data pasien, dan tetap bersikap etis bahkan setelah pasien meninggal dunia.

Seorang ahli gizi harus menerapkan etika profesi dengan:

  • Menyampaikan informasi nutrisi yang akurat dan bertanggung jawab.
  • Melindungi masyarakat dari praktik diet yang menyesatkan.
  • Menjaga privasi pasien, bahkan setelah pasien meninggal dunia.
  • Berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui edukasi dan pelayanan gizi.

3. Bidang Sumber Daya Manusia (SDM)

Praktisi HR memiliki peran penting dalam membentuk budaya kerja yang adil dan transparan. Mereka harus menjaga integritas saat merekrut, menjamin kerahasiaan data karyawan, menghindari diskriminasi, dan mengambil keputusan secara objektif dan bertanggung jawab.

Dalam bidang HR, etika profesi mencakup:

  • Menjunjung tinggi integritas dan objektivitas dalam proses rekrutmen dan evaluasi kinerja.
  • Menghindari segala bentuk diskriminasi, baik berdasarkan gender, ras, agama, atau latar belakang.
  • Menjaga kerahasiaan informasi pribadi karyawan dan data internal perusahaan.
  • Bertanggung jawab dalam setiap keputusan dan menjaga komunikasi yang jujur dengan seluruh pihak.

4. Bidang Manajemen Perkantoran

Etika profesi dalam manajemen kantor mencakup transparansi, akuntabilitas, dan loyalitas terhadap organisasi. 

Profesional di bidang ini harus menjaga kredibilitas pekerjaan administratif, membangun lingkungan kerja yang sehat, dan bertindak berdasarkan prinsip moral, bukan hanya instruksi atasan.

Di sektor administrasi dan manajemen kantor, etika profesi menekankan:

  • Transparansi dalam setiap pelaporan dan pengambilan keputusan.
  • Loyalitas terhadap organisasi tanpa mengorbankan prinsip moral.
  • Akuntabilitas atas segala tugas dan hasil kerja yang dilakukan.
  • Penciptaan lingkungan kerja yang sehat dan profesional.

Secara keseluruhan, etika profesi merupakan landasan moral yang membantu para profesional menjaga keharmonisan hubungan kerja, meningkatkan kualitas layanan, dan melindungi kepentingan semua pihak. 

Dengan menerapkan kode etik yang relevan di setiap bidang, para profesional dapat menjaga reputasi diri, organisasi, dan profesinya di mata masyarakat.

Dampak Buruk Jika Etika Profesi Dilanggar

Melanggar etika profesi dapat berdampak serius, mulai dari hilangnya kepercayaan publik hingga rusaknya reputasi individu maupun institusi. Klien atau konsumen bisa dirugikan secara langsung, baik secara materi maupun emosional. 

Selain itu, pelanggaran juga dapat berujung pada sanksi hukum atau disiplin dari lembaga terkait. 

Kalau sudah begitu, lingkungan kerja pun ikut terdampak, menjadi tidak sehat dan penuh konflik. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menurunkan standar profesionalisme di bidang tersebut.

Baca Juga: Etika di Tempat Kerja: 10 Panduan untuk Karier yang Gemilang

Lelah Tak Kunjung Dapat Kerja? Coba Cari Loker di Dealls Aja!

Etika profesi adalah sebuah fondasi penting dalam membangun karier yang sukses dan berkelanjutan. 

Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan profesionalisme, kamu tidak hanya menjaga reputasi pribadi, tetapi juga memberi dampak positif bagi lingkungan kerja.

Kalau kamu sedang bersiap membangun karier yang solid, pastikan kamu memulainya dari platform yang tepat, yang memberikan pengalaman berkesan, dan juga tersedia info feedback dari perusahaan apabila lamaranmu lolos/ditolak.

Di Dealls, kamu bisa menemukan lowongan kerja dari 100.000+ perusahaan terpercaya, untuk berbagai posisi fresh graduate hingga profesional, lengkap dengan fitur AI CV Reviewer dan estimasi gaji di tiap lowongan.

Yuk, maksimalkan potensi karier kamu sekarang juga, langsung cek dan lamar pekerjaan impianmu hanya di Dealls!

button buat akun & lamar loker sekarang

 

Sumber:

Bertens, K. (2000). Etika. Gramedia Pustaka Utama.

Borneo Novelty. (n.d.). Etika Bisnis dan Profesi. Retrieved July 18, 2025.

Drucker, P. F. (1999). Management challenges for the 21st century. HarperBusiness.

International Federation of Accountants. (2023). International Code of Ethics for Professional Accountants: Key Areas of Focus for SMEs and SMPs. Retrieved July 18, 2025.

National Association of Colleges and Employers. (n.d.). Principles for Ethical Professional Practice. Retrieved July 18, 2025.

Robison, W. M., Pritchard, M. S., & Ellin, J. (1983). Ethics: Theory and practice. Prentice Hall.

Velasquez, M. G. (2002). Business ethics: Concepts and cases (5th ed.). Prentice Hall.

 

Tips Pengembangan Karir
Bagikan

Lamar ke Lowongan Kerja Terbaru Setiap Harinya