Buat kamu yang sedang menekuni dunia digital marketing, memahami Cost Per Click (CPC) adalah hal yang fundamental dan tidak bisa diabaikan. CPC adalah salah satu metrik paling penting yang digunakan untuk mengukur efektivitas kampanye iklan online.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara mendalam tentang apa itu CPC, cara menghitungnya, mengapa mengukur CPC itu penting, dan berbagai cara untuk mengoptimasi biaya CPC. Yuk, simak penjelasannya!
Apa Itu Cost Per Click (CPC)?
Mengutip dari laman Google Support, CPC merupakan singkatan dari Cost Per Click, adalah metode yang digunakan dalam pemasaran digital untuk menghitung biaya yang harus dibayar oleh pengiklan setiap kali audiens mengklik iklan yang ditampilkan.
Dalam istilah yang lebih sederhana, CPC adalah biaya yang dikenakan kepada pengiklan berdasarkan jumlah klik yang diterima oleh iklan mereka.
Salah satu platform yang paling sering digunakan untuk mengelola iklan berbasis CPC adalah Google Ads, di mana pengiklan membayar setiap kali iklan mereka diklik. Meskipun begitu, metrik CPC juga tetap ada di berbagai platform iklan lainnya, seperti Meta Ads, TikTok Ads, LinkedIn Ads, dan bahkan iklan e-commerce.
Cara Menghitung Cost Per Click
Untuk menghitung CPC, kamu cukup menggunakan rumus sederhana berikut:
CPC = Total Biaya Iklan / Total Klik
Misalnya, jika seorang pengiklan mengeluarkan biaya sebesar Rp3 juta untuk mendapatkan 500 klik, maka CPC untuk iklan tersebut dihitung sebagai berikut:
CPC = Rp3.000.000 / 1000 = Rp3.000 per klik
Dari perhitungan tersebut, kita bisa melihat bahwa biaya yang dikeluarkan pengiklan untuk setiap klik yang diterima adalah Rp3.000. Dengan rumus ini, pengiklan bisa mengevaluasi apakah biaya tersebut sebanding dengan hasil yang didapatkan.
Perhitungan ini akan sering kamu temui saat bekerja di digital marketing, karena penting untuk menilai efisiensi kampanye iklan yang dijalankan.
Baca Juga: Kenali Job Desk Digital Marketing, Jenjang Karier, Dan Gajinya!
Berapa CPC yang Baik?
Mengutip dari WordStream, masing-masing industri memiliki benchmark tersendiri mengenai CPC. Di tahun 2025, rata-rata cost per click di Google Ads untuk semua industri adalah $2,69 untuk search dan $0,63 untuk display.
Mengutip dari Ads Sumo, rata-rata CPC (Cost Per Click) di Meta Ads bulan April 2025 adalah Rp1.345. Angka ini menunjukkan bahwa biaya per klik di platform media sosial seperti Facebook dan Instagram relatif lebih rendah dibandingkan dengan mesin pencari seperti Google.
Iklan pencarian umumnya memang memiliki CPC lebih mahal karena tipe audiensnya yang sudah lebih siap untuk melakukan konversi, sementara iklan tampilan cenderung lebih terjangkau meskipun memiliki tingkat konversi yang lebih rendah.
Mengapa Mengukur CPC Itu Penting?

Mengukur CPC sangat penting karena dapat membantu pengiklan untuk menilai seberapa efektif kampanye iklan mereka. Beberapa alasan mengapa mengukur CPC itu penting antara lain:
1. Mengukur Efektivitas Kampanye Iklan
CPC memungkinkan pengiklan untuk mengevaluasi apakah iklan mereka berhasil menarik perhatian audiens yang ditargetkan. Jika CPC murah, itu menunjukkan bahwa iklan sudah tepat sasaran dan optimal dalam menghasilkan klik. Sebaliknya, CPC mahal bisa menjadi indikasi bahwa iklan perlu diperbaiki atau disesuaikan agar lebih menarik bagi audiens.
2. Meningkatkan Return on Investment (ROI)
Dengan mengoptimasi CPC, pengiklan dapat meningkatkan ROI dari kampanye iklan mereka. Jika pengiklan bisa menurunkan biaya per klik namun tetap menghasilkan hasil yang maksimal, maka ROI akan meningkat.
3. Mengatur Anggaran Iklan
Mengetahui besarnya CPC membantu pengiklan untuk lebih bijak dalam mengelola anggaran iklan. Jika CPC terlalu tinggi, pengiklan dapat menyesuaikan tawaran atau mengubah target audiens untuk tetap menjaga anggaran sesuai. Strategi ini dilakukan untuk memastikan iklan tetap efektif tanpa melampaui batas anggaran yang telah ditentukan.
4. Acuan untuk A/B Testing
A/B testing adalah langkah untuk menguji beberapa versi iklan untuk melihat iklan mana yang memberikan hasil terbaik. Dengan menggunakan data CPC untuk mengukur performa setiap iklan, pengiklan dapat menentukan iklan mana yang paling efektif dan sebaiknya diteruskan, serta iklan mana yang perlu dihentikan.
5. Data Evaluasi Konten dan Audiens
CPC juga memberikan insight tentang audiens yang paling responsif terhadap iklan. Dengan data CPC, pengiklan dapat menganalisis audiens yang mengklik iklan dan menyesuaikan konten serta targeting-nya untuk memastikan iklan mencapai audiens yang relevan dengan bisnis, sehingga dapat mendorong lebih banyak klik.
Cara Mengoptimasi Cost Per Click
Mengoptimasi CPC adalah langkah penting untuk memastikan bahwa iklan yang dijalankan tetap efisien dan efektif. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengoptimasi biaya CPC:
1. Membuat Ad Copy yang Menarik
Salah satu faktor yang menentukan apakah iklan akan mendapatkan banyak klik atau tidak adalah kualitas ad copy atau teks iklan. Untuk menulis ad copy yang menarik, kamu perlu memperhatikan tiga elemen penting yaitu fitur produk, manfaat yang diberikan, dan ajakan bertindak (call to action).
Penting untuk membuat ad copy senatural mungkin. Kamu juga perlu memastikan bahwa ad copy yang ditampilkan bersifat persuasif dan terkesan alami, tanpa memaksa orang untuk mengklik atau melebih-lebihkan produk yang kamu tawarkan.
Tujuannya adalah agar audiens merasa tertarik secara alami, bukan karena adanya tekanan atau klaim yang berlebihan. Untuk mengetahui ad copy mana yang paling cocok kamu bisa lakukan A/B testing.
Contoh: Jika kamu sedang beriklan untuk produk smartphone, buatlah ad copy yang menonjolkan keunggulan seperti "Solusi Baterai HP Tahan Lama", "Prosesor Gaming Anti Lag", atau "Diskon 20% Untuk Pembelian Pertama". Kalimat-kalimat ini bisa menarik perhatian audiens untuk mengklik iklan tersebut.
2. Optimasi Landing Page
Saat pengunjung mengklik iklan, mereka akan dibawa ke landing page. Oleh karena itu, pastikan landing page kamu relevan dengan iklan yang ditampilkan dan mudah diakses.
Beberapa tips untuk mengoptimasi landing page adalah:
- Gunakan judul yang menarik dan relevan dengan ad copy yang digunakan.
- Pastikan desain yang bersih dan mudah dinavigasi, mengikuti brand guide yang konsisten.
- Sertakan call to action yang jelas, misalnya "Beli Sekarang" atau "Dapatkan Penawaran Spesial".
Halaman yang dioptimasi dengan baik akan meningkatkan konversi dan mengurangi biaya CPC secara efektif.
3. Menargetkan Audiens yang Tepat
Penting untuk memastikan bahwa iklan kamu hanya ditampilkan kepada audiens yang relevan. Dengan menggunakan targeting yang tepat, kamu bisa mendapatkan klik dari orang-orang yang benar-benar tertarik dengan produk atau layanan yang kamu tawarkan.
Hal ini akan membantu menurunkan CPC, karena setiap klik yang diterima lebih berpotensi untuk menghasilkan konversi.
Tipe Iklan yang Melibatkan CPC

Ada banyak jenis iklan yang menggunakan metrik CPC, beberapa di antaranya adalah:
1. Iklan di Mesin Pencari (Search Ads)
Iklan di mesin pencari seperti Google Ads sering menggunakan model CPC. Pengiklan akan membayar biaya setiap kali audiens mengklik iklan yang muncul di hasil pencarian.
2. Iklan di Media Sosial (Social Media Ads)
Platform seperti Meta Ads (Facebook, Instagram, Messenger), LinkedIn Ads, dan TikTok Ads juga menggunakan metrik CPC untuk mengukur biaya iklan. Metrik ini membantu pengiklan menghitung biaya setiap klik yang diterima iklan mereka di berbagai platform iklan media sosial.
3. Iklan Banner (Display Ads)
Iklan banner yang biasanya muncul di situs-situs tertentu juga sering menggunakan CPC sebagai metrik pengukuran. Pengiklan dapat memanfaatkan CPC untuk menentukan efisiensi biaya dari iklan yang ditampilkan di platform tersebut.
Istilah-Istilah Penting Terkait Cost Per Click
Berikut adalah beberapa istilah yang sering digunakan dalam dunia iklan berbayar yang berkaitan dengan CPC:
1. CTR (Click Through Rate)
CTR adalah rasio antara jumlah klik yang diterima iklan dan jumlah tampilan (impression) iklan. CTR yang tinggi menunjukkan bahwa iklan menarik dan relevan dengan audiens yang ditargetkan.
2. CPM (Cost Per Mille)
Berbeda dengan CPC yang dihitung berdasarkan jumlah klik, CPM dihitung berdasarkan jumlah tayangan atau impressions per seribu tampilan. Pengiklan membayar biaya untuk setiap seribu kali iklan ditampilkan, terlepas dari apakah iklan tersebut di klik atau tidak.
3. CPL (Cost Per Lead)
CPL adalah biaya yang dibayar pengiklan untuk setiap lead yang dihasilkan melalui iklan. Lead ini bisa berupa formulir yang diisi atau pendaftaran email yang menunjukkan minat pada produk atau layanan.
Baca juga: Apa Itu Lead Generation Dan Pentingnya Di Digital Marketing!
4. CPA (Cost Per Acquisition)
CPA adalah biaya yang dikeluarkan pengiklan untuk mendapatkan satu pelanggan atau konversi. Metrik ini membantu pengiklan mengukur biaya untuk menghasilkan tindakan yang diinginkan, seperti pembelian atau pendaftaran.
5. Quality Score
Quality score adalah skor yang diberikan oleh Google Ads untuk menilai relevansi dan kualitas iklan. Semakin tinggi quality score, semakin bagus kualitas iklan dan semakin rendah pula biaya CPC yang harus dibayar oleh pengiklan.
6. Ad Rank
Ad rank adalah nilai yang menentukan posisi iklan di antara hasil pencarian atau di halaman iklan. Iklan dengan ad rank tinggi cenderung muncul lebih sering di posisi yang lebih strategis.
7. Conversion Rate (CVR)
Conversion rate adalah persentase pengunjung yang melakukan tindakan konversi yang diinginkan setelah mengklik iklan. Konversi ini bisa berupa pengisian formulir, pendaftaran, atau pembelian. Semakin tinggi conversion rate, semakin efektif iklan dalam mendorong audiens untuk melakukan tindakan yang diinginkan.
8. Impressions
Impressions adalah jumlah berapa kali iklan ditampilkan kepada pengguna. Metrik ini menunjukkan seberapa sering iklan muncul, meskipun belum tentu diklik.
9. Bid
Bid adalah jumlah uang yang bersedia dibayar pengiklan untuk setiap klik, tayangan, atau konversi yang diinginkan. Bid yang lebih tinggi dapat meningkatkan peluang iklan tampil lebih sering.
10. PPC (Pay Per Click)
PPC adalah model periklanan di mana pengiklan membayar setiap kali seseorang mengklik iklan mereka. Model adalah yang paling umum digunakan dalam kampanye CPC.
11. Remarketing
Remarketing adalah strategi untuk menampilkan iklan kepada orang yang sebelumnya telah mengunjungi situs web atau aplikasi pengiklan. Tujuannya adalah untuk mengingatkan audiens dan mendorong mereka untuk kembali dan melakukan pembelian.
12. Targeting
Targeting adalah proses menyesuaikan iklan agar hanya muncul di depan audiens yang relevan berdasarkan berbagai faktor seperti lokasi, usia, minat, dan perilaku online.
13. Ad Extensions
Ad extensions adalah fitur tambahan dalam iklan teks yang memungkinkan pengiklan untuk menambahkan informasi lebih lanjut seperti nomor telepon, alamat, atau tautan tambahan yang dapat meningkatkan klik dan konversi.
Memahami dan mengoptimasi CPC yang bagus berapa sangat penting untuk setiap pengiklan yang ingin mencapai kesuksesan dalam pemasaran digital.
Dengan menggunakan strategi yang tepat dan terus memantau kinerja kampanye iklan, kamu bisa mengurangi biaya per klik dan meningkatkan hasil yang didapatkan dari kampanye iklan online.
Buat kamu yang tertarik membangun karier di bidang digital marketing, sekarang waktunya untuk melamar lowongan pekerjaan digital marketing terbaru dari berbagai perusahaan.
Baca Juga: Contoh CV Digital Marketing, Tips Membuat, dan Template Gratis
Mulailah melamar pekerjaan di Dealls, di mana tersedia lebih dari 2.000 lowongan pekerjaan dari perusahaan ternama di Indonesia.
Dengan fitur priority slot, kamu bisa melihat transparansi gaji yang ditawarkan.
Jangan lewatkan kesempatan mendapatkan career mentoring dari profesional, serta optimalkan peluangmu dengan AI CV Reviewer dan CV ATS Checker.
Ayo, capai karier impianmu bersama Dealls!
Sumber:
Biaya per klik (CPC) aktual: Definisi